BMKG Perkuat Pemantauan Gempa dan Tsunami Lewat Ribuan Detektor Nasional
- Selasa, 16 Desember 2025
JAKARTA - Upaya penguatan sistem peringatan dini bencana terus dilakukan pemerintah melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Dengan kondisi geografis Indonesia yang rawan gempa dan bencana hidrometeorologi, keberadaan sistem pemantauan yang andal menjadi kunci untuk melindungi masyarakat. Karena itu, BMKG memperluas jaringan detektor dan meningkatkan kemampuan analisis data guna memantau cuaca ekstrem, aktivitas gempa bumi, hingga potensi tsunami secara lebih komprehensif.
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan bahwa lembaganya kini mengoperasikan lebih dari sepuluh ribu alat pemantau yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Perangkat tersebut menjadi tulang punggung sistem observasi nasional yang berfungsi mengawasi dinamika alam secara real time.
Baca JugaKAI Wisata Hadirkan Promo Seru Natal 2025 & Tahun Baru 2026 (NATARU) Spesial untuk Pelanggan Setia
Jaringan Pemantauan Tersebar di Seluruh Wilayah
Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, Faisal menjelaskan bahwa ribuan detektor tersebut dipantau oleh unit pelaksana teknis BMKG melalui stasiun-stasiun yang tersebar di ratusan daerah. Sistem ini memungkinkan BMKG mengumpulkan data secara berkelanjutan dari berbagai titik strategis di Tanah Air.
“Ini terpantau di UPT-UPT BMKG, stasiun-stasiun yang tersebar di 191 daerah di Indonesia, dengan 10 ribu lebih alat yang memantau kondisi cuaca serta gempa dan tsunami,” kata Faisal.
Menurutnya, sebaran alat yang luas sangat penting mengingat karakteristik wilayah Indonesia yang terdiri atas banyak pulau dan berada di jalur cincin api Pasifik. Dengan cakupan pemantauan yang merata, potensi gangguan alam dapat terdeteksi lebih dini dan informasi dapat disampaikan lebih cepat kepada masyarakat.
Catatan Aktivitas Gempa Sepanjang Tahun
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, aktivitas kegempaan di Indonesia sepanjang tahun ini tergolong tinggi. Faisal mengungkapkan bahwa hingga pertengahan tahun, tercatat puluhan ribu gempa terjadi di berbagai wilayah.
Sepanjang periode tersebut, ribuan kejadian gempa tercatat oleh sistem BMKG, dengan sebagian di antaranya dirasakan oleh masyarakat. Dari jumlah itu, beberapa gempa bahkan bersifat merusak dan menimbulkan dampak terhadap infrastruktur maupun kehidupan warga.
Data ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan bencana tidak boleh kendur. BMKG menilai pentingnya sistem pemantauan yang kuat untuk mendukung upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana, terutama di wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi.
Penguatan Pemantauan Petir dan Cuaca Ekstrem
Selain gempa dan tsunami, BMKG juga memperkuat pengamatan terhadap fenomena cuaca ekstrem. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pemasangan lightning detector atau alat pendeteksi petir di puluhan unit pelaksana teknis. Perangkat ini berfungsi memantau lokasi terjadinya petir serta intensitasnya.
Menurut Faisal, data dari alat pengamatan petir ini sangat penting untuk mendukung prakiraan cuaca yang lebih akurat. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh berbagai sektor, mulai dari penerbangan, pelayaran, hingga kegiatan masyarakat sehari-hari yang rentan terhadap gangguan cuaca ekstrem.
Pengembangan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak
BMKG juga tengah mengembangkan pendekatan baru dalam menyampaikan informasi cuaca kepada publik, yakni prakiraan cuaca berbasis dampak atau Impact-Based Forecast. Melalui sistem ini, informasi cuaca tidak hanya memuat kondisi meteorologis, tetapi juga memperhitungkan potensi dampak yang mungkin ditimbulkan.
“Kita bisa memprediksi petir akan terjadi di mana dan kapan akibat dari kondisi cuaca di sekitarnya,” ucap Faisal.
Pendekatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan pemangku kepentingan dalam mengambil langkah antisipatif yang lebih tepat. Dengan memahami dampak yang mungkin terjadi, berbagai pihak dapat mempersiapkan respons yang sesuai sebelum bencana benar-benar terjadi.
Rekomendasi Respons untuk Masyarakat dan Pemangku Kepentingan
Dikutip dari laman resmi BMKG, sistem prakiraan cuaca berbasis dampak juga dilengkapi dengan rekomendasi respons atau langkah yang perlu dilakukan oleh masyarakat dan pemangku kepentingan. Informasi ini dirancang agar mudah dipahami dan dapat langsung diterapkan dalam berbagai situasi.
Komponen penting dalam sistem ini adalah penilaian risiko, yang merupakan irisan antara bahaya, keterpaparan, dan kerentanan. Dengan mempertimbangkan ketiga aspek tersebut, BMKG dapat menyusun informasi yang lebih relevan dan kontekstual bagi pengguna.
Manfaat untuk Pengurangan Risiko Bencana
Prakiraan cuaca berbasis dampak dinilai memiliki manfaat besar dalam upaya pengurangan risiko bencana hidrometeorologi. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan dalam perencanaan kegiatan di berbagai sektor, termasuk transportasi, pertanian, konstruksi, dan layanan publik.
Dengan pendekatan ini, BMKG berharap masyarakat tidak hanya mengetahui prakiraan cuaca, tetapi juga memahami konsekuensi yang mungkin timbul dan langkah yang perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko.
Komitmen pada Standar Internasional
Pengembangan sistem pemantauan dan prakiraan berbasis dampak ini merupakan bagian dari komitmen BMKG dalam mengimplementasikan panduan internasional. Sistem tersebut sejalan dengan rekomendasi Organisasi Meteorologi Dunia serta berbagai kerangka kerja global terkait pengurangan risiko bencana.
Melalui penguatan teknologi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan kerja sama lintas sektor, BMKG menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas layanan informasi kebencanaan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi ancaman gempa, tsunami, dan cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu dapat terjadi di Indonesia.
Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Rekomendasi 15 Camilan Sehat yang Efektif Turunkan Tekanan Darah Secara Alami
- Selasa, 16 Desember 2025
Rahasia Resep Sagu Keju Lembut dan Anti Bantat Bisa di Coba di Rumah Sendiri
- Selasa, 16 Desember 2025
Rekomendasi 10 Timlo Solo Terbaik Tahun 2025 dengan Kuah Segar yang Harus di Coba
- Selasa, 16 Desember 2025
Simak 6 Cara Memasak Lauk Mingguan Hemat Efisien Praktis untuk Kebutuhan Rumah
- Selasa, 16 Desember 2025
Berita Lainnya
Rahasia Resep Sagu Keju Lembut dan Anti Bantat Bisa di Coba di Rumah Sendiri
- Selasa, 16 Desember 2025
Kulit Buah Tak Perlu Dibuang, Coba 5 Resep Camilan dan Minuman Sehat Tanpa Limbah
- Selasa, 16 Desember 2025
Rekomendasi 10 Timlo Solo Terbaik Tahun 2025 dengan Kuah Segar yang Harus di Coba
- Selasa, 16 Desember 2025
Simak 6 Cara Memasak Lauk Mingguan Hemat Efisien Praktis untuk Kebutuhan Rumah
- Selasa, 16 Desember 2025






.jpg)
