Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program pinjaman yang dirancang oleh pemerintah untuk mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memperoleh pembiayaan atau modal usaha.
Salah satu kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan UMKM adalah penyediaan modal melalui program KUR, yang bertujuan untuk memperkuat perekonomian nasional.
Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2007, Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah memberikan manfaat besar bagi UMKM di berbagai sektor usaha.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program pemerintah yang bertujuan memberikan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pembiayaan ini disalurkan melalui bank yang telah ditunjuk sebagai penyalur dengan sistem penjaminan yang berlaku.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan dukungan kepada UMKM yang memiliki potensi produktif namun masih membutuhkan tambahan modal untuk berkembang.
Program KUR mencakup berbagai sektor usaha, seperti pertanian, perindustrian, kehutanan, perikanan, kelautan, hingga jasa simpan pinjam.
Dana yang disalurkan dalam program ini sepenuhnya berasal dari bank penyalur, sementara pemerintah berperan memberikan penjaminan atas pinjaman tersebut.
Oleh karena itu, UMKM yang mendapatkan pembiayaan melalui KUR diwajibkan untuk melunasi pinjaman tersebut dengan cicilan sesuai bunga dan jangka waktu yang telah disepakati.
Fitur Kredit Usaha Rakyat
Berikut ini adalah beberapa fitur pada Kredit Usaha Rakyat atau KUR:
Pinjaman yang ditujukan untuk modal kerja serta kredit untuk investasi.
Menargetkan nasabah yang merupakan pemilik usaha perseorangan dengan kebutuhan kredit hingga maksimal Rp500 juta.
Menyediakan bunga yang terjangkau dengan subsidi dari pemerintah, serta tanpa adanya biaya administrasi atau provisi.
Tujuan Kredit Usaha Rakyat
Selain menyediakan modal, program KUR juga bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM menyerap 96,9 persen tenaga kerja di Indonesia, yang menunjukkan peran besar sektor ini dalam penyerapan tenaga kerja.
Selain itu, KUR juga memiliki manfaat untuk memperluas akses wirausaha di berbagai sektor produktif terhadap pembiayaan perbankan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan daya saing UMKM.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang fokus pada pengembangan dan pemberdayaan UMKM, dengan tujuan untuk memperkuat sektor riil, antara lain:
Pengembangan kewirausahaan.
Peningkatan akses terhadap sumber pembiayaan.
Peningkatan pasar bagi produk UMKM.
Reformasi regulasi terkait UMKM.
Bunga dan Plafon Kredit Usaha Rakyat
Beberapa perubahan yang menguntungkan bagi pelaku usaha yang ingin memanfaatkan KUR telah ditetapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, antara lain:
Suku bunga yang ditetapkan sebesar 6 persen per tahun.
Total plafon KUR meningkat dari Rp140 triliun menjadi Rp190 triliun pada tahun 2020, dan direncanakan akan terus meningkat secara bertahap hingga mencapai Rp325 triliun pada tahun 2024.
Plafon KUR Mikro juga meningkat dari Rp25 juta menjadi Rp50 juta per debitur.
Perubahan signifikan juga terjadi pada plafon KUR Mikro untuk sektor perdagangan, yang semula sebesar Rp100 juta menjadi Rp200 juta.
Jenis-jenis Kredit Usaha Rakyat
Di bawah ini adalah jenis-jenis KUR yang perlu diketahui:
KUR Mikro: jenis KUR yang ditujukan untuk usaha kecil skala mikro dengan pembiayaan maksimal sebesar Rp25 juta.
KUR Ritel: pinjaman modal dengan plafon hingga Rp500 juta. Program ini menyasar usaha yang dikelola oleh kalangan menengah dengan potensi kemampuan membayar cicilan, menggunakan bunga flat atau anuitas.
KUR Penempatan TKI: bentuk bantuan permodalan yang disalurkan kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri, dengan bantuan modal awal hingga Rp25 juta.
KUR Khusus: bantuan modal yang difokuskan pada komoditas perkebunan rakyat, peternakan rakyat, dan perikanan rakyat. KUR Khusus ini memiliki plafon lebih besar dari Rp25 juta, dengan jumlah maksimum mencapai Rp500 juta untuk setiap individu anggota kelompok.
Kriteria Penerima Kredit Usaha Rakyat dan Sektor Usahanya
Seluruh pelaku UMKM sebenarnya dapat memanfaatkan program KUR, namun terdapat beberapa kriteria penerima yang diprioritaskan, antara lain:
Usaha mikro, kecil, dan menengah.
Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan bekerja di luar negeri.
Calon pekerja magang di luar negeri.
Anggota keluarga dari karyawan yang memiliki penghasilan tetap atau yang bekerja sebagai TKI.
TKI yang sebelumnya pernah bekerja di luar negeri.
Pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
UMKM yang berlokasi di wilayah perbatasan dengan negara lain.
Kelompok usaha seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Gabungan Kelompok Tani dan Nelayan (Gapoktan), serta kelompok usaha lainnya.
Sektor usaha yang menjadi fokus utama dalam pemberian KUR antara lain:
Sektor pertanian, termasuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.
Sektor perikanan, termasuk penangkapan dan pembudidayaan ikan.
Industri pengolahan, termasuk industri kreatif seperti periklanan, fesyen, film, animasi, video, serta alat mesin pendukung ketahanan pangan.
Sektor perdagangan, termasuk kuliner dan pedagang eceran.
Sektor jasa, mencakup penyediaan akomodasi dan makanan, transportasi, pergudangan, komunikasi, real estate, usaha persewaan, jasa pendidikan, serta jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan sektor perorangan lainnya.
Pembiayaan untuk calon TKI yang akan bekerja di luar negeri.
Pembiayaan untuk calon pekerja magang di luar negeri.
Daftar Bank Penyalur Kredit Usaha Rakyat
Penyaluran KUR diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat yang mulai efektif pada 1 Januari 2018.
Penyaluran KUR dilakukan melalui dua metode, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Berikut ini penjelasannya:
Penyaluran KUR secara langsung: Dilakukan oleh UMKM dan Koperasi dengan mengakses atau mendatangi Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana untuk mendapatkan pembiayaan.
Penyaluran KUR tidak langsung: Usaha mikro, termasuk UMKM dan koperasi, dapat mengakses KUR melalui Lembaga Keuangan Mikro, KSP/USP Koperasi, atau melalui kegiatan linkage program lainnya yang bekerja sama dengan Bank Pelaksana. Ini bertujuan untuk mempermudah akses dan mendekatkan layanan kepada usaha mikro.
Daftar bank yang menjadi penyalur KUR antara lain:
BRI
Bank Mandiri
BNI
Bank Sinarmas
Maybank
Bank Bukopin
BTPN
OCBC NISP
Bank Permata
BCA
Bank Artha Graha
BPD Kalbar
BPD NTT
BPD Bali
BPD DIY
BPD Sulselbar
BRI Agroniaga
Bank Jateng
BPD Kaltim
BTN
BPD Sumatera Utara
BPD Sumbar
BPD Riau Kepri
Bank Jambi
Bank Jabar Banten
Bank Kalsel
Bank NTB
Bank Sumsel Babel
Bank Papua
Bank Lampung
BRI Syariah
BPD Bengkulu
BPD Kalteng
CTBC
BCA Finance
Mega Finance
FIF
Adira Finance
KSP Kospin Jasa
KSP Obor Mas
BPD Sultra
Syarat Pinjam Kredit Usaha Rakyat BRI
Dari 45 penyalur KUR, Bank BRI menjadi salah satu yang memiliki target penyaluran dana terbesar. Dibandingkan bank lain, produk KUR BRI sangat lengkap, mulai dari KUR Mikro hingga KUR TKI.
Saat ini, BRI juga menyediakan KUR secara online melalui channeling dengan bekerja sama dengan perusahaan ride-hailing ternama, seperti Grab dan Gojek, serta platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia.
1. KUR Mikro BRI
KUR Mikro BRI adalah kredit modal kerja atau investasi dengan plafon hingga Rp50 juta per debitur. Tenor untuk modal kerja adalah maksimal 3 tahun, sedangkan untuk kredit investasi maksimal 5 tahun. Persyaratannya sebagai berikut:
Pemilik usaha produktif dan layak.
Sudah aktif menjalankan usaha minimal 6 bulan.
Tidak sedang menerima kredit dari perbankan, kecuali KPR, KKB, atau kartu kredit.
Persyaratan administrasi: KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat izin usaha.
Tidak ada biaya provisi dan administrasi.
Tenor maksimal 3 tahun untuk KMK, dan 5 tahun untuk kredit investasi.
2. KUR Ritel BRI
KUR Ritel BRI memberikan kredit kepada debitur yang memiliki usaha produktif dengan plafon hingga Rp500 juta per debitur.
Tenor untuk kredit modal kerja adalah maksimal 4 tahun, sementara untuk kredit investasi adalah 5 tahun. Persyaratannya adalah sebagai berikut:
Memiliki usaha yang produktif dan layak dibiayai.
Sudah menjalankan usaha minimal 6 bulan.
Tidak sedang menerima kredit dari perbankan, kecuali KPR, KKB, atau kartu kredit.
Memiliki Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau izin usaha lain yang setara.
Tenor KMK maksimal 4 tahun, dan kredit investasi maksimal 5 tahun.
Tanpa biaya provisi dan administrasi.
Agunan sesuai ketentuan bank.
3. KUR TKI BRI
KUR TKI BRI diberikan untuk membiayai keberangkatan calon TKI ke negara penempatan, dengan plafon hingga Rp25 juta, untuk tujuan Singapura, Hong Kong, Taiwan, Brunei, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia. Persyaratannya adalah:
Calon TKI yang akan berangkat ke negara penempatan.
Persyaratan administrasi: KTP, KK, perjanjian kerja dengan pengguna jasa, perjanjian penempatan, paspor, visa, dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan.
Tanpa biaya provisi dan administrasi.
Tenor maksimal 3 tahun atau sesuai dengan kontrak kerja.
Syarat pinjam Kredit Usaha Rakyat Mandiri
Selanjutnya, Kredit Usaha Rakyat atau KUR Bank Mandiri memiliki kemudahan yang serupa dengan KUR BRI dalam proses pengajuan.
Proses pengajuan dapat dilakukan di unit atau Cabang Mikro terdekat, dengan jaringan kantor penyalur yang cukup luas, mencakup sekitar 2.796 jaringan yang terdiri dari 1.074 Kantor Cabang Mikro dan 1.722 Unit Mikro yang tersebar di 34 provinsi.
Program ini berlaku bagi debitur baru yang memiliki usaha produktif yang telah berjalan minimal 6 bulan.
1. KUR Mikro dan Kecil Mandiri
Limit kredit untuk KUR Mikro Mandiri berkisar antara Rp2 juta hingga Rp50 juta per debitur. Jangka waktu pinjaman untuk Kredit Modal Kerja adalah maksimal 3 tahun, sedangkan untuk Kredit Investasi adalah 5 tahun.
Untuk KUR Kecil, limit kreditnya dimulai dari Rp51 juta hingga Rp200 juta, dengan tenor yang sama, yakni 3 tahun untuk Kredit Modal Kerja dan 5 tahun untuk Kredit Investasi.
Persyaratan:
Tidak memiliki kredit, atau jika ada, kredit dari KUR pada penyalur yang sama, KPR, KKB, kartu kredit, dan resi gudang dengan pembayaran lancar.
Jika memiliki kredit di luar program KUR, namun sudah lunas, harus melampirkan surat keterangan lunas atau cetakan rekening koran dari bank sebelumnya.
Tidak masuk dalam daftar hitam nasional penarik cek atau giro kosong.
Usia minimal 21 tahun dan sudah menikah (dibuktikan dengan KTP, akta kelahiran, KK, atau surat nikah).
Saat kredit lunas, debitur maksimal berusia 60 tahun.
Usaha harus produktif dan layak yang telah berjalan minimal 6 bulan.
2. KUR Ritel Mandiri
KUR Ritel Mandiri menawarkan limit kredit mulai dari Rp25 juta hingga maksimal Rp200 juta per debitur. Tenor untuk Kredit Modal Kerja adalah maksimal 3 tahun, sedangkan untuk Kredit Investasi adalah 5 tahun.
Persyaratan:
Menyertakan agunan tambahan yang nilainya minimal 70 persen dan maksimal kurang dari 100 persen dari nilai limit kredit.
Agunan berupa tanah dan/atau bangunan atau kendaraan bermotor, dengan bukti kepemilikan berupa SHM/SHGB/SHGU/Hak Milik atas Satuan Rumah Susun atau BPKB.
Calon penerima dapat sedang menerima kredit lain, seperti KUR pada penyalur yang sama, KPR, KKB, kartu kredit, dan resi gudang, selama pembayaran lancar.
Jika calon penerima memiliki kredit di luar program KUR yang telah lunas, harus melampirkan surat keterangan lunas atau cetakan rekening koran dari bank sebelumnya.
Tidak masuk dalam daftar hitam nasional penarik cek atau giro kosong.
Usia minimal 21 tahun dan sudah menikah (dibuktikan dengan KTP, akta kelahiran, KK, atau surat nikah).
Saat kredit lunas, debitur maksimal berusia 60 tahun.
Usaha harus produktif dan layak yang telah berjalan minimal 6 bulan.
3. KUR Penempatan TKI Mandiri
KUR Penempatan TKI Mandiri menawarkan limit kredit maksimal hingga Rp25 juta per debitur, dengan tenor yang disesuaikan dengan masa kontrak kerja atau maksimal 12 bulan.
Persyaratan:
Berusia minimal 21 tahun (dibuktikan dengan KTP atau akta kelahiran).
Calon TKI dapat berusia minimal 18 tahun, namun harus menyertakan surat izin dari orangtua atau suami/istri untuk bekerja di luar negeri.
Tidak memiliki kredit atau jika memiliki pinjaman, pembayaran harus lancar. Tidak masuk dalam daftar hitam nasional penarik cek dan giro kosong.
