Cara membaca chart forex adalah keterampilan dasar yang sangat penting dimiliki oleh setiap trader yang terjun dalam dunia investasi forex.
Dengan kemampuan membaca chart yang baik, trader dapat dengan mudah menganalisis pasar dan menentukan langkah trading yang tepat.
Selain itu, keterampilan ini memungkinkan trader untuk lebih percaya diri dalam menerapkan berbagai strategi trading yang sesuai dengan gaya dan tujuannya.
Bagi pemula, memahami cara membaca chart dalam trading forex merupakan langkah awal yang penting sebelum terlibat dalam trading.
Chart forex sendiri menggambarkan pergerakan harga pasar dalam bentuk grafik yang terdiri dari candlestick atau bar yang mewakili data harga, seperti harga pembukaan (Open), harga tertinggi (High), harga terendah (Low), dan harga penutupan (Close).
Tanpa pemahaman yang baik mengenai chart ini, akan sangat sulit bagi trader untuk menerapkan teknik-teknik trading yang efektif.
Dengan pemahaman yang tepat mengenai cara membaca chart forex, seorang trader bisa lebih mudah mengidentifikasi tren pasar dan membuat keputusan yang lebih tepat dalam trading.
Jenis-jenis Grafik Forex
Grafik atau chart forex berfungsi untuk membantu para trader dalam memantau pergerakan harga secara terus-menerus.
Dengan adanya grafik ini, Anda bisa menentukan arah tren pasar dan mengidentifikasi pola-pola pergerakan harga yang dapat digunakan untuk meraih keuntungan dalam aktivitas trading.
Sebelum mempelajari cara membaca grafik forex dengan benar, penting untuk mengetahui tiga jenis chart yang biasa digunakan dalam analisis teknikal.
Masing-masing chart ini menawarkan cara yang berbeda dalam menginterpretasikan data harga, antara lain sebagai berikut.
1. Line Chart
Line chart adalah salah satu jenis chart forex yang paling sederhana dan banyak digunakan oleh trader serta analis teknikal. Grafik ini menyajikan data harga secara jelas dan mudah dipahami.
Pada line chart, harga-harga penutupan dari periode yang berbeda dihubungkan dengan garis lurus, sehingga trader dapat dengan mudah melihat pergerakan harga dalam periode tertentu.
Line chart sering digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai arah pergerakan harga.
2. Bar Chart
Bar chart adalah salah satu chart forex yang cukup populer, terutama di kalangan trader dari Amerika Serikat. Dibandingkan dengan line chart, bar chart sedikit lebih kompleks, namun memberikan lebih banyak informasi yang sangat berguna bagi trader.
Setiap bar dalam chart ini menunjukkan informasi penting seperti harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah selama periode waktu tertentu. Oleh karena itu, chart ini dikenal juga dengan nama OHLC (Open-High-Low-Close).
Pada bar chart, harga terendah (Low) menunjukkan titik terendah yang tercatat selama periode tersebut, harga tertinggi (High) menunjukkan puncak harga yang tercapai, dan harga penutupan (Close) ditandai dengan sebuah garis horizontal kecil di sisi kanan bar tersebut.
3. Candlestick Chart
Candlestick chart adalah jenis grafik yang digunakan untuk membaca pergerakan harga di pasar finansial secara teknikal.
Grafik ini mendapatkan namanya karena bentuknya yang mirip dengan lilin. Asalnya dari Jepang, chart ini sering dikenal juga dengan sebutan "Japanese Candlestick Chart."
Dalam membuat grafik candlestick, data yang diperlukan meliputi harga pembukaan (open), harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close) atau dikenal dengan sebutan OHLC dalam satu periode tertentu.
Grafik ini memberikan informasi yang hampir sama dengan bar chart, namun dengan tampilan visual yang lebih mudah dipahami.
Perbedaan utama antara candlestick dan bar chart terletak pada bentuk atau "postur tubuh" dari candlestick. Body candlestick menggambarkan selisih antara harga pembukaan dan harga penutupan dalam periode waktu tersebut.
