Sukses Lima Tahun, ASDP Pacu Layanan Penyeberangan Nasional dengan Digitalisasi
Jakarta – Dalam lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berhasil mempercepat transformasi digital yang memberi dampak besar pada pengembangan ekonomi daerah dan peningkatan layanan penyeberangan nasional. Salah satu pencapaian utamanya adalah peluncuran sistem pembelian tiket daring melalui aplikasi Ferizy, yang kini menjadi pilihan utama jutaan pengguna layanan ASDP.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyatakan bahwa inovasi digital ini tidak hanya mempercepat proses pemesanan tiket tetapi juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur digital di seluruh Indonesia.
"Sistem yang kami kembangkan bersifat transparan dan terintegrasi, memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi tentang jadwal kapal, harga tiket, hingga ketersediaan layanan penyeberangan dengan mudah. Layanan ini tersedia baik untuk jalur komersial maupun perintis," ujar Shelvy.
Baca Juga
Sejak diperkenalkan, aplikasi Ferizy terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada 2020, tercatat 437.688 pengguna, dan jumlah ini melonjak hingga mencapai 2,4 juta pengguna pada Juli 2024. Pertumbuhan ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan pemesanan daring ASDP. "Kami menganjurkan pengguna layanan untuk memesan tiket secara daring jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, terutama di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, dan Ajibata-Ambarita, yang kini tidak lagi melayani penjualan tiket langsung di lokasi," tambah Shelvy.
Hingga Oktober 2024, lebih dari 40 pelabuhan di seluruh Indonesia, termasuk wilayah timur, telah mengadopsi sistem e-ticketing ini. ASDP juga gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat bisa beradaptasi dengan perubahan ini.
Implementasi Ferizy turut meningkatkan kenyamanan pengguna jasa, mengurangi antrian di pelabuhan, serta mendukung kelancaran arus penumpang dan kendaraan. Digitalisasi ini memungkinkan pengguna layanan merencanakan perjalanan mereka dengan lebih efisien dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi penggunaan tiket fisik. Dengan sistem pembayaran daring yang lebih mudah, ASDP menciptakan pengalaman penyeberangan yang modern dan nyaman.
Selain itu, transformasi digital ini memungkinkan ASDP untuk mengelola data pengguna dengan lebih akurat dan real-time. Data ini mendukung pengambilan keputusan strategis dalam pengelolaan rute dan peningkatan layanan. Efisiensi operasional yang meningkat berdampak langsung pada kualitas layanan di pelabuhan dan di kapal, sehingga ASDP mampu memenuhi harapan pelanggan di seluruh Indonesia. Transformasi digital ini tidak hanya meningkatkan pelayanan tetapi juga mendukung kinerja keuangan perusahaan.
“Dalam lima tahun terakhir, total aset ASDP meningkat 45,47%, dari Rp7,59 triliun pada 2019 menjadi Rp11,05 triliun pada 2023. Pendapatan kami juga melonjak, mencapai Rp4,9 triliun pada tahun 2023, naik 57,58% dibandingkan 2019," ungkap Shelvy.
Keberhasilan ini tercermin pula dalam laba bersih perusahaan yang mencapai Rp476 miliar pada September 2024, naik 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total aset perusahaan hingga September 2024 tercatat sebesar Rp11,43 triliun, dengan arus kas operasional mencapai Rp1,74 triliun hingga triwulan III 2024.
"Dalam lima tahun kepemimpinan Erick Thohir, ASDP telah menciptakan perubahan positif. Kami berkomitmen mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan layanan transportasi publik yang unggul," tutup Shelvy.
Rekomendasi
Berita Lainnya
