Bilyet Deposito adalah: Bedanya dengan Sertifikat Deposito

Bilyet Deposito adalah: Bedanya dengan Sertifikat Deposito
Bilyet Deposito adalah: Bedanya dengan Sertifikat Deposito

Bilyet deposito adalah dokumen yang diberikan oleh bank kepada nasabah sebagai bukti kepemilikan atas simpanan dalam bentuk deposito berjangka.

Bilyet ini menjadi tanda resmi bahwa nasabah memiliki dana yang ditempatkan dalam deposito di bank tersebut.

Deposito sendiri merupakan salah satu produk investasi bank dengan tingkat risiko rendah yang menawarkan keuntungan stabil bagi nasabah, biasanya dalam rentang 5–7%.

Baca Juga

6 Tips Profit Konsisten di Forex Trading, Pemula Wajib Baca

Bagi kalangan pebisnis, Bilyet Deposito (BD) maupun Sertifikat Deposito (SD) dapat digunakan sebagai instrumen untuk mendapatkan pinjaman dengan tenor yang disepakati bersama pihak bank.

Namun, banyak orang sering keliru dengan menganggap sertifikat deposito sebagai bukti kepemilikan deposito. Ketika membuka deposito, yang diberikan oleh bank kepada nasabah bukan sertifikat, melainkan bilyet.

Perlu diketahui, sertifikat deposito merupakan surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang. Surat ini tidak mencantumkan nama pemilik dan memuat nilai nominal tertentu yang dapat diperjualbelikan untuk mendapatkan likuiditas dalam bentuk uang tunai.

Dengan memahami fungsi dan karakteristik masing-masing, Anda bisa lebih bijak memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan finansial Anda. Pada dasarnya, bilyet deposito adalah bukti penting yang menjamin simpanan berjangka Anda tetap aman dan terpercaya.

Bilyet Deposito adalah

Bilyet deposito adalah sebuah dokumen yang diberikan oleh bank sebagai bukti kepemilikan atas simpanan yang ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka.

Ketika seseorang menyimpan uang dalam bentuk deposito di bank, ia akan menerima bilyet deposito sebagai bukti tersebut.

Bagi para pebisnis, baik bilyet deposito maupun sertifikat deposito seringkali dimanfaatkan sebagai jaminan atau instrumen untuk memperoleh pinjaman dengan jangka waktu yang telah disepakati.

Meski demikian, banyak orang yang salah kaprah dan menganggap bahwa sertifikat deposito adalah bukti kepemilikan atas deposito. Padahal, yang diterima nasabah ketika membuka deposito adalah bilyet deposito, bukan sertifikat deposito.

Perbedaan Bilyet dan Sertifikat pada Deposito

Untuk memahami perbedaan antara kedua produk perbankan ini, berikut adalah beberapa poin penting yang perlu Anda simak:

Sertifikat deposito dapat dipindahtangankan dan diperjualbelikan karena tidak mencantumkan nama pemiliknya. Sebaliknya, bilyet deposito tidak dapat dipindahtangankan karena nama nasabah tercantum pada dokumen tersebut. Oleh karena itu, hanya nasabah yang namanya tercantum dalam bilyet yang dapat mencairkan dana tersebut.
Perbedaan lainnya terletak pada pembayaran bunga. Bunga sertifikat deposito dibayar pada saat pengajuan, yaitu di awal periode deposito. Sementara itu, bunga bilyet deposito baru akan dibayarkan saat jatuh tempo.
Selanjutnya, bilyet deposito dapat diperpanjang secara otomatis setelah jangka waktu berakhir, sedangkan untuk sertifikat deposito, nasabah perlu mengikuti prosedur tertentu yang ditetapkan oleh bank untuk melakukan perpanjangan.
Sertifikat deposito juga sudah diterbitkan oleh berbagai bank konvensional, seperti yang terdapat pada produk deposito Bank Mandiri, serta produk sertifikat deposito syariah yang ditawarkan oleh bank-bank syariah.

Kelebihan dan Kekurangan Sertifikat Deposito

Berikut adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh sertifikat deposito:

Nasabah dapat menginvestasikan suku bunga sertifikat deposito yang telah dihitung di awal untuk keperluan bisnis lainnya.
Keuntungan yang diperoleh dari sertifikat deposito cenderung lebih besar karena suku bunga yang ditawarkan berupa suku bunga tetap.
Sertifikat deposito dapat digunakan sebagai jaminan investasi, dijual kepada pihak lain, atau bahkan diberikan sebagai hadiah karena tidak mencantumkan nama nasabah.
Sertifikat deposito dijamin secara resmi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), memberikan rasa aman bagi nasabah.

Namun, ada juga beberapa kekurangan dari sertifikat deposito, antara lain:

Nasabah akan dikenakan denda jika mencairkan dana simpanan sebelum jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya.
Jika tidak hati-hati, nasabah bisa kehilangan dana simpanan karena sertifikat deposito merupakan surat berharga atas tunjuk, yang berarti siapa pun yang memegangnya bisa mencairkan dana tersebut di bank.

Sementara itu, kelebihan bilyet deposito terletak pada tingkat keamanannya yang lebih tinggi, karena hanya nasabah yang namanya tertera yang dapat mencairkan dana tersebut.

Namun, kekurangan bilyet deposito, yakni bunga baru diterima saat jatuh tempo, dan proses pencairannya lebih prosedural karena harus sesuai dengan nama yang tertera pada bilyet.

Ciri-ciri Penipuan Deposito Bodong

Penipuan deposito bodong atau yang sering dilakukan oleh oknum tertentu muncul seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk deposito.

Anda dapat mengenali tanda-tanda penipuan deposito bodong melalui sertifikat atau bilyet dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini.

1. Pemalsuan Sertifikat

Sertifikat deposito tanpa nama adalah salah satu cara yang digunakan oleh pelaku penipuan.

Dalam modus operandi ini, pelaku biasanya memalsukan sertifikat deposito berjangka dan memperdaya korban dengan menunjukkan slip deposito yang tampaknya sah dan dikeluarkan oleh bank terkenal.

2. Pemalsuan Bilyet

Selain pemalsuan sertifikat deposito, penipuan juga sering kali terjadi melalui pemalsuan bilyet deposito. Oknum yang terlibat dalam penipuan ini sering memalsukan bilyet menggunakan nama bank tertentu dan menawarkan produk deposito.

Masyarakat yang tidak waspada kemudian menerima bilyet deposito palsu sebagai tanda terima.

3. Iming-iming Bunga Tinggi

Modus penipuan deposito lainnya adalah dengan menjanjikan bunga yang sangat tinggi. Padahal, deposito sebagai instrumen investasi dengan risiko rendah tidak dapat memberikan keuntungan yang berlebihan.

Bunga deposito sudah diatur oleh bank dan tidak bisa melebihi BI Rate yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI).

Tips Menghindari Deposito Bodong

Kurangnya pemahaman tentang investasi sering menjadi alasan utama mengapa banyak orang mudah tertipu. Oleh karena itu, jika Anda berniat berinvestasi dalam bentuk deposito, penting untuk memahami dengan baik tentang produk ini terlebih dahulu. Agar tidak terjebak dalam investasi deposito bodong, berikut beberapa tips yang perlu Anda perhatikan:

Pastikan Anda membuka deposito di bank resmi, bukan melalui orang yang menawarkan secara pribadi.
Periksa bahwa nama Anda tercantum dalam bilyet sebagai bukti sah kepemilikan deposito.
Pilih bank yang dijamin oleh LPS untuk memastikan keamanan simpanan Anda.
Pahami jaminan LPS yang mencakup bunga dan pokok yang dijamin oleh lembaga tersebut dalam simpanan bank.
Waspadai tawaran bunga yang jauh lebih tinggi dari pegawai bank. Hal ini bisa menjadi indikasi penipuan, seperti yang pernah terjadi di beberapa bank.
Pahami risiko investasi meskipun deposito tergolong aman, tetapi risikonya tetap ada. Bunga yang ditawarkan bisa tergerus inflasi, yang lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan dari investasi saham.

Sebagai penutup, bilyet deposito adalah salah satu cara yang aman untuk menyimpan uang, asalkan Anda memastikan transaksi dilakukan dengan benar dan sesuai prosedur yang berlaku.

Redaksi

Redaksi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KAI Tawarkan Sukuk Ijarah dan Obligasi Senilai Rp2 Triliun untuk Refinancing dan Pengembangan Infrastruktur

KAI Tawarkan Sukuk Ijarah dan Obligasi Senilai Rp2 Triliun untuk Refinancing dan Pengembangan Infrastruktur

Settlement adalah: Contoh, Fungsi, hingga Caranya

Settlement adalah: Contoh, Fungsi, hingga Caranya

Mengenal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Persyaratannya

Mengenal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Persyaratannya

Mengenal Passive Income: Manfaat hingga Cara Mendapatkannya

Mengenal Passive Income: Manfaat hingga Cara Mendapatkannya

Insider Trading adalah: Contoh Kasus hingga Cara Mencegahnya

Insider Trading adalah: Contoh Kasus hingga Cara Mencegahnya