JAKARTA - Malang, salah satu kota terbesar di Jawa Timur, tidak hanya dikenal dengan hawa sejuk dan panorama alam yang memukau, tetapi juga kaya akan kekayaan kuliner tradisional yang menggoda selera. Bagi para pencinta kuliner, Malang adalah destinasi wajib yang menawarkan berbagai sajian otentik, mulai dari makanan berat hingga kudapan legendaris. Tidak heran jika wisata kuliner menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke kota ini.
Berikut adalah tujuh kuliner tradisional khas Malang yang wajib dicoba, dan dijamin akan membuat siapa pun ketagihan.
Pecel Kawi Hj. Musilah
Baca Juga
Bagi yang ingin merasakan cita rasa khas Jawa Timur untuk sarapan, Pecel Kawi Hj. Musilah menjadi pilihan utama. Berdiri sejak 1975, warung pecel ini terkenal dengan sambal kacangnya yang kental, gurih, dan memiliki tingkat kepedasan yang pas. Pecel disajikan dengan aneka sayuran segar, rempeyek renyah, dan sering kali dilengkapi dengan tempe goreng. Warung ini menjadi destinasi wajib bagi pelancong yang ingin memulai hari dengan sensasi kuliner tradisional yang otentik.
"Kami mempertahankan cita rasa pecel ini sejak pertama kali berdiri, agar pelanggan selalu merasakan sensasi yang sama seperti puluhan tahun lalu," ujar Hj. Musilah, pemilik warung legendaris ini.
Lokasi: Jl. Kawi Atas No.43B, Malang.
Nasi Buk
Meski berasal dari Madura, Nasi Buk telah menjadi salah satu kuliner yang akrab di lidah warga Malang. Sajian ini terdiri dari nasi hangat dengan aneka jeroan sapi seperti babat, limpa, dan empal yang dipadukan dengan sambal merah yang menggugah selera. Dahulu dijual keliling oleh pedagang kaki lima, kini Nasi Buk dapat ditemukan di warung-warung terkenal seperti Nasi Buk Matinah atau sekitar Stasiun Kota Baru.
Lokasi: Area Stasiun Kota Baru & RS Panti Nirmala.
Rawon Brintik
Bicara tentang rawon di Malang, Rawon Brintik tidak bisa dilewatkan. Berdiri sejak 1942, tempat makan ini menyajikan rawon khas dengan kuah hitam pekat dari kluwek, berpadu dengan potongan daging sapi yang empuk. Disempurnakan dengan sambal, kecambah, dan kerupuk udang, Rawon Brintik selalu menjadi primadona untuk makan siang.
"Kami menjaga resep turun-temurun agar pelanggan tetap bisa menikmati cita rasa rawon yang otentik sejak zaman dahulu," ungkap pemilik Rawon Brintik.
Lokasi: Jl. Ahmad Dahlan No.39, Malang.
Sate Gebug
Tidak banyak yang tahu bahwa Malang memiliki sate khas bernama Sate Gebug. Keunikan sate ini terletak pada proses pengolahannya. Daging sapi dipukul-pukul (digebug) terlebih dahulu agar empuk, kemudian dibakar dan hanya disajikan dengan garam serta kecap. Sederhana, namun justru di situlah letak kelezatannya. Sate Gebug sudah ada sejak era kolonial sekitar tahun 1920-an.
Lokasi: Jl. Jenderal Basuki Rahmat, Malang (dekat Sarinah).
Puthu Lanang Celaket
Bagi pencinta jajanan tradisional, Puthu Lanang Celaket adalah destinasi wajib. Berdiri sejak 1935, warung ini menyajikan kue puthu hangat berisi gula merah dan taburan kelapa parut, lengkap dengan jajanan lain seperti lupis, cenil, dan klepon. Meski hanya sebuah warung kecil, tempat ini selalu ramai oleh pembeli, terutama menjelang sore hari.
Lokasi: Jl. Jaksa Agung Suprapto, Gang Suprapto No.73 (Celaket).
Angsle dan Ronde Titoni
Untuk menghangatkan tubuh di malam hari, Angsle dan Ronde Titoni menjadi pilihan tepat. Berdiri sejak 1948, kedai ini menawarkan angsle berisi roti tawar, kacang hijau, mutiara, dan kuah santan manis, serta ronde dengan kuah jahe yang menyegarkan. Lokasinya yang strategis di dekat Alun-alun Malang menjadikannya tempat nongkrong favorit.
"Kami selalu berusaha menjaga cita rasa agar tetap sesuai dengan selera pelanggan sejak puluhan tahun lalu," kata pengelola Angsle dan Ronde Titoni.
Lokasi: Jl. Zainul Arifin No.17, dekat Alun-alun Malang.
Joglo Dau & Rujak Cingur Tumpang
Untuk pengalaman kuliner dengan nuansa pedesaan, Joglo Dau dan Rujak Cingur Tumpang layak dikunjungi. Joglo Dau menawarkan aneka lauk tradisional seperti ayam bakar, ikan, dan sambal khas Jawa di sebuah rumah kayu bergaya klasik. Sementara Rujak Cingur di Tumpang menyajikan rujak cingur otentik yang dimasak menggunakan tungku kayu, lengkap dengan petis khas Malang.
Lokasi: Joglo Dau – Sumbersekar; Rujak Cingur – Tumpang, Malang.
Dengan ragam kuliner khas yang telah bertahan puluhan tahun, Malang tidak hanya memanjakan mata melalui keindahan alamnya, tetapi juga memberikan pengalaman tak terlupakan bagi lidah setiap pengunjung. "Wisata kuliner di Malang adalah salah satu daya tarik utama kota ini. Keberagaman rasa dan cerita di baliknya membuat Malang layak menjadi destinasi kuliner terbaik di Jawa Timur," ujar salah satu pengamat kuliner lokal.
Jadi, bagi para pecinta kuliner sejati, jangan ragu untuk menjelajahi berbagai rasa lokal yang ditawarkan Kota Malang. Setiap gigitan membawa kisah sejarah dan kekayaan budaya yang sayang untuk dilewatkan.
Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Rekoemndasi 10 Tempat Makan Siang Terbaik di Jogja yang Wajib Dicoba 2025
- Senin, 15 Desember 2025
Resep Bumbu Bulgogi Autentik, Cara Praktis Masak Daging Khas Korea
- Senin, 15 Desember 2025
Resep Nasi Kandar Rumahan dengan Rempah Kaya, Gurih dan Nikmat yang Harus di Coba
- Senin, 15 Desember 2025
6 Rekomendasi Kuliner Sate Terbaik di Puncak Bogor untuk Pecinta Rasa yang Wajib di Coba
- Senin, 15 Desember 2025
Berita Lainnya
Unggul Impactful, UI Gandeng Komunitas Difabel di Festival Pengmas UI 2025
- Senin, 15 Desember 2025
Kaum Difabel Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut di Festival Pengmas UI 2025
- Senin, 15 Desember 2025
Terpopuler
1.
2.
ESDM Laporkan Ribuan Pelanggan PLN Aceh Sudah Tersambung Listrik
- 15 Desember 2025
3.
KEK Dorong Pertumbuhan Ekonomi Tinggi di Kabupaten Batang dan Kendal
- 15 Desember 2025
4.
Elnusa Perkuat Energi Hijau Lewat Kolaborasi Teknologi Panas Bumi
- 15 Desember 2025
5.
Baru Dirilis Agustus, BYD Atto 1 Kuasai Pasar Mobil Listrik 2025
- 15 Desember 2025












