Menteri Rosan Umumkan Bidding Pertama Proyek PLTSa PSEL Dimulai 7 Januari 2026

Menteri Rosan Umumkan Bidding Pertama Proyek PLTSa PSEL Dimulai 7 Januari 2026
Menteri Rosan Umumkan Bidding Pertama Proyek PLTSa PSEL Dimulai 7 Januari 2026

JAKARTA - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dalam Program Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) semakin dekat dengan tahap pelaksanaan.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan bahwa proses pada batch pertama sudah siap dan pemerintah menunggu masuknya penawaran dari peserta. Upaya ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mengubah sampah menjadi sumber energi yang ramah lingkungan sekaligus memperkuat kedaulatan energi nasional.

Rosan menjelaskan perkembangan ini usai melaporkan hasil kunjungan kenegaraannya ke Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta. Menurutnya, proses pada batch pertama akan segera memasuki fase penawaran atau bidding pada tanggal 7 Januari 2026, yang akan langsung ditindaklanjuti dengan penandatanganan kontrak setelah penawaran diterima.

Baca Juga

DAMRI Layani Rute Jogja Menuju Bandara YIA Kamis 18 Desember 2025

Peran Badan Pengelola Investasi dan Persiapan Lintas Kementerian

Dalam pelaksanaan proyek PSEL, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memegang peran penting. Rosan menyebutkan bahwa BPI Danantara berfokus menunggu proses perizinan dan persetujuan lintas kementerian sebelum proyek dapat berjalan pada tahap berikutnya. Dengan koordinasi yang matang antara kementerian terkait, diharapkan proses implementasi dapat berjalan lancar sesuai jadwal.

Rosan menekankan bahwa proyek batch pertama akan menjadi tolok ukur bagi proyek-proyek berikutnya. Pemerintah akan menilai kinerja pelaksana, kesiapan infrastruktur, dan kepatuhan pada standar teknis sebelum membuka batch kedua yang rencananya dijadwalkan pada pertengahan Januari 2026.

Antusiasme Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Data yang dirilis oleh BPI Danantara menunjukkan antusiasme tinggi dari berbagai badan usaha yang ingin berpartisipasi dalam proyek PLTSa. Sebanyak 107 badan usaha telah mendaftarkan diri, terdiri dari 53 badan usaha dalam negeri dan 54 badan usaha asing. Hal ini mencerminkan daya tarik investasi dalam sektor energi terbarukan di Indonesia serta peluang kolaborasi internasional untuk pengelolaan sampah menjadi energi listrik.

Pemerintah menegaskan bahwa pengembangan PLTSa tidak hanya sekadar menghasilkan energi listrik, tetapi juga sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengurangi volume sampah yang selama ini menumpuk di berbagai daerah. Dengan pemanfaatan sampah sebagai sumber energi, proyek ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian lokal.

Lokasi Prioritas dan Tahap Awal Pengembangan

Proyek PSEL direncanakan dibangun di 33 titik strategis di seluruh Indonesia. Namun, untuk tahap awal, pemerintah telah memprioritaskan 10 lokasi yang dinilai siap dari sisi infrastruktur, teknis, dan regulasi. Penentuan lokasi prioritas ini bertujuan agar proyek dapat berjalan lebih cepat, menunjukkan hasil nyata, dan menjadi acuan bagi pengembangan titik lainnya di masa depan.

Dengan pendekatan bertahap ini, pemerintah ingin memastikan kualitas implementasi dan efisiensi investasi. Rosan menegaskan bahwa setiap lokasi akan didampingi evaluasi teknis, termasuk kesiapan jaringan listrik dan ketersediaan lahan, agar proyek PLTSa dapat beroperasi optimal sekaligus memenuhi standar keselamatan dan lingkungan.

Manfaat Sosial dan Ekonomi bagi Masyarakat

Selain dampak lingkungan, proyek PSEL diyakini membawa manfaat sosial dan ekonomi yang signifikan. Pembangkit listrik dari sampah akan membuka peluang kerja lokal, termasuk dalam pengelolaan sampah, konstruksi fasilitas, dan pemeliharaan PLTSa. Hal ini diharapkan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta memperkuat ekonomi daerah.

Lebih jauh, keberadaan PLTSa mendukung program pemerintah dalam transisi energi bersih, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dengan memanfaatkan sampah sebagai sumber energi, Indonesia dapat menurunkan emisi karbon dan memperkuat komitmen terhadap target energi terbarukan nasional.

Langkah Strategis Menuju Energi Berkelanjutan

Rosan menegaskan bahwa proyek PSEL bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi bagian dari transformasi energi nasional. Setiap batch diharapkan menjadi contoh pengelolaan sampah yang efisien dan berkelanjutan. Ke depan, pemerintah akan terus mendorong inovasi, kolaborasi lintas pemangku kepentingan, serta pengawasan ketat agar proyek berjalan lancar dan memberikan hasil maksimal bagi masyarakat.

Dengan perencanaan matang dan partisipasi aktif badan usaha dalam negeri maupun luar negeri, proyek PSEL menjadi salah satu bukti komitmen pemerintah dalam memanfaatkan teknologi untuk energi hijau. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mampu mengelola sampah sekaligus menghasilkan energi, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menjaga kelestarian lingkungan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rekomendasi 10 Tempat Makan Enak Dekat Stasiun Medan

Rekomendasi 10 Tempat Makan Enak Dekat Stasiun Medan

10 Rekomendasi Kuliner Favorit Dekat Stasiun Padang untuk Wisatawan

10 Rekomendasi Kuliner Favorit Dekat Stasiun Padang untuk Wisatawan

Resep Chicken Steak Ala Resto Rumahan dengan Saus Melimpah Praktis yang Harus di Coba

Resep Chicken Steak Ala Resto Rumahan dengan Saus Melimpah Praktis yang Harus di Coba

Resep Chicken Teriyaki Empuk Praktis dengan Saus Meresap Maksimal

Resep Chicken Teriyaki Empuk Praktis dengan Saus Meresap Maksimal

Manfaat Buah Kelengkeng untuk Pencernaan Imunitas dan Pencegahan Penyakit Kronis

Manfaat Buah Kelengkeng untuk Pencernaan Imunitas dan Pencegahan Penyakit Kronis