JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mewujudkan kemandirian energi dalam waktu lebih cepat dari target semula yang dipatok selama empat tahun. Keyakinan ini ia utarakan saat meresmikan proyek-proyek strategis sektor energi di sejumlah daerah.
Menurut Prabowo, dengan kekayaan sumber daya alam yang besar, mulai dari minyak, gas, hingga energi baru terbarukan, Indonesia memiliki semua modal yang dibutuhkan untuk mencapai swasembada energi. “Kita sudah memiliki semua yang dibutuhkan. Tinggal kemauan politik dan eksekusi yang konsisten,” ujarnya.
Energi untuk Semua Wilayah Jadi Prioritas Pemerintah
Dalam pernyataannya, Prabowo juga menegaskan bahwa pengembangan energi tidak boleh hanya terpusat di kota-kota besar atau kawasan industri. Pemerintah berkomitmen untuk membawa akses energi hingga ke pelosok desa, terutama di wilayah timur Indonesia yang selama ini tertinggal dalam hal infrastruktur dasar.
“Energi tidak boleh menjadi hak eksklusif kelompok tertentu. Ini adalah hak seluruh rakyat,” kata Prabowo. Ia mendorong percepatan pembangunan infrastruktur energi desa melalui sinergi BUMN, swasta, dan pemerintah daerah.
Pertamina Perkuat Produksi dan Efisiensi Kilang Nasional
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas melalui eksplorasi aktif di Blok Cepu dan beberapa wilayah kerja lainnya. Peningkatan ini didukung penggunaan teknologi pengeboran canggih dari anak perusahaan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
Saat ini, Pertamina bertanggung jawab atas mayoritas produksi migas nasional, dengan lebih dari satu juta barel setara minyak per hari. “Kami juga terus meningkatkan kapasitas kilang untuk menekan impor dan memperkuat pasokan dalam negeri,” ujar Simon. Avtur dan solar kini sudah 100 persen diproduksi secara mandiri.
Energi Hijau Jadi Andalan untuk Ketahanan Masa Depan
Pengembangan energi terbarukan kini menjadi prioritas nasional. Salah satu proyek unggulan adalah PLTP Ulubelu Gunung Tiga di Lampung dengan kapasitas 55 MW, yang baru saja diresmikan dan kini masuk dalam sistem kelistrikan nasional. Pertamina mengelola panas bumi dengan total kapasitas 1.877,5 MW.
Selain itu, Pertamina juga menjalankan Program Desa Energi Berdikari, yang telah menyuplai energi surya ke lebih dari 170 desa dengan kapasitas lebih dari 700 ribu Watt peak. “Program ini bukan hanya soal pasokan energi, tapi juga pemberdayaan masyarakat,” ujar Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina.
Pertamina Tegaskan Komitmen Lingkungan dan Sosial Berkelanjutan
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang menuju net zero emission tahun 2060, Pertamina menjalankan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh lini bisnis. Di luar energi, Pertamina juga berkontribusi dalam sektor kesehatan dan sosial.
Pembangunan Bali International Hospital (BIH) oleh anak usaha PT Pertamina Bina Medika IHC di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur adalah salah satu bentuk komitmen tersebut. Rumah sakit ini ditargetkan menjadi pusat layanan kesehatan modern sekaligus menarik wisatawan medis.
Prabowo menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa swasembada energi adalah simbol kemajuan dan martabat bangsa. “Negara yang kuat adalah negara yang mengelola energinya sendiri,” pungkasnya.