Program Presiden Prabowo Dukung PT Pertamina Jalankan Proyek Ekosistem Baterai Listrik Terintegrasi Demi Energi Bersih Dan Berkelanjutan

Sabtu, 05 Juli 2025 | 08:24:38 WIB

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Minggu, 29 Juni 2025, secara resmi membuka pembangunan proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi di Karawang, Jawa Barat. Inisiatif ini menjadi salah satu langkah pemerintah dalam mendorong pengembangan energi bersih dan mendukung percepatan transisi energi nasional. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan perusahaan teknologi asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CBL).

Target Kapasitas Produksi dan Pengembangan Industri Baterai

Pada tahap awal, pabrik baterai ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 6,9 gigawatt hour (GWh), dengan rencana peningkatan hingga 15 GWh pada akhir tahun 2026. Proyek ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global. Pengembangan ini diharapkan dapat mengakselerasi pemanfaatan sumber daya mineral seperti nikel dan kobalt secara optimal untuk industri hijau.

Peran Strategis Pertamina New & Renewable Energy

Sebagai salah satu pemegang saham IBC, anak usaha PT Pertamina (Persero), yaitu Pertamina New & Renewable Energy (NRE), turut aktif dalam proyek ini. John Anis, Direktur Utama Pertamina NRE, menyatakan bahwa pengembangan ekosistem baterai merupakan bagian dari strategi besar perusahaan dalam mendukung transisi energi nasional menuju energi bersih dan ramah lingkungan. Pertamina NRE fokus pada inovasi serta penguatan kemitraan strategis untuk mempercepat adopsi energi baru dan terbarukan.

Komitmen Pemerintah dalam Mendukung Energi Hijau dan Lapangan Kerja

Hadirnya Presiden Prabowo dalam seremoni peletakan batu pertama menegaskan dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri hijau yang mampu membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian daerah. Proyek ini diperkirakan menciptakan ribuan pekerjaan, terutama di sektor teknologi dan manufaktur baterai kendaraan listrik. Pemerintah juga berkomitmen menyediakan berbagai fasilitas dan regulasi pendukung demi kemudahan investasi.

Pertamina dan Target Net Zero Emission 2060

Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa Pertamina mendukung penuh upaya transisi energi, termasuk pengembangan baterai kendaraan listrik, sebagai bagian dari target Net Zero Emission pada 2060. Pertamina menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh kegiatan bisnisnya untuk memastikan keberlanjutan dan dampak positif bagi lingkungan. Dukungan terhadap proyek ini juga menunjukkan komitmen perusahaan sebagai pelopor energi hijau nasional.

Sinergi Antara BUMN dan Perusahaan Global dalam Pengembangan Industri

Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara BUMN, seperti ANTAM dan IBC, dengan perusahaan teknologi global CBL. ANTAM menyediakan bahan baku mineral utama seperti nikel dan kobalt yang diolah menjadi bahan dasar baterai. Sementara CBL membawa teknologi manufaktur mutakhir yang mendukung efisiensi dan kualitas produk. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri baterai kendaraan listrik di Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing di pasar global.

Terkini