Basuki Yakin Pembangunan Istana Wapres IKN Selesai Akhir Desember 2025
JAKARTA - Pergantian kalender menuju penghujung tahun mendatang dipandang sebagai momentum penting bagi perjalanan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Di tengah sorotan publik terhadap kelanjutan proyek strategis nasional tersebut, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyampaikan keyakinannya bahwa pembangunan fisik Istana Wakil Presiden di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan akan tuntas pada akhir Desember dua ribu dua puluh lima. Optimisme ini sekaligus menjadi penegasan bahwa IKN siap melangkah ke fase pembangunan berikutnya sebagai pusat administrasi negara.
Pernyataan tersebut disampaikan Basuki saat memberikan paparan di Universitas Gadjah Mada. Ia menekankan bahwa penyelesaian Istana Wapres bukan sekadar target konstruksi, melainkan bagian dari transisi besar IKN dari tahap pembangunan awal menuju penguatan fungsi pemerintahan.
Baca JugaKAI Wisata Hadirkan Promo Seru Natal 2025 & Tahun Baru 2026 (NATARU) Spesial untuk Pelanggan Setia
“Ini kan fase kedua. Jadi fase pertama itu tahun dua ribu dua puluh sampai dua ribu dua puluh empat,” ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa fase awal sejatinya baru dimulai pada dua ribu dua puluh dua akibat pandemi global yang sempat menghambat berbagai agenda pembangunan.
Transisi Fase Pembangunan IKN
Basuki menjelaskan bahwa pembangunan IKN dirancang dalam beberapa fase yang saling berkesinambungan. Fase pertama difokuskan pada penyediaan infrastruktur dasar, kawasan inti pemerintahan, serta bangunan utama yang menjadi tulang punggung aktivitas negara. Meski sempat tertunda oleh situasi global, pemerintah melakukan percepatan agar target yang telah ditetapkan tetap tercapai.
Upaya mengejar ketertinggalan tersebut membuahkan hasil yang signifikan. Basuki mengungkapkan bahwa progres pembangunan fisik fase pertama telah mencapai tingkat yang sangat tinggi dan mendekati rampung sepenuhnya. Seluruh infrastruktur dasar dan bangunan kunci ditargetkan selesai pada akhir tahun dua ribu dua puluh lima, sehingga IKN dapat segera berfungsi optimal.
“Akhir tahun ini selesai semua karena hanya tinggal masjid dan kantor wakil presiden, itu sudah akan selesai semua,” ucapnya. Selain bangunan utama pemerintahan, fasilitas pendukung kehidupan masyarakat seperti sekolah dan pasar juga dipastikan rampung pada Desember ini. Dengan demikian, kawasan inti tidak hanya siap secara simbolik, tetapi juga layak huni dan fungsional.
Kesiapan Fisik Istana Wakil Presiden
Secara khusus, Basuki memastikan bahwa pembangunan fisik Kantor Wakil Presiden akan selesai pada akhir Desember dua ribu dua puluh lima. Setelah itu, proses berikutnya adalah pengisian perabot dan penyesuaian interior agar bangunan siap digunakan. Tahapan ini dinilai penting untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran aktivitas pemerintahan ketika mulai beroperasi.
Penyelesaian Istana Wapres menjadi salah satu indikator utama kesiapan IKN sebagai pusat pemerintahan. Keberadaan kantor pimpinan negara di kawasan tersebut diharapkan mampu mendorong kehadiran kementerian dan lembaga lain secara bertahap, sekaligus memperkuat legitimasi IKN di mata publik nasional maupun internasional.
Arsitektur Berbasis Lingkungan Nusantara
Kompleks Istana Wakil Presiden di IKN dirancang tidak hanya sebagai bangunan administratif, tetapi juga sebagai representasi visi pembangunan Nusantara. Desain arsitekturalnya mengedepankan prinsip Kota Hutan dan identitas lokal, sejalan dengan konsep besar IKN sebagai kota berkelanjutan. Penataan ruang kawasan inti memprioritaskan ruang terbuka hijau, jalur pejalan kaki, serta integrasi dengan lanskap alam sekitar.
Meski detail rancangan Istana Wapres berada di tangan perancang yang telah ditunjuk, konsep umum tata ruang Kawasan Inti Pusat Pemerintahan menekankan harmoni antara bangunan dan lingkungan. Bangunan ditempatkan agar tidak mendominasi alam, melainkan menyatu dengan kontur dan vegetasi yang ada. Penggunaan material yang responsif terhadap iklim tropis Kalimantan, pencahayaan alami, serta ventilasi silang menjadi bagian penting dari upaya efisiensi energi.
Selain itu, kompleks Istana Wapres dirancang terintegrasi dengan kantor kementerian dan lembaga lain. Integrasi ini diharapkan mendukung efisiensi pergerakan pejabat dan aparatur negara, sekaligus menciptakan sistem administrasi yang lebih efektif dan modern. Citra pemerintahan yang ingin ditampilkan adalah transparan, adaptif, dan ramah lingkungan, jauh dari kesan monumental kaku yang sering melekat pada pusat pemerintahan lama.
Antisipasi Aktivitas Wakil Presiden di IKN
Rampungnya pembangunan fisik Istana Wakil Presiden memunculkan harapan baru terkait aktivitas pemerintahan di IKN. Basuki mengaku telah mendengar adanya keinginan kuat dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mulai berkantor di IKN pada tahun dua ribu dua puluh enam. Keinginan tersebut mencerminkan komitmen politik untuk menghidupkan IKN tidak hanya sebagai proyek fisik, tetapi juga sebagai pusat pengambilan keputusan negara.
Meski demikian, Basuki menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai waktu perpindahan sepenuhnya berada di tangan wakil presiden. Otorita IKN, menurutnya, bertugas memastikan kesiapan infrastruktur agar setiap keputusan politik dapat dijalankan tanpa hambatan. Dengan selesainya Istana Wapres pada akhir dua ribu dua puluh lima, kewajiban negara dalam menyediakan fasilitas utama bagi pimpinan eksekutif telah dipenuhi.
Ke depan, penyelesaian Istana Wapres diharapkan menjadi pemicu percepatan fungsi IKN secara menyeluruh. Tidak hanya sebagai simbol pemerintahan baru, tetapi juga sebagai ruang kerja yang mencerminkan semangat Nusantara: modern, inklusif, dan berkelanjutan. Optimisme Basuki mencerminkan keyakinan bahwa IKN siap memasuki babak baru, seiring dengan semakin nyatanya perpindahan pusat administrasi negara ke Kalimantan.
Rekomendasi