Harus memiliki perjanjian kerja atau kontrak kerja minimal 2 tahun dengan pengguna jasa.
4. KUR Khusus Mandiri
KUR Khusus Mandiri menyediakan limit kredit mulai dari Rp25 juta hingga Rp500 juta, yang diberikan kepada kelompok usaha dalam bentuk kluster.
Program ini bekerja sama dengan mitra usaha untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan.
Syarat Pinjam KUR BNI
Fasilitas Kredit Usaha Rakyat atau KUR BNI menyediakan limit pinjaman hingga Rp500 juta, dengan tenor yang bervariasi, yaitu 3 tahun untuk Kredit Modal Kerja (KMK) dan 5 tahun untuk kredit investasi.
KUR ini terbagi menjadi dua kategori, yakni KUR BNI tanpa jaminan dan KUR BNI dengan jaminan.
1. KUR Mikro BNI
KUR Mikro BNI memberikan pembiayaan untuk pengembangan usaha yang sudah berjalan atau kredit investasi. Limit pinjaman yang ditawarkan maksimal Rp25 juta, dengan jangka waktu pengembalian hingga 4 tahun.
Persyaratan:
Memiliki KTP, kartu keluarga, dan surat keterangan usaha.
Jaminan yang digunakan adalah usaha yang sedang dijalankan oleh debitur.
Bisa menggunakan jaminan atau tanpa jaminan.
Untuk kredit modal kerja, tenor maksimal 3 tahun, sementara untuk kredit investasi adalah 4 tahun.
2. KUR Kecil BNI
KUR Kecil BNI memberikan pembiayaan dengan limit antara Rp25 juta hingga Rp500 juta, digunakan untuk modal usaha tambahan. Tenor pinjaman maksimal 4 tahun untuk modal kerja dan 5 tahun untuk kredit investasi.
Persyaratan:
Memiliki KTP, NPWP (untuk pinjaman lebih dari Rp50 juta), kartu keluarga, dan surat keterangan usaha dari kelurahan.
Jaminan, yang biasanya berupa sertifikat tanah, rumah, atau BPKB kendaraan bermotor, sesuai ketentuan bank.
3. KUR TKI BNI
KUR TKI BNI adalah pinjaman khusus untuk anggota keluarga karyawan TKI, dengan limit hingga Rp25 juta dan tenor maksimal 3 tahun.
Persyaratan:
Memiliki KTP, kartu keluarga, dan surat izin usaha.
Pengajuan hanya berlaku untuk TKI yang bekerja di negara seperti Singapura, Hong Kong, Malaysia, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.
Pengajuan kredit tanpa agunan.
Tenor pelunasan maksimal 3 tahun, disesuaikan dengan kontrak kerja.
4. KUR Khusus BNI (KUR Tani)
KUR Tani BNI bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usaha masyarakat tani, seperti pedagang pupuk dan ekosistem pendukung pertanian lainnya. Tenor pinjaman disesuaikan dengan satu musim tanam, dengan jangka waktu pelunasan selama 5 bulan.
Limit Pinjaman:
Tanaman jagung: Rp15 juta.
Tanaman padi: Rp22 juta.
Luas lahan maksimal 2 hektar, dengan bunga 7 persen per tahun (atau 0,03 persen per 5 bulan), yang kini telah turun menjadi 6 persen per tahun.
Cara Mendapatkan KUR
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat:
Pastikan usaha yang dijalankan termasuk dalam kategori usaha produktif, seperti kerajinan, pertanian, kuliner, atau jasa.
Lengkapi semua dokumen yang dibutuhkan, seperti identitas (KTP, kartu keluarga, dan keterangan domisili), legalitas usaha (akta pendirian usaha), izin usaha (SIUP, TDP), laporan keuangan, proposal usaha, serta dokumen lain yang mungkin diminta oleh bank.
Setelah usaha dan dokumen siap, kunjungi kantor bank penyalur yang dipilih.
Ikuti prosedur pengajuan KUR, dengan menyerahkan surat permohonan dan dokumen yang diperlukan kepada bank.
Bank akan melakukan survei terhadap usaha yang diajukan. Biasanya, pihak bank akan melakukan wawancara dengan calon debitur untuk menganalisis pengetahuan dan karakter peminjam terkait usahanya.
Bank akan menilai kelayakan pengajuan KUR. Jika usaha memenuhi syarat, pengajuan kredit akan disetujui dan dana akan segera cair.
Sebagai penutup, Kredit Usaha Rakyat (KUR) memberikan peluang besar bagi pelaku usaha kecil untuk mengembangkan usaha mereka melalui pembiayaan yang terjangkau.
Program ini bukan hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, melainkan juga membantu memperkuat daya saing UMKM dalam pasar yang semakin kompetitif.