Potensi Besar Panas Bumi, Solusi Terbaik PLN IP untuk Sumber Energi Bersih Masa Depan

Minggu, 01 Oktober 2023 | 01:59:49 WIB

JAKARTA—Indonesia memiliki potensi besar dalam hal energi panas bumi yang mencapai lebih dari 20 Gigawatt (GW), yang bisa digunakan sebagai sumber energi bersih yang sangat penting dalam penyediaan listrik. Menurut Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, dari lebih 20 GW itu, hanya 2,3 GW energi panas bumi yang telah digunakan untuk pembangkit listrik di Indonesia. Sebagai pemegang izin panas bumi di Indonesia, PLN berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas PLTP melalui Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang sedang dikembangkan oleh pemerintah. "PLN berencana terus meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi melalui pembangunan PLTP. Tujuan utamanya, yaitu untuk mengurangi kesenjangan antara potensi dan pemanfaatan energi panas bumi, sehingga bisa menjadi peluang bisnis yang berkembang," ungkap Darmawan. Darmawan juga menekankan langkah tersebut sejalan dengan upaya PLN yang mendukung secara penuh program transisi energi dengan mengurangi emisi karbon. Penggunaan pembangkit geothermal ini, kata Darmawan, bukan hanya untuk pengembangan bisnis di masa depan, tetapi juga untuk menghasilkan energi bersih sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Selain memberikan manfaat kepada masyarakat, PLN juga memiliki komitmen yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan, dengan penggunaan sumber energi baru terbarukan (EBT) menjadi prioritas utama perusahaan saat ini. Wasis Jati Waskitho, Vice President New Renewable Energy Operational and Maintenance Planning and Control di PLN Indonesia Power (IP), menjelaskan bahwa PLN IP, sebagai subholding dari PLN Group, telah berhasil mengelola 575 megawatt (MW) atau 24 persen dari total 2,3 GW energi panas bumi yang sudah dikembangkan. Lebih jauh, ia mengatakan telah mengelola berbagai pembangkit geothermal milik PLN di berbagai lokasi di seluruh Indonesia, seperti PLTP Ulubelu di Tanggamus Lampung, PLTP Gunung Salak di Bogor, PLTP Kamojang di Kabupaten Bandung, PLTP Darajat di Garut, PLTP Lahendong di Manado, Sulawesi Utara, dan PLTP Ulumbu di Nusa Tenggara Timur. "Semua pembangkit geothermal yang dikelola oleh PLN IP memiliki tingkat efisiensi hampir mencapai 90 persen, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan pembangkit energi baru terbarukan lainnya," kata Wasis saat berbicara dalam Festival LIKE Talkshow dengan tema "Potensi Geothermal dalam Program EBT" pada tanggal 17 September. Wasis juga menegaskan komitmen PLN IP untuk meningkatkan penggunaan pembangkit panas bumi yang sudah ada. Ia mengatakan, PLN IP siap mendukung inisiatif pemerintah dalam mengidentifikasi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) sebagai bagian dari pemetaan potensi geothermal di Indonesia. Beberapa WKP yang telah diidentifikasi meliputi Danau Ranau di Sumatera Selatan dan Lampung Barat dengan kapasitas 20 MW, Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat dengan kapasitas 2x20 MW, Gunung Ungaran di Jawa Tengah dengan kapasitas 55 MW, Kepahiang di Bengkulu dengan kapasitas 2x55 MW, Oka Ile Ange di NTT dengan kapasitas 2x5 MW, Gunung Sirung di NTT dengan kapasitas 5 MW, Tulehu di Maluku Tengah dengan kapasitas 2x10 MW, Atadei 2x5 MW di Nusa Tenggara Timur, serta Songa Wayaua di Halmahera Selatan dengan kapasitas 2x5 MW. “Potensi-potensi inilah yang nantinya akan dikembangkan dalam beberapa tahun mendatang, dengan studi yang sudah dilakukan dan potensi yang sangat besar. Rencananya akan melibatkan hampir seluruh wilayah Indonesia,” tutup Wasis

Terkini