ASDP Indonesia Ferry: Sukses Besar Dalam Ekspansi Armada dan Rute Penyeberangan

Selasa, 06 Agustus 2024 | 03:59:59 WIB

Jakarta—PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan pelayaran penyeberangan terbesar di dunia dengan keberhasilan mengoperasikan 225 unit kapal laik laut dan melayani lebih dari 314 rute penyeberangan di seluruh Indonesia. Dengan semangat ketahanan maritim dan ekonomi nasional, ASDP terus berkomitmen untuk menghadirkan layanan penyeberangan yang prima di seluruh penjuru Tanah Air.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa sejak transformasi dari perum menjadi BUMN pada tahun 2004, ASDP telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam hal armada dan rute. Dalam kurun waktu 10 tahun sejak perubahan status tersebut, traffic pengguna jasa penyeberangan ASDP meningkat dua kali lipat, yang mendorong perusahaan untuk memperluas armada mulai tahun 2012. “Kami terus berusaha menambah kapal dan meningkatkan layanan di pelabuhan untuk mendukung pengembangan lintasan penyeberangan di Nusantara,” kata Shelvy.

ASDP mengoperasikan 70% dari total rutenya sebagai rute perintis, yang vital untuk menghubungkan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Sementara itu, 30% sisanya adalah rute komersial yang membantu menopang kelangsungan operasional rute perintis. "Dengan jumlah armada dan layanan yang luas ini, kami telah mewujudkan slogan 'We Bridge The Nation,' menjadi jembatan yang menyatukan berbagai bagian Indonesia, dari Sabang hingga Merauke dan dari Miangas hingga Rote," ujar Shelvy.

Pada semester pertama 2024, ASDP mencatatkan pencapaian yang signifikan, melayani 5,89 juta penumpang dan 11,42 juta kendaraan. Pencapaian ini berkat implementasi digitalisasi di 37 pelabuhan di seluruh Indonesia, yang mempermudah akses dan transaksi layanan penyeberangan. Digitalisasi ini juga berdampak positif pada efisiensi bisnis ASDP, yang tercermin dari pendapatan konsolidasi sebesar Rp 2,560 triliun, meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih ASDP juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp 356 miliar.

“Rencana penambahan kapal dan rute ini telah kami rencanakan sejak 2014 dan tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang telah disetujui oleh Kementerian BUMN. Ini merupakan upaya kami untuk terus meningkatkan layanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat,” tambah Shelvy.

Data laporan keuangan menunjukkan bahwa pendapatan ASDP melonjak 188% dari Rp1,71 triliun pada akhir 2013 menjadi Rp4,93 triliun pada Desember 2023. Laba bersih juga meningkat 317% dari Rp151 miliar menjadi Rp630 miliar selama periode yang sama. “Peningkatan ini mencerminkan kinerja keuangan yang baik dan kesuksesan kami dalam meningkatkan profit margin selama 10 tahun terakhir,” jelas Shelvy.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memberikan apresiasi terhadap pencapaian ASDP sebagai operator armada penyeberangan terbesar. Erick menekankan bahwa peningkatan fasilitas dan pelayanan di sektor perkapalan, pelabuhan, dan penyeberangan sangat penting bagi negara kepulauan seperti Indonesia. “Ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan akses layanan penyeberangan,” ujar Erick.

Erick juga mendorong ASDP untuk melanjutkan inovasi, termasuk layanan pembelian tiket ferry berbasis daring melalui Ferizy. Layanan ini merupakan bagian dari transformasi digitalisasi ASDP yang memudahkan pengguna jasa untuk melakukan reservasi dan pembelian tiket secara online. “Kami mengapresiasi Ferizy sebagai bentuk inovasi yang memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan penyeberangan,” kata Erick.

Terkini