Program Presiden Prabowo wujudkan ketahanan energi nasional melalui sinergi lintas sektor dengan PT Pertamina sebagai operator utama energi

JAKARTA - Pemerintah terus mengintensifkan upaya untuk membuka wilayah kerja migas baru sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam menjaga ketahanan energi nasional. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara aktif menawarkan blok migas kepada investor, termasuk wilayah-wilayah yang belum banyak tersentuh eksplorasi. Langkah ini diyakini dapat menarik investasi besar sekaligus mengoptimalkan potensi energi yang belum tergarap maksimal.

Peluang eksplorasi baru tidak hanya berada di wilayah konvensional, tetapi juga menyasar area laut dalam dan perbatasan yang memiliki potensi cadangan besar. Pemerintah memberikan kemudahan regulasi dan insentif fiskal agar investor lebih percaya diri untuk menanamkan modalnya. Transparansi proses lelang juga ditingkatkan, dengan melibatkan teknologi digital untuk memastikan semua pihak mendapatkan akses informasi yang setara.

Pertamina perluas peran lewat pengelolaan blok strategis

Baca Juga

Update Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Senin 15 Desember 2025

Pertamina, melalui subholding upstream-nya, Pertamina Hulu Energi (PHE), terus memperluas perannya dalam pengelolaan blok-blok migas strategis di tanah air. Beberapa blok yang kini dikelola PHE antara lain Rokan, Mahakam, dan Offshore North West Java (ONWJ), yang semuanya memiliki kontribusi signifikan terhadap produksi nasional. Melalui penguatan tata kelola dan efisiensi operasional, PHE berhasil menjaga tingkat produksi meski menghadapi tantangan alamiah berupa penurunan produksi.

PHE juga terus melakukan inovasi teknologi di lapangan, termasuk penerapan digitalisasi untuk memantau kinerja sumur dan operasional secara real-time. Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan produktivitas serta menekan biaya operasional. Selain itu, Pertamina juga membuka peluang kerja sama strategis dengan mitra global guna meningkatkan kompetensi dan teknologi eksplorasi serta produksi.

Produksi gas difokuskan untