Kinerja PT Pertamina Dalam Program Swasembada Energi Presiden Prabowo Apresiasi Dunia Internasional

Selasa, 01 Juli 2025 | 10:11:27 WIB

JAKARTA — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan keyakinan bahwa target pemerintah untuk mencapai swasembada energi nasional dapat direalisasikan lebih cepat dari yang dijadwalkan semula, yakni dalam waktu empat tahun. Pernyataan itu disampaikan dalam agenda strategis bertajuk Peresmian Pembangunan dan Pengoperasian Energi Terbarukan di 15 Provinsi serta Peningkatan Produksi 30 Ribu Barel Minyak dari Blok Cepu, yang berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya energi yang sangat besar, baik dari sektor migas maupun energi terbarukan. Jika dikelola dengan baik, kekayaan itu mampu mendorong Indonesia menuju kemandirian energi secara menyeluruh.

“Kita memiliki potensi energi luar biasa, terutama energi terbarukan. Ini tinggal kita kelola dengan baik. Hari ini kita menyaksikan bukti kemampuan bangsa menuju swasembada energi, yang sangat penting bagi masa depan kita,” tegas Presiden Prabowo di hadapan para pemangku kepentingan sektor energi.

Presiden Prabowo juga menggarisbawahi pentingnya percepatan pengelolaan energi, terutama yang bersumber dari energi baru dan terbarukan (EBT), dengan memanfaatkan dukungan teknologi terkini.

“Saya mendapat laporan bahwa cadangan migas kita sangat besar, dan teknologi untuk mempercepat pengembangan energi juga sudah tersedia. Tapi yang sangat strategis adalah energi terbarukan,” lanjut Prabowo.

PT Pertamina Jadi Motor Utama Menuju Kemandirian Energi Nasional

Mendukung penuh arahan Presiden, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa Pertamina berada di garda terdepan dalam mewujudkan kemandirian energi nasional. Menurutnya, Pertamina telah menunjukkan hasil konkret melalui peningkatan signifikan di sektor hulu dan hilir.

“Produksi migas Pertamina sudah melampaui 1 juta barel setara minyak per hari, dengan kontribusi sebesar 69 persen terhadap produksi minyak nasional dan 37 persen terhadap produksi gas nasional,” kata Simon.

Di sektor hilir, Pertamina juga menunjukkan kemandirian energi nasional dengan dominasi produksi dari dalam negeri.

“Kilang Pertamina telah memenuhi sekitar 70 persen kebutuhan BBM nasional, dan seluruh kebutuhan avtur serta diesel juga sudah dipenuhi dari kilang domestik,” jelas Simon.

Hal ini menjadi landasan kuat bagi pengurangan ketergantungan terhadap impor energi dan peningkatan kapasitas produksi nasional berbasis sumber daya dalam negeri.

Inovasi Teknologi Dorong Peningkatan Produksi Blok Cepu

Langkah konkret lain datang dari Blok Cepu yang mengalami peningkatan signifikan dalam hal produksi minyak. Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa peningkatan ini didukung oleh inovasi pengeboran yang dilakukan oleh anak usaha Pertamina, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).

“Pertamina berhasil mengebor tujuh sumur baru di lapangan Banyu Urip dengan menggunakan rig modern hasil pengembangan PDSI,” ujar Fadjar.

Dengan keberhasilan ini, rata-rata produksi tahunan Blok Cepu pada 2025 diproyeksikan mencapai angka 170.000 hingga 180.000 barel per hari, sebuah capaian yang menjadi katalis penting bagi terwujudnya swasembada energi nasional.

“Ini menjadi pendorong penting menuju swasembada energi nasional,” tambah Fadjar.

Pengembangan Energi Terbarukan Dipercepat

Di sektor energi hijau, Pertamina turut memperkuat komitmennya melalui pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Ulubelu Gunung Tiga, Lampung. Proyek yang telah diresmikan oleh Presiden Prabowo ini memiliki kapasitas sebesar 55 megawatt (MW) dan menjadi bagian dari portofolio strategis pengembangan EBT Pertamina.

“Proyek ini memperkuat posisi Pertamina sebagai pengelola panas bumi terbesar di Indonesia,” ungkap Fadjar.

Total kapasitas terpasang dari panas bumi yang dikelola oleh Pertamina saat ini telah mencapai 1.877,5 MW, dengan produksi listrik tahunan sebesar 4.827,22 gigawatt-jam (GWh), menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia.

Desa Energi Berdikari Wujudkan Kemandirian Komunitas

Tak hanya berfokus pada proyek skala besar, Pertamina juga mendorong pemerataan akses energi bersih melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB). Program ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas desa agar mampu mandiri secara energi dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan lokal, seperti tenaga surya.

“Dengan energi surya, setiap wilayah mulai dari desa hingga pulau-pulau kecil bisa mandiri energi,” ujar Presiden Prabowo dalam dukungannya terhadap program ini.

Program DEB telah menjangkau 172 wilayah perdesaan dan menghasilkan energi bersih sebesar 733.559 watt peak (Wp) per tahun, memperluas akses energi yang inklusif, merata, dan berkelanjutan.

Integrasi Kesehatan dan Energi Lewat Bali International Hospital

Sebagai bagian dari peran sosialnya, PT Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC), juga membangun Bali International Hospital (BIH) di Denpasar. Rumah sakit bertaraf internasional ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan diresmikan pada 25 Juni 2025.

Langkah ini menunjukkan bahwa kontribusi Pertamina tidak hanya terbatas pada sektor energi, tetapi juga mencakup bidang kesehatan dan ekonomi nasional, sejalan dengan misi pemerintah dalam membangun Indonesia secara menyeluruh.

Komitmen Terhadap ESG dan Target Net Zero Emission 2060

PT Pertamina menegaskan keseriusannya dalam mendukung transisi energi dan pengendalian perubahan iklim dengan menargetkan pencapaian net zero emission pada tahun 2060. Seluruh operasional bisnis Pertamina menerapkan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

“Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip ESG dalam seluruh bisnis dan operasional Pertamina,” tutup Simon Aloysius Mantiri.

Indonesia Menuju Kemandirian Energi yang Berdaulat dan Berkelanjutan

Dengan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan pemangku kepentingan lainnya, Indonesia kini berada di jalur cepat menuju cita-cita besar: swasembada energi nasional. Dukungan teknologi, sumber daya alam melimpah, serta kepemimpinan strategis dari Presiden Prabowo dan PT Pertamina menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan ketahanan energi yang tangguh, berkelanjutan, dan berdaulat.

Terkini