BGN Pastikan Ibu Hamil dan Balita Tetap Terima MBG Selama Libur Sekolah

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:42:55 WIB
BGN Pastikan Ibu Hamil dan Balita Tetap Terima MBG Selama Libur Sekolah

JAKARTA - Ibu hamil, ibu menyusui, serta anak balita tetap menjadi prioritas dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) meskipun sekolah memasuki masa libur. 

Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan layanan bagi kelompok 3B ibu hamil, ibu menyusui, dan balita tetap berjalan enam hari dalam sepekan. Kebijakan ini bertujuan menjaga asupan gizi mereka tetap terukur serta meminimalkan risiko kekurangan nutrisi selama libur sekolah. 

Keberlanjutan distribusi MBG menjadi penting karena pola makan anak-anak dan ibu seringkali tidak terpantau saat berada di rumah, sehingga potensi kekurangan gizi meningkat.

Kebijakan ini disampaikan oleh Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati. Ia menegaskan bahwa pedoman ini merujuk pada Pedoman Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG Selama Libur Sekolah melalui Keputusan Kepala BGN Nomor 52.1 Tahun 2025. 

Pedoman tersebut menjadi landasan operasional seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia, memastikan distribusi makanan bergizi bagi kelompok rentan tidak mengalami jeda.

Fokus pada Kelompok 3B

Hidayati, yang akrab disapa Hida, menekankan bahwa ibu hamil, ibu menyusui, dan balita adalah kelompok yang paling membutuhkan perhatian. “Ibu hamil, ibu menyusui, dan balita adalah kelompok yang paling membutuhkan perhatian. Karena itu, meskipun sekolah libur, distribusi MBG untuk Kelompok 3B tetap berjalan enam hari sepekan,” ujarnya. 

Pernyataan ini menunjukkan bahwa program MBG bukan sekadar distribusi makanan, tetapi bagian dari strategi nasional dalam menjaga pertumbuhan dan kesehatan ibu serta anak secara optimal.

Asupan gizi yang memadai bagi ibu hamil dan menyusui sangat penting karena berdampak langsung pada perkembangan janin dan bayi. Sedangkan untuk balita, gizi seimbang menentukan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. 

Dengan mempertahankan distribusi MBG selama masa libur, BGN memastikan bahwa kelompok ini tidak kehilangan akses terhadap makanan bergizi yang menjadi bagian dari program nasional untuk mencegah stunting dan malnutrisi.

Standar Operasional Distribusi MBG

Dalam praktiknya, seluruh SPPG di Indonesia wajib menjalankan prosedur distribusi MBG sesuai standar operasional. Proses ini mencakup pengelolaan bahan baku, pengemasan, hingga pengantaran ke penerima manfaat. 

Selain itu, penerima juga diberikan edukasi gizi, sehingga mereka tidak hanya memperoleh makanan bergizi tetapi juga pemahaman tentang pola makan sehat. Hal ini penting untuk memastikan efek positif program MBG dapat diterapkan di rumah, tidak hanya di lokasi pelayanan.

Pedoman BGN juga menekankan pengawasan ketat agar kualitas makanan terjaga. Dengan demikian, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita mendapatkan makanan aman dan sesuai standar gizi. Konsistensi distribusi MBG selama libur sekolah menjadi kunci agar masa liburan tidak menjadi periode berisiko bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak.

 Hida menegaskan, “Konsistensi ini sangat penting. Kita ingin memastikan bahwa masa liburan bukan periode berisiko bagi tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu, tetapi tetap menjadi fase yang aman karena dukungan gizi tetap berjalan.”

Menu dan Edukasi Gizi

Program MBG menyediakan menu makanan yang seimbang, termasuk sumber protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral penting. Selama libur sekolah, distribusi makanan tetap dilakukan enam hari per minggu untuk memastikan asupan gizi ibu dan anak tetap optimal. 

Selain itu, BGN juga menekankan edukasi gizi bagi keluarga penerima manfaat. Orang tua atau pengasuh diberikan informasi mengenai pentingnya variasi makanan, penyajian yang tepat, dan pola makan seimbang. Dengan begitu, program MBG tidak hanya memberikan makanan tetapi juga meningkatkan kesadaran keluarga tentang gizi yang baik.

Edukasi gizi ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang. Anak-anak yang mendapatkan gizi baik cenderung memiliki kesehatan yang lebih stabil, sementara ibu hamil dan menyusui mampu memberikan asupan terbaik bagi bayi mereka. 

Kombinasi antara distribusi makanan bergizi dan edukasi gizi menjadi strategi komprehensif untuk membangun ketahanan gizi masyarakat secara berkelanjutan.

Dukungan BGN dan Komitmen Nasional

Keberlanjutan MBG selama masa libur sekolah menunjukkan komitmen BGN dalam menjaga kualitas gizi kelompok rentan. Langkah ini menegaskan bahwa pemerintah mengutamakan pemenuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, tidak hanya saat sekolah berjalan tetapi juga ketika libur panjang. 

Pedoman resmi BGN memberikan kerangka kerja yang jelas bagi seluruh SPPG agar distribusi makanan berjalan efektif dan sesuai standar.

Selain distribusi makanan, dukungan edukasi gizi, pengawasan kualitas bahan, dan pengelolaan distribusi menjadi wujud nyata komitmen pemerintah. 

Dengan pendekatan ini, masa liburan tidak menjadi periode risiko bagi pertumbuhan anak maupun kesehatan ibu hamil dan menyusui. Program MBG menjadi contoh konkret bagaimana kebijakan nasional diterapkan di lapangan, menjaga kualitas hidup generasi penerus.

Secara keseluruhan, kebijakan BGN memastikan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita tetap menerima makanan bergizi enam hari dalam seminggu selama masa libur sekolah. 

Dengan pedoman operasional yang jelas, prosedur distribusi yang standar, serta edukasi gizi yang menyertai, program MBG tetap berjalan konsisten. 

Langkah ini memperkuat komitmen negara dalam menyediakan layanan gizi berkelanjutan bagi kelompok yang paling rentan, sekaligus mendukung pembangunan generasi sehat sejak dini.

Terkini