Penurunan Harga Minyak WTI Merespons Gencatan Senjata Parsial Rusia-Ukraina di Laut Hitam

Rabu, 26 Maret 2025 | 09:48:56 WIB
Penurunan Harga Minyak WTI Merespons Gencatan Senjata Parsial Rusia-Ukraina di Laut Hitam

JAKARTA - Harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), mengalami penurunan pada perdagangan Rabu dini hari, 26 Maret 2025, setelah empat hari berturut-turut berada dalam tren bullish. Penurunan ini dipicu oleh laporan bahwa Rusia dan Ukraina telah menyepakati gencatan senjata parsial yang mencakup wilayah Laut Hitam.

Sementara itu, harga minyak mentah Brent berakhir stagnan karena investor mempertimbangkan pengetatan pasokan global di tengah ketidakpastian ekonomi yang lebih luas.

Kesepakatan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina

Setelah 12 jam negosiasi di Arab Saudi pada Senin, Rusia dan Ukraina sepakat untuk menghilangkan penggunaan kekuatan di Laut Hitam setelah pembicaraan paralel dengan negosiator AS. Kesepakatan ini mencakup penghentian serangan terhadap jaringan energi selama 30 hari yang diumumkan sebelumnya dan memperluas cakupannya ke lebih banyak lokasi. Namun, penyelesaian masalah mendasar, termasuk pembagian wilayah, masih jauh dari selesai. 

Ancaman Tarif AS terhadap Pembeli Minyak Venezuela

Penurunan harga minyak juga dipengaruhi oleh kekhawatiran pasokan menyusul ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan mengenakan tarif 25% pada impor dari negara-negara yang membeli minyak dari Venezuela. Trump mengklaim bahwa Venezuela secara sengaja dan curang mengirim penjahat, termasuk anggota geng seperti Tren de Aragua, ke AS. 

Pergerakan Harga Minyak

Harga minyak mentah berjangka WTI untuk kontrak bulan Maret turun 0,16% menjadi $69,11 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka Brent menguat 1,25% menjadi $72,50 per barel.

Analisis Teknis

Secara teknikal, pergerakan harga minyak berikutnya diperkirakan menguat. Minyak WTI diperkirakan akan bergerak di kisaran support $65,88 – $61,80 dan kisaran resisten $72,80 – $76,10.

Terkini