Hati-hati Jika Konsumsi 12 Makanan Ini Agar Tekanan Darah Tidak Naik
JAKARTA - Tekanan darah tinggi sering muncul tanpa gejala yang jelas, membuat banyak orang baru menyadari ketika kondisinya sudah serius.
Kebiasaan makan sehari-hari ternyata berperan besar dalam memengaruhi tekanan darah, bahkan makanan yang tampak praktis dan lezat bisa menjadi pemicu perlahan namun konsisten. Mengatur pola makan menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko hipertensi di masa mendatang.
Melansir laman Verywell Health, berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi agar tekanan darah tetap stabil:
Baca Juga
Keripik Kentang, Camilan Asin yang Perlu Dibatasi
Keripik kentang mengandung natrium tinggi serta lemak jenuh yang dapat meningkatkan tekanan darah. Natrium membuat tubuh menahan lebih banyak cairan sehingga volume darah meningkat, menimbulkan tekanan tambahan pada pembuluh darah. Sekitar 70 persen asupan natrium harian berasal dari makanan kemasan dan restoran, bukan dari masakan rumahan. Mengurangi konsumsi keripik dan camilan asin dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal.
Daging Olahan, Sumber Garam Tersembunyi
Bacon, sosis, dan daging deli memiliki kandungan natrium yang tinggi. Mengurangi asupan daging olahan membantu menurunkan konsumsi garam harian, yang berpengaruh positif terhadap tekanan darah. Pilih alternatif protein rendah garam, seperti ayam tanpa kulit atau ikan segar, untuk pola makan lebih sehat.
Acar, Si Kecil Asin yang Berisiko
Proses pembuatan acar menggunakan garam dalam jumlah besar. Acar kemasan mengandung natrium tinggi sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Sebelum membeli, periksa label nutrisi dan pastikan asupan natrium tidak melebihi batas harian 2.300 mg.
Zaitun Kemasan, Perlu Perhatian pada Kandungan Garam
Zaitun segar aman untuk dikonsumsi, bahkan minyak zaitun bermanfaat untuk jantung. Namun, zaitun dalam kemasan biasanya direndam dalam air garam, sehingga kandungan natriumnya tinggi. Memilih zaitun rendah garam bisa menjadi solusi untuk tetap menikmati rasa uniknya tanpa memengaruhi tekanan darah.
Sup Kalengan, Sumber Natrium Tersembunyi
Sup kalengan kadang terlihat tidak terlalu asin, namun kandungan garamnya bisa sangat tinggi. Pilih sup rendah natrium, maksimal 140 mg per porsi, dan baca label nutrisi sebelum membeli untuk menghindari konsumsi garam berlebih.
Kentang Goreng dan Makanan Gorengan Lainnya
Kentang goreng mengandung garam dan lemak jenuh yang dapat meningkatkan tekanan darah. Lemak jenuh juga berpotensi menimbulkan kolesterol tinggi dan menyempitkan pembuluh darah. Memasak kentang sendiri dengan sedikit minyak dan tanpa tambahan garam berlebihan bisa menjadi alternatif lebih sehat.
Mentega, Batasi Asupan Lemak Jenuh
Mentega asin atau tawar memiliki kandungan lemak jenuh tinggi yang dapat memengaruhi tekanan darah dan kesehatan jantung. Sebaiknya, asupan lemak jenuh kurang dari 6 persen dari total kalori harian untuk menjaga kestabilan tekanan darah.
Daging Merah, Perlu Dikontrol Konsumsinya
Daging sapi, domba, dan babi tinggi lemak jenuh sehingga dapat mempersulit kontrol tekanan darah. Mengurangi porsi daging merah dan menggantinya dengan protein rendah lemak membantu menjaga tekanan darah tetap normal.
Minyak Kelapa, Gunakan Secukupnya
Minyak kelapa kaya lemak jenuh. Untuk individu dengan tekanan darah atau kolesterol tinggi, batasi penggunaan minyak ini dan pilih minyak nabati yang lebih sehat seperti minyak zaitun atau minyak canola.
Es Krim, Lezat tapi Bisa Tingkatkan Tekanan Darah
Es krim tinggi gula dan lemak jenuh, yang dapat mengganggu fungsi pembuluh darah dan meningkatkan berat badan, berdampak pada kenaikan tekanan darah. Mengonsumsi sesekali dengan porsi kecil lebih aman bagi kesehatan jantung.
Soda, Minuman Manis yang Perlu Dihindari
Minuman bersoda mengandung gula tinggi dan kafein, keduanya dapat meningkatkan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung. Mengurangi konsumsi soda dan menggantinya dengan air mineral atau infused water lebih baik untuk menjaga tekanan darah.
Alkohol, Efek Jangka Panjang pada Tekanan Darah
Konsumsi alkohol rutin dapat meningkatkan tekanan darah, walaupun mekanismenya belum sepenuhnya jelas. Pilihan terbaik adalah tidak mengonsumsi alkohol sama sekali. Jika tetap minum, batasi maksimal dua minuman per hari untuk pria dan satu minuman per hari untuk wanita.
Memahami makanan yang berpotensi menaikkan tekanan darah menjadi langkah awal untuk pencegahan hipertensi. Dengan membatasi asupan makanan tinggi natrium, lemak jenuh, dan gula, serta memilih alternatif yang lebih sehat, tekanan darah dapat lebih mudah dikontrol. Konsumsi makanan segar, olahan minimal, dan perbanyak buah serta sayuran segar menjadi kunci menjaga jantung tetap sehat.
Selain itu, tetap aktif bergerak dan rutin memeriksa tekanan darah membantu mendeteksi perubahan sejak dini, sehingga intervensi dapat dilakukan sebelum kondisi menjadi serius. Perubahan kecil dalam pola makan sehari-hari bisa memberikan dampak signifikan bagi kesehatan jantung jangka panjang.
Rekomendasi
Berita Lainnya