Umumnya, body pada candlestick chart forex berwarna putih dan hitam. Jika body berwarna putih, ini berarti harga pembukaan (open) berada di bawah harga penutupan (close), sedangkan jika body berwarna hitam, harga pembukaan lebih tinggi daripada harga penutupan.
Lebih lanjut, jika harga pembukaan berada di bawah harga penutupan, candlestick tersebut disebut sebagai bull candle, yang menunjukkan kecenderungan harga naik (bullish).
Sebaliknya, jika harga pembukaan lebih tinggi dari harga penutupan, candlestick itu disebut bear candle, yang menunjukkan pergerakan harga turun (bearish).
Banyak trader memilih candlestick chart karena tampilannya yang memudahkan mereka dalam mengidentifikasi pergerakan harga secara visual, serta lebih mudah mengenali pola-pola harga dibandingkan dengan bar chart. Itulah mengapa candlestick chart sering kali menjadi pilihan utama bagi para analis teknikal.
Cara Membaca Chart Forex
Berikut ini adalah panduan lengkap terkait cara membaca chart forex yang pentingd dipahami, khususnya oleh pemula.
1. Amati Pola Pergerakan Harga
Panduan pertama dalam membaca chart forex adalah memperhatikan pola pergerakan harga yang sedang terjadi. Untuk melakukan transaksi buy, carilah pasangan mata uang yang grafiknya menunjukkan kecenderungan naik.
Sebaliknya, jika Anda berencana melakukan transaksi sell, pilih pasangan mata uang yang menunjukkan penurunan harga.
2. Cek Time-Frame yang Digunakan
Jangan panik saat melihat pergerakan harga yang besar. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa time-frame pada chart yang digunakan, karena setiap time-frame memiliki karakteristik yang berbeda dan perlu disesuaikan dengan strategi trading yang Anda terapkan.
Pastikan chart yang Anda gunakan berada pada time-frame yang konsisten dengan analisis Anda, dan fokuskan perhatian pada satu time-frame untuk menentukan entry point agar proses trading lebih terarah.
Selain itu, perhatikan juga perbedaan antara harga jual dan harga beli, karena hal ini penting agar Anda dapat membaca chart dengan tepat.
3. Perhatikan Spread yang Berlaku
Terakhir, sangat penting untuk memperhatikan spread, yang merupakan selisih antara harga jual (bid) dan harga beli (ask). Spread ini mempengaruhi eksekusi take profit Anda.
Ketika membuka posisi buy, pastikan harga berada pada area bid, dan saat membuka posisi sell, pastikan harga berada di area ask. Spread yang terlalu besar dapat mengganggu keakuratan eksekusi trading Anda.
4. Periksa Zona Waktu yang Ditampilkan
Langkah berikutnya yang tak kalah penting adalah memperhatikan zona waktu yang tercantum di bagian bawah chart forex Anda. Grafik forex biasanya disusun berdasarkan zona waktu tertentu, seperti GMT, waktu New York, atau zona waktu lainnya.
Salah satu masalah umum dalam membaca chart forex adalah kesulitan membedakan waktu lokal dengan waktu server, terutama saat mengikuti pengumuman berita penting.
Untuk menghindari kebingungan dan memastikan Anda tidak ketinggalan informasi, Anda bisa mengonversi waktu pengumuman ke waktu lokal, sehingga Anda dapat lebih mudah menyesuaikan persiapan trading.
5. Pastikan Internet Anda Tersambung
Panduan terakhir adalah memastikan koneksi internet Anda stabil saat membaca chart forex. Jika grafik tidak terhubung dengan internet, data yang ditampilkan bisa stagnan, dan trader mungkin tidak menyadari pergerakan harga yang sebenarnya.
Ketika trader baru menyadari pergerakan harga yang signifikan setelah lama terputus, hal ini dapat menyebabkan kerugian.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa koneksi internet Anda sebelum memulai trading, terutama jika Anda menggunakan jumlah lot yang besar, agar analisis Anda tetap akurat dan terhindar dari kerugian.
Sebagai penutup, dengan memahami dan menerapkan cara membaca chart forex yang tepat, Anda akan lebih siap dalam membuat keputusan trading yang lebih cerdas dan terarah.