ASDP Indonesia Ferry: Jembatan Nusantara dan Pemimpin Global dalam Layanan Penyeberangan

Kamis, 08 Agustus 2024 | 03:55:11 WIB

**Jakarta** — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan pelayaran penyeberangan terbesar di dunia, beroperasi dengan 225 unit kapal laik laut dan melayani lebih dari 314 rute penyeberangan di seluruh Tanah Air. Perusahaan ini terus berkomitmen untuk mendukung ketahanan maritim dan ekonomi nasional dengan memperluas armada dan meningkatkan layanan di pelabuhan.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa perusahaan telah mengalami transformasi signifikan sejak beralih dari status perum ke BUMN pada tahun 2004. Dalam periode sepuluh tahun (2004-2013) setelah perubahan status, traffic pengguna jasa penyeberangan meningkat dua kali lipat, mendorong kebutuhan mendesak untuk menambah armada. Penambahan armada ini mulai dilakukan pada tahun 2012 dan menjadi bagian penting dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk mendukung pengembangan lintasan penyeberangan di seluruh Nusantara.

"Sejak 2014, kami telah merencanakan penambahan kapal untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang. Rencana ini sudah disetujui oleh Kementerian BUMN, dan kami terus berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat dengan layanan terbaik," kata Shelvy.

Saat ini, ASDP mengoperasikan 225 kapal yang melayani 314 rute, termasuk 70% rute perintis yang penting untuk wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) dan 30% rute komersial yang mendukung operasional rute perintis. Dengan armada dan jangkauan rute yang luas, ASDP berhasil mewujudkan slogan "We Bridge The Nation," menghubungkan wilayah dari Sabang hingga Merauke, Miangas hingga Rote.

"Semangat ketahanan ekonomi maritim nasional menjadi prioritas kami. Kami ingin memastikan negara hadir sebagai pelayan utama penyeberangan di seluruh penjuru Tanah Air," tambah Shelvy.

Data kinerja semester I/2024 menunjukkan pencapaian signifikan, dengan 5,89 juta penumpang dan 11,42 juta kendaraan dilayani. Implementasi digitalisasi di 37 pelabuhan di seluruh Indonesia telah mempercepat akses dan transaksi layanan penyeberangan. Digitalisasi ini juga meningkatkan efisiensi bisnis, dengan pendapatan konsolidasi mencapai Rp2,560 triliun pada semester I-2024, meningkat 9% dibandingkan tahun sebelumnya, dan laba bersih mencapai Rp356 miliar.

Pendapatan ASDP melonjak 188% dari Rp1,71 triliun pada akhir 2013 menjadi Rp4,93 triliun pada Desember 2023, sementara laba bersih meroket 317% dari Rp151 miliar menjadi Rp630 miliar dalam periode yang sama. "Kami berhasil meningkatkan kinerja keuangan yang sangat baik dan memperbaiki profit margin selama sepuluh tahun terakhir," ujar Shelvy.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memberikan apresiasi atas capaian ASDP sebagai operator armada penyeberangan terbesar. Erick menekankan pentingnya peningkatan fasilitas dan pelayanan di sektor perkapalan, pelabuhan, dan penyeberangan untuk mendukung arahan Presiden Joko Widodo dalam memperluas akses layanan penyeberangan.

Erick juga meminta ASDP untuk terus meneruskan inovasi, seperti layanan pembelian tiket ferry berbasis daring, Ferizy. Layanan ini merupakan bentuk transformasi digitalisasi ASDP yang mempermudah pengguna jasa dalam melakukan reservasi dan pembelian tiket secara online.

Dengan langkah-langkah inovatif dan komitmen terhadap kualitas layanan, ASDP terus berupaya memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Terkini