Perubahan Signifikan Layanan Penyeberangan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Senin, 22 Juli 2024 | 12:27:23 WIB

JAKARTA -Dalam lima tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mencapai kemajuan signifikan dalam transformasi perusahaan melalui digitalisasi layanan penyeberangan.

Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi, mengungkapkan bahwa program digitalisasi ini telah membawa perubahan besar dalam pengalaman layanan penyeberangan, terutama di jalur sibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Penerapan sistem E-Ticketing Ferizy, yang diluncurkan pada tahun 2020, telah memodernisasi layanan ini.

“E-Ticketing Ferizy, yang diresmikan oleh Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan Menteri Parekraf, kini telah menjadi kebiasaan baru masyarakat dalam membeli tiket ferry. Lebih dari 2,3 juta pengguna telah merasakan kemudahan dan kenyamanan dari sistem ini,” kata Ira.

Transformasi digital ASDP dimulai pada Agustus 2018 dengan penggunaan kartu prabayar pada mesin EDC. Kemudian, pada Juni 2019, ASDP melanjutkan dengan penjualan tiket di loket dan vending machine menggunakan E-KTP reader dan passport reader. Pada Mei 2020, sistem Ferizy memungkinkan pembelian tiket secara online melalui Web & Apps Ferizy atau saluran penjualan Ferizy, dengan lebih dari 120 metode pembayaran yang tersedia.

Sejak peluncurannya pada 2020, Ferizy menunjukkan pertumbuhan pesat dalam jumlah pengguna, dari 438.105 pada tahun pertama menjadi 655.951 pada 2023, menandakan peningkatan kepercayaan dan kesadaran masyarakat terhadap pemesanan tiket online.

Menteri BUMN Erick Thohir memberikan dukungan penuh dan apresiasi terhadap sistem tiket online Ferizy. “Transformasi digital yang diterapkan BUMN telah meningkatkan pendapatan dan laba bersih secara signifikan, bahkan di tengah pandemi. Ini merupakan pencapaian yang patut disyukuri,” kata Erick.

Kunjungan Menteri Erick ke Pelabuhan ASDP pada 2023 menunjukkan bahwa inovasi ASDP telah membantu mengurangi kepadatan pelabuhan, terutama saat musim puncak. “Pada Angkutan Lebaran 2024, 95 persen pemudik motor dan 90 persen kendaraan roda empat membeli tiket ferry melalui e-ticketing. Ini menunjukkan bahwa layanan mudik semakin terencana dan terlaksana dengan baik,” ujar Menteri Erick.

Konsistensi ASDP dalam melaksanakan transformasi digital di seluruh lini bisnis, termasuk layanan tiket penyeberangan, telah berdampak positif pada kinerja perusahaan. Pada tahun 2023, ASDP mencatat pendapatan sebesar Rp 5,032 triliun dan laba bersih Rp 637 miliar.

“Pendapatan tahun 2023 telah melebihi pendapatan sebelum Covid-19 pada tahun 2019 yang sebesar Rp 3,328 triliun, dan meningkat 15 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 4,38 triliun. Laba bersih tahun ini mencapai Rp 637 miliar, atau 92 persen dari target, dan mengalami kenaikan 9 persen dari laba 2022 sebesar Rp 585 miliar. Ini adalah laba tertinggi sepanjang sejarah ASDP,” jelas Ira.

Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP, menambahkan bahwa e-ticketing Ferizy tidak hanya meningkatkan keselamatan transportasi penyeberangan, tetapi juga memperbaiki keamanan dan pelayanan. “Data manifest penumpang menjadi lebih akurat dan dapat diakses oleh regulator, pemilik kapal, dan pihak asuransi. Hak pengguna jasa untuk jaminan asuransi juga terpenuhi,” jelas Shelvy.

Dari segi operasional, digitalisasi e-ticketing Ferizy mempermudah distribusi kedatangan pengguna jasa, mempercepat proses layanan, dan mengurangi antrean di pelabuhan.

Saat ini, ASDP telah berhasil menerapkan digitalisasi tiket ferry di 29 pelabuhan, termasuk Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Lembar, Padangbai, Jepara, Karimun Jawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalian, Pagimana, Gorontalo, Galala, Hunimua, Waipirit, Namlea, Batulicin, Tanjung Serdang, Bajoe, Kolaka, dan Bolok.

Terkini