Pertamina Berkolaborasi dengan FHCI: Memperkuat Hubungan Industrial yang Adaptif dan Inklusif

Senin, 30 September 2024 | 11:16:46 WIB

Bali - Fungsi Human Capital memiliki peran strategis dalam memastikan keberlanjutan pertumbuhan bisnis dan pencapaian target perusahaan dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif serta budaya kerja yang harmonis.

Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, Pertamina berkolaborasi dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) menggelar acara Employee & Industrial Relations Conference (EIRC) 2024 yang berlangsung pada 19-20 September 2024 di The Patra Resort & Villas, Bali. Memasuki tahun kedua pelaksanaannya, acara ini mengusung tema Empowering The Future Workforce: Innovation, Resilience & Employee Well-Being To Create A Respectful Workplace.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, menyatakan bahwa penyelenggaraan forum EIRC 2024 selaras dengan transformasi dan pengembangan BUMN, khususnya dari sisi tata kelola, proses bisnis, serta pengelolaan sumber daya manusia. Menurutnya, industrial & employee relations menjadi salah satu komponen kunci dalam memperkuat pengelolaan SDM.

Tedi juga menambahkan bahwa Kementerian BUMN sedang melakukan transformasi melalui vehicle human capital architecture, yakni bagaimana para pimpinan dan manajemen membangun hubungan yang harmonis serta sinergi dengan karyawan.

“Harapan kami agar seluruh BUMN, termasuk anak perusahaan dan afiliasinya, dapat membangun hubungan yang harmonis dengan karyawan. Hal ini menjadi faktor kunci dalam mendorong performa dan kinerja yang lebih baik,” ujar Tedi.

Pada kesempatan tersebut, Tedi juga berpesan kepada seluruh BUMN di Indonesia untuk senantiasa saling menjaga dan saling membantu agar sinergi yang tercipta dapat semakin memperkuat peran BUMN sebagai value creator dan agent of development yang mendukung pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan sosial bangsa.

“FHCI diharapkan menjadi katalisator yang menjembatani komunikasi lebih baik serta menjadi sarana belajar atau sharing session antar BUMN. FHCI juga dapat menjadi platform untuk mendeliver program-program BUMN dalam menjamin sinergi antar BUMN demi mewujudkan masa depan yang berkelanjutan. Kementerian BUMN akan merangkul semua BUMN demi terjalinnya kerja sama yang solid melalui FHCI,” ungkap Tedi.

Ketua Umum FHCI, Agus Dwi Handaya, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi antara Kementerian BUMN, FHCI, dan Pertamina dalam membangun hubungan harmonis antara manajemen perusahaan dan karyawan, sehingga tercapai keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dengan peningkatan kinerja perusahaan.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang 4 Employee & Industrial Relations sekaligus Koordinator Steering Committee FHCI, M. Erry Sugiharto, menjelaskan bahwa EIRC 2024 menjadi wadah untuk mengidentifikasi, mengkaji, dan membahas permasalahan-permasalahan dalam hubungan industrial antara manajemen dan pekerja.

“Harapannya, kita dapat menggali berbagai isu hubungan industrial antara pengusaha dengan pekerja, sehingga dapat ditemukan solusi terbaik dari seluruh pihak untuk mewujudkan aspirasi perusahaan,” ujar M. Erry Sugiharto.

Sebagai kesimpulan dari diskusi tersebut, hubungan industrial merupakan alat utama untuk menyeimbangkan kepentingan antara pengusaha dan pekerja, serta menjamin stabilitas dan harmonisasi yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan budaya kinerja yang tinggi.

Sebagai perusahaan terdepan dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus menginisiasi program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya tersebut sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.

Terkini