Hari Anak Nasional Dimeriahkan Pertamina Dengan Pagelaran Seni Anak Bertema Energi Terbarukan Di Berbagai Sekolah Dasar

Kamis, 24 Juli 2025 | 12:56:29 WIB

JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terus memperkuat komitmennya dalam bidang pendidikan melalui berbagai program sosial yang berfokus pada pengembangan anak-anak. Di beberapa daerah operasinya, PHE menghadirkan solusi pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu program yang menonjol adalah pendirian Sekolah Tari Sahabat Istimewa di Bogor. Sekolah ini memberikan ruang ekspresi bagi anak-anak berkebutuhan khusus agar mereka dapat tumbuh dengan percaya diri melalui seni gerak dan tari.

Melalui pendekatan pembelajaran kreatif, anak-anak tidak hanya memperoleh pelajaran tentang seni budaya, tetapi juga dibimbing untuk berinteraksi secara sosial. Fasilitas ini dirancang agar aman dan ramah anak, dengan tenaga pengajar yang telah terlatih dalam pendidikan inklusif. PHE berharap program seperti ini dapat menjadi model pembelajaran alternatif yang menyenangkan bagi komunitas yang kurang terlayani.

Transformasi Digital untuk Edukasi Ramah Anak

Inovasi digital menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan akses pendidikan. Di Provinsi Jambi, PHE meluncurkan aplikasi Bocil Keling (Bocah Cilik Keliling Lingkungan), sebuah platform edukasi digital yang mengajarkan anak-anak tentang pelestarian lingkungan. Aplikasi ini didesain interaktif, penuh warna, dan dilengkapi dengan fitur permainan yang mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan, menanam pohon, hingga mengelola sampah.

Aplikasi tersebut menjadi alat bantu belajar yang menyenangkan di tengah tantangan digitalisasi sekolah di daerah. Dalam proses pengembangannya, PHE bekerja sama dengan komunitas lokal dan pengembang teknologi pendidikan, sehingga konten yang disajikan tetap relevan dan sesuai dengan budaya setempat. Dengan demikian, pendidikan lingkungan dapat ditanamkan sejak dini dengan cara yang mudah dipahami.

Kemitraan Komunitas dan Pemerintah Daerah

Pelaksanaan program tanggung jawab sosial tidak dapat dipisahkan dari kerja sama dengan pemangku kepentingan setempat. PHE aktif menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, organisasi pendidikan, serta masyarakat lokal. Kolaborasi ini terlihat pada Program Sekolah Lestari di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang menjadi wadah pembelajaran berbasis lingkungan bagi anak-anak sekolah dasar.

Melalui pendekatan edukasi berbasis komunitas, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga diajak langsung ke lapangan untuk memahami pentingnya konservasi dan ekosistem. Kegiatan seperti penanaman pohon, membuat kompos, dan mendaur ulang sampah menjadi bagian dari kurikulum lokal yang didampingi oleh tim CSR PHE dan para guru setempat. PHE percaya bahwa dengan melibatkan komunitas secara langsung, dampak program akan lebih berkelanjutan dan terasa nyata.

Kesehatan Anak Sebagai Prioritas Sosial

Selain pendidikan, aspek kesehatan anak juga menjadi prioritas utama dalam program sosial perusahaan. Banyak anak di wilayah operasional yang belum mendapatkan layanan kesehatan memadai, terutama di daerah terpencil. Untuk itu, PHE menggagas layanan Posyandu Keliling yang menjangkau desa-desa pelosok dengan membawa tenaga medis, obat-obatan dasar, dan alat pemeriksaan.

Program ini dirancang agar orang tua dan anak dapat mengakses pelayanan kesehatan tanpa harus menempuh jarak jauh. Selain itu, kegiatan edukasi kesehatan seperti pola makan bergizi, kebersihan diri, dan pentingnya imunisasi rutin juga diberikan dalam bentuk cerita dan permainan, agar mudah dicerna oleh anak-anak. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada eksplorasi energi, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup generasi mendatang.

Pemberdayaan Keluarga untuk Mendukung Anak

Sebagai pelengkap dari upaya peningkatan pendidikan dan kesehatan anak, PHE turut memberdayakan orang tua dan komunitas sekitar. Salah satu inisiatif yang dijalankan adalah pelatihan keterampilan rumah tangga dan wirausaha kecil seperti pembuatan kerajinan tangan, olahan makanan lokal, hingga pengelolaan keuangan keluarga. Dengan meningkatnya ekonomi keluarga, diharapkan anak-anak memiliki kesempatan lebih besar untuk terus bersekolah dan hidup sehat.

Program pelatihan ini difokuskan pada ibu rumah tangga dan remaja yang putus sekolah, dengan pendekatan inklusif dan berbasis potensi lokal. Fasilitator dari tim CSR PHE turut memberikan pendampingan jangka panjang agar hasil dari pelatihan dapat berkembang menjadi unit usaha mandiri. Dengan begitu, dukungan terhadap anak-anak tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga menyentuh aspek kesejahteraan keluarga.

Terkini