JAKARTA – Sejumlah korporasi besar di Indonesia tengah meramaikan pasar modal dengan melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) melalui penerbitan obligasi dan sukuk sebagai instrumen untuk menghimpun dana.
Berdasarkan data yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November 2024, total penerbitan obligasi korporasi tahun ini sudah mencapai 119 emisi dari 65 penerbit dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp110,6 triliun. Selain itu, BEI mencatat masih ada 22 emisi dari 16 perusahaan yang sedang dalam pipeline untuk diterbitkan hingga akhir tahun.
Dari pipeline tersebut, sektor finansial menjadi penyumbang terbesar dengan 5 emisi, diikuti oleh sektor energi dan industri dasar yang masing-masing mencatatkan 3 emisi. Sektor-sektor lainnya, seperti sektor konsumer, transportasi, properti, dan industri, juga turut berpartisipasi dengan sejumlah emisi obligasi yang direncanakan, Kamis, 14 November 2024.
Beberapa emiten besar yang telah mengumumkan penawaran obligasi dan sukuk pada bulan November ini antara lain PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), PT Petrosea Tbk. (PTRO), dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP). Berikut adalah perincian penawaran surat utang oleh sejumlah perusahaan besar yang tengah menghimpun dana melalui pasar modal:
PT Kereta Api Indonesia (KAI)
Obligasi Berkelanjutan II KAI Tahap I Tahun 2024: Rp1,5 triliun
Sukuk Ijarah Berkelanjutan II KAI Tahap I Tahun 2024: Rp500 miliar
Tingkat Kupon: Seri A 6,70% (3 tahun), Seri B 7,00% (5 tahun), Seri C 7,10% (7 tahun)
Penggunaan Dana: Pembiayaan kembali (refinancing) Obligasi I KAI 2017 Seri B dan sebagian Obligasi II KAI 2019 Seri A. Untuk sukuk, dana akan digunakan untuk pengadaan prasarana angkutan barang di Sumatra Selatan.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG)
Obligasi Berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastruktur Tahap IV Tahun 2024: Rp2 triliun
Tingkat Kupon: Seri A 6,45% (370 hari), Seri B 6,75% (3 tahun)
Penggunaan Dana: Untuk pelunasan pokok obligasi dan pembayaran sebagian utang kepada PT Bank Negara Indonesia (BNI) dan PT Bank UOB Indonesia.
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP)
Obligasi Berkelanjutan V Indah Kiat Pulp & Paper Tahap II Tahun 2024: Rp3,5 triliun
Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Indah Kiat Pulp & Paper Tahap II Tahun 2024: Rp2 triliun
Tingkat Kupon: Seri A 7,25% (370 hari), Seri B 10,25% (3 tahun), Seri C 10,75% (5 tahun)
Penggunaan Dana: Pembayaran utang perseroan dan modal kerja untuk pembelian bahan baku serta biaya operasional.
PT Oki Pulp & Paper Mills
Obligasi Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap VI Tahun 2024: Rp2,25 triliun (Rupiah) dan US$20 juta (Dolar AS)
Tingkat Kupon: Seri A 7,5% (Rupiah) dan 5,75% (Dolar AS), Seri B 10,25% (Rupiah) dan 7% (Dolar AS), Seri C 10,75% (Rupiah) dan 8% (Dolar AS)
Penggunaan Dana: Untuk pembayaran utang dan modal kerja untuk pembelian bahan baku serta biaya operasional.
PT Sarana Multigriya Finansial (SMFP)
Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap VII Tahun 2024: Rp2,55 triliun
Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024: Rp1,2 triliun
Tingkat Kupon: Seri A 6,45%, Seri B 6,50%, Seri C 6,70% (Obligasi Berkelanjutan); 7,00% (Obligasi Berwawasan Sosial)
Penggunaan Dana: Untuk pembiayaan sektor perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA)
Obligasi Berkelanjutan I Dian Swastika Sentosa Tahap III Tahun 2024: Rp2,54 triliun
Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Dian Swastika Sentosa Tahap III Tahun 2024: Rp959,2 miliar
Tingkat Kupon: Seri A 6,5% (370 hari), Seri B 8,125% (3 tahun), Seri C 8,625% (5 tahun)
Penggunaan Dana: Pelunasan utang, ekspansi bisnis penyediaan jasa internet, dan pemberian pembiayaan dengan akad mudharabah.
PT Petrosea Tbk. (PTRO)
Obligasi Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024: Rp1 triliun
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024: Rp500 miliar
Penggunaan Dana: Untuk proyek-proyek pertambangan dan rekayasa & konstruksi.
Dengan berbagai emisi yang tengah berlangsung, pasar obligasi dan sukuk Indonesia terus menunjukkan tren positif menjelang akhir tahun. Para investor kini memiliki beragam pilihan untuk berpartisipasi dalam penggalangan dana korporasi yang bertujuan mendukung ekspansi bisnis, pengelolaan utang, hingga pengembangan proyek strategis. Sementara itu, keberagaman sektor yang terlibat dalam penawaran ini turut mencerminkan dinamika ekonomi yang terus berkembang di Indonesia.