Jakarta - Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menunjukkan konsistensi dalam menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam operasional perusahaannya. Konsistensi ini membuahkan prestasi, di mana PLN EPI berhasil meraih predikat Juara 1 (satu) untuk Kategori Perusahaan Non-Go Publik Non-Keuangan pada ajang Annual Report Award (ARA) 2023 yang diselenggarakan pada Senin (7/10) di Main Hall, BEI, Jakarta.
Tema yang diusung dalam ajang ini adalah "Internalizing Integrated Mindset Toward Sustainable Long Term Value Creation", bertujuan untuk meningkatkan praktik GCG dan aspek keberlanjutan dalam perencanaan proses bisnis jangka panjang. Hal ini dituangkan dalam Laporan Tahunan (Annual Report/AR) dan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report/SR), serta bertujuan untuk mencapai kualitas penyajian informasi yang lebih baik pada AR dan SR tersebut.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menyatakan bahwa penghargaan perdana ini merupakan bukti komitmen PLN EPI dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG dan keterbukaan informasi. “Penghargaan yang diraih PLN EPI memotivasi kami untuk terus memberikan kinerja terbaik dan berupaya meningkatkan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. Khususnya, dalam mendorong penerapan GCG yang baik melalui keterbukaan informasi, yang menjadi salah satu faktor penting bagi perusahaan,” jelas Iwan.
Penerapan prinsip-prinsip GCG dan keterbukaan informasi menjadi pedoman yang harus disajikan secara relevan dan wajar dalam penyajian Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan, sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang berlaku. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN EPI, Efin R. Febriantoro, mengungkapkan pentingnya penyajian Laporan Tahunan secara terintegrasi untuk mencerminkan kinerja perusahaan, termasuk peluang, risiko, dan tujuan di masa depan. “Penghargaan ini mencerminkan PLN EPI dalam mematuhi ketentuan keterbukaan informasi dan menerapkan prinsip-prinsip GCG, sebagai bagian dari komitmen PLN EPI untuk menyajikan laporan keuangan yang sehat dan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi serta tanggung jawab sosial yang berkelanjutan,” ungkap Efin.
Ketua Umum Komite Nasional Kebijakan Governansi selaku Ketua Panitia Pengarah ARA 2023, Prof. Mardiasmo, menjelaskan bahwa pelaksanaan ARA 2023 bekerja sama dengan tujuh instansi penyelenggara, yaitu Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian BUMN, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governansi, serta Ikatan Akuntan Indonesia.
Pada tahun 2024, ajang ini diikuti oleh 167 peserta yang terbagi dalam sepuluh kategori, dengan 27 perusahaan dari berbagai sektor berhasil meraih penghargaan ARA 2023. “Melalui ajang ini, kami mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk terus mendorong pengembangan bisnis berkelanjutan di masa depan dengan mengedepankan pendekatan Environment, Social, and Governance (ESG) dan menerapkan prinsip-prinsip GCG yang baik melalui keterbukaan informasi. Dengan demikian, kinerja bisnis perusahaan dapat terus tumbuh secara berkesinambungan,” ujar Mardiasmo.