JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan dengan pelemahan signifikan, terkoreksi sebesar 1,73% ke level 7.161,258 dari posisi pekan sebelumnya di 7.287,191.
Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga turun 1,46%, dari Rp12.241 triliun menjadi Rp12.063 triliun. Sejalan dengan kondisi pasar yang lesu, sejumlah saham mencatatkan penurunan harga terdalam atau masuk daftar top losers.
Saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk. (BDKR) menjadi emiten dengan koreksi harga terdalam, Sabtu, 16 November 2024.
Sepanjang sepekan, harga saham BDKR ambruk 47,52%, dari Rp545 menjadi Rp169 per saham. Penurunan ini menjadikan BDKR berada di posisi puncak daftar top losers.
Di posisi kedua, terdapat saham PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk. (KLAS) yang harga sahamnya terpangkas 41,41%, turun ke Rp150 per saham.
Sementara itu, saham PT Satu Visi Putra Tbk. (VISI) berada di peringkat ketiga dengan koreksi 39,04%, mengakhiri pekan di harga Rp278 per saham.
Emiten lainnya yang masuk dalam daftar top losers adalah PT Golden Flower Tbk. (POLU) dengan penurunan 26,39% ke Rp1.060 per saham, serta PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk. (OPMS) yang turun 19,35% ke Rp50 per saham.
Saham PT SAP Express Tbk. (SAPX) dan PT Logindo Samudramakmur Tbk. (LEAD) juga mencatatkan pelemahan signifikan, masing-masing terkoreksi 15,76% ke Rp2.780 dan 15,71% ke Rp118 per saham.
Posisi delapan hingga sepuluh daftar top losers diisi oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), MD Pictures Tbk. (FILM), dan PT Tri Banyan Tirta Tbk. (RAAM).
PANI melemah 14,73% ke Rp14.325, FILM turun 14,52% ke Rp3.180, dan RAAM terkoreksi 14,50% ke Rp342.
Pelemahan IHSG pekan ini mencerminkan tekanan pada pasar modal Indonesia, meski terdapat peluang bagi investor untuk mengidentifikasi saham-saham undervalued.
Para pelaku pasar diharapkan tetap mencermati sentimen global dan domestik yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG ke depannya.