Green Refinery Cilacap: Upaya Pertamina dalam Kedaulatan Energi dengan Dukungan Peneliti ITB
- Selasa, 06 Agustus 2024
JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengukuhkan komitmennya terhadap ketahanan energi nasional melalui Green Refinery Cilacap, proyek strategis yang berada di garda terdepan transisi energi. Kunjungan kerja Management Walkthrough (MWT) oleh Komisaris Utama Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menegaskan pentingnya Green Refinery Cilacap dalam mendukung kedaulatan energi Indonesia.
Kilang Cilacap, sebagai kilang terbesar Pertamina dengan kapasitas pengolahan 348 ribu barel per hari, berkontribusi sebesar 33% dari kapasitas kilang nasional. Simon Mantiri menekankan bahwa Green Refinery merupakan proyek strategis nasional yang penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi dan memperkuat ketahanan energi negara. “Kami harus menjadi pahlawan ketahanan energi. MWT ini bertujuan untuk memastikan manajemen melaksanakan tugas dengan baik dan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG),” ungkap Simon.
Memasuki Fase Kedua
Baca Juga
General Manager Kilang Cilacap, Edy Januari Utama, menjelaskan bahwa proyek Green Refinery kini memasuki fase kedua yang akan meningkatkan kapasitas pengolahan dari 3 KBPD menjadi 6 KBPD. Pengembangan ini juga akan meningkatkan komponen nabati dalam Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari 2,4%. Green Refinery fase kedua bertujuan untuk memperbesar kapasitas pengolahan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), yang berperan penting dalam produksi bahan bakar rendah emisi.
Saat ini, Kilang Cilacap menyuplai 34% kebutuhan BBM nasional dan 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Fokus utama Green Refinery adalah produksi produk rendah emisi. “Unit ini menghasilkan Green Diesel dari bahan baku 100 persen terbarukan dengan kandungan sulfur yang lebih baik dari standar Euro V,” lanjut Edy.
Inovasi dan Sertifikasi
Dalam kunjungan MWT, Simon Mantiri dan tim peneliti dari Institut Teknologi Bandung melihat langsung produk Pertamina Renewable Diesel yang dihasilkan dari HVO. Produk ini telah memperoleh sertifikat International Sustainability and Carbon Certification (ISCC), yang menilai keberhasilannya dalam menurunkan emisi karbon sebesar 65-70 persen dibandingkan bahan bakar konvensional.
Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Komisaris Independen Condro Kirono, Komisaris Independen KPI Prabunindya Revta Revolusi, Direktur SDM & Penunjang Bisnis KPI Tenny Elfrida, serta SVP Tech Innovation Pertamina Oki Muraza.
Komitmen terhadap ESG
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menjalankan bisnisnya dengan berlandaskan prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG) dan telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC). KPI berkomitmen untuk menerapkan Sepuluh Prinsip Universal dari UNGC dalam strategi operasionalnya. Dengan fokus pada pengelolaan lingkungan yang baik, tanggung jawab sosial, dan tata kelola perusahaan yang transparan, PT KPI terus berupaya menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan.
Redaksi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Sarana Menara Nusantara Tandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon
- Kamis, 14 November 2024
Kementerian BUMN Tunjuk Jisman P. Hutajulu Sebagai Komisaris Baru PT PLN (Persero)
- Kamis, 14 November 2024
Cara Ganti Password WiFi: Panduan Lengkap dan Praktis untuk Semua Pengguna
- Senin, 11 November 2024
Berita Lainnya
Sarana Menara Nusantara Tandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon
- Kamis, 14 November 2024
ITDC Perkenalkan Keindahan Danau Toba ke Dunia Lewat Ajang Jetski Aquabike 2024
- Kamis, 14 November 2024
Terpopuler
1.
2.
Cara Daftar dan Aktivasi KlikBCA Individual Tanpa Ke Bank
- 11 November 2024
3.
Ketika Para 'Naga' Dampingi Presiden Prabowo Kunjungan ke China
- 11 November 2024
4.
5.
Kunjungan Prabowo ke China, Para Konglomerat Indonesia Ikut Dampingi
- 11 November 2024