Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus berupaya memperluas jaringan layanan penyeberangan dengan mengoperasikan 304 lintasan yang mencakup seluruh pelosok Nusantara. Dengan fokus pada daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), langkah ini bertujuan untuk mendukung pemerataan pembangunan ekonomi di Indonesia.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa dari total lintasan yang tersedia, 96 adalah lintasan komersial, 204 lintasan perintis, dan 4 lintasan tol laut. Dukungan dari 220 unit kapal memastikan mobilitas masyarakat dan distribusi barang kebutuhan pokok ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dapat berjalan lancar.
“ASDP berkomitmen untuk tidak hanya meningkatkan konektivitas di pulau-pulau besar, tetapi juga menjangkau daerah yang kurang terlayani. Di Kepulauan Kei, Maluku, misalnya, akses terhadap kebutuhan pokok sangat terbatas. Kami hadir untuk memastikan distribusi barang dan kebutuhan masyarakat agar perekonomian lokal tetap berjalan,” ungkap Shelvy.
Peningkatan konektivitas ini juga berdampak positif pada sektor pariwisata dan perdagangan lokal. Di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, ASDP mengoperasikan kapal KMP Sultan Murhum II yang menghubungkan rute Kamaru-Kaledupa-Tomia-Binongko, memberikan kemudahan akses bagi wisatawan. Rute ke Raja Ampat di Papua juga menjadi salah satu layanan unggulan, memudahkan pengunjung untuk menikmati keindahan alam yang terkenal di dunia.
Untuk mendukung transformasi digital, ASDP meluncurkan platform Ferizy yang memungkinkan pengguna melakukan pembelian tiket secara online hingga 60 hari sebelum keberangkatan. Inovasi ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang lebih efisien, mengurangi antrean di pelabuhan, dan mempermudah perencanaan perjalanan bagi pengguna.
“Dengan sistem yang transparan dan terintegrasi, kami meningkatkan efisiensi operasional dan memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi mengenai jadwal kapal, harga tiket, serta ketersediaan layanan penyeberangan, baik di lintasan komersial maupun perintis,” tambahnya.
ASDP juga berperan aktif dalam program Angkutan Lebaran 2024, berhasil menyeberangkan lebih dari 4 juta penumpang dan 1 juta kendaraan di delapan lintasan utama nasional, termasuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Digitalisasi dalam proses pembelian tiket dan penjadwalan perjalanan menjadikan semua lebih efisien, mengurangi waktu tunggu di pelabuhan.
Di sepanjang tahun 2023, ASDP telah melayani lebih dari 6,5 juta penumpang, termasuk 4,17 juta kendaraan roda dua dan 4,48 juta kendaraan roda empat atau lebih. Angka ini menunjukkan komitmen ASDP untuk memperluas aksesibilitas ke daerah-daerah yang masih terisolasi, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ke depan, ASDP akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan, baik dari segi konektivitas maupun teknologi, agar masyarakat di seluruh Indonesia dapat menikmati akses transportasi yang layak dan terjangkau. Dengan fokus pada inovasi dan pelayanan prima, ASDP siap berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional melalui konektivitas yang lebih baik,” tutup Shelvy.