Jakarta – PLN Enjiniring kembali menegaskan perannya sebagai motor utama dalam mendorong dekarbonisasi sistem ketenagalistrikan nasional untuk mencapai target Net Zero Emission yang dicanangkan Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, dalam acara Indonesia Future Energy and Grid Summit 2025 yang digelar di Jakarta pada 18 Juni 2025.
Dalam presentasinya yang bertajuk “Orchestrating the Future Grid: Enabling Indonesia’s Renewable Energy Ambition through Smart and Super Grid Synergies”, Chairani menekankan peran penting PLN Enjiniring sebagai pusat keunggulan enjiniring PLN dalam mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang tangguh, canggih, dan rendah karbon.
Chairani menyampaikan bahwa pembangunan Smart Grid dan Super Grid merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan ketimpangan geografis antara sumber energi terbarukan skala besar dan pusat konsumsi energi nasional. PLN Enjiniring juga sedang menyusun kajian teknis guna mendukung penyusunan RUPTL 2025-2034 serta program ARED yang digagas oleh PLN.
Rencana pengembangan tersebut turut mendukung proyeksi kebutuhan listrik nasional di masa mendatang, termasuk realisasi konektivitas antar wilayah seperti Sumatera-Batam dan Sumatera-Jawa. Langkah ini akan mengoptimalkan pemanfaatan potensi energi baru terbarukan seperti hidro, panas bumi, dan tenaga surya yang tersebar luas di wilayah Sumatera.
Sebagai perusahaan dengan pengalaman lebih dari 20 tahun serta didukung oleh lebih dari 250 insinyur bersertifikasi, PLN Enjiniring terus berinovasi dengan mengintegrasikan teknologi digital, desain yang adaptif, dan peningkatan kemampuan teknis di berbagai bidang ketenagalistrikan untuk memperkuat sistem energi nasional.
Keterlibatan PLN Enjiniring dalam forum energi strategis ini mencerminkan komitmen aktif perusahaan dalam membangun ekosistem energi yang bersih, maju, dan berdaya saing di kancah global, sejalan dengan visi besar PLN dan komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission.