Depok – Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan dengan memberikan dukungan kepada pelaku UMKM, terutama di sektor ekonomi kreatif, agar bisa berkembang dan naik kelas. Dalam upaya ini, Bank Mandiri—yang terdaftar di bursa dengan kode saham BMRI—bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk meningkatkan kapasitas pelaku industri kreatif.
Sebagai bagian dari kolaborasi tersebut, Bank Mandiri bersama Kemenparekraf menggelar pelatihan literasi bisnis pada Kamis (3/7) yang diikuti oleh 70 pelaku usaha ekonomi kreatif di Kota Depok. Menurut Rizki Meizano, Area Head Bank Mandiri Depok, pelatihan ini ditujukan untuk memperkuat kompetensi pelaku usaha dalam menciptakan nilai tambah berkelanjutan dan meningkatkan daya saing di tingkat global.
Para peserta berasal dari berbagai subsektor ekonomi kreatif, seperti bidang budaya (kuliner, kriya, fesyen, seni pertunjukan, seni rupa), desain (arsitektur, desain interior, desain produk, komunikasi visual), hingga sektor digital dan teknologi (pengembangan aplikasi, game, konten digital, jasa TI). Termasuk juga pelaku di sektor media seperti film, animasi, periklanan, fotografi, televisi, radio, penerbitan, dan bidang kreatif lainnya.
“Melalui kemitraan ini, Bank Mandiri menyediakan pelatihan menyeluruh untuk para pelaku usaha kreatif, agar bisnis mereka bisa bertumbuh secara berkelanjutan dan turut mendukung kemajuan ekonomi nasional,” ujar Rizki dalam siaran resminya.
Materi yang diberikan mencakup literasi bisnis dan keuangan, peningkatan kapasitas usaha, perhitungan harga pokok produksi, edukasi perpajakan, penyusunan laporan keuangan, serta sosialisasi mengenai bahaya pinjaman online ilegal dan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Rizki menambahkan bahwa industri kreatif memiliki potensi besar sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan kerja sama ini, Bank Mandiri mendukung Kemenparekraf dalam memperkuat sektor industri kreatif dan meningkatkan kualitas SDM agar lebih tanggap terhadap tantangan era digital.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Cecep Rukendi, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Kemenparekraf/Badan Ekonomi Kreatif, serta perwakilan dari instansi terkait dan Pemerintah Kota Depok.
Rizki menekankan bahwa Bank Mandiri tidak hanya menyediakan pemateri, tetapi juga terlibat dalam penyusunan materi pelatihan yang sesuai kebutuhan dan memberikan pendampingan lanjutan bagi peserta pasca pelatihan.
“Ekosistem industri kreatif di Depok menunjukkan tren positif, dan kami berharap UMKM di sektor ini bisa menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi lokal,” jelasnya.
Program pelatihan ini merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat dasar industri kreatif nasional dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam penyediaan lapangan kerja yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Sebelumnya, pelatihan serupa telah digelar di Surabaya dengan jumlah peserta yang sama. Selanjutnya, pelatihan akan dilaksanakan di Yogyakarta dengan target 70 peserta. Secara keseluruhan, program ini akan menjangkau 210 pelaku usaha kreatif di tiga kota.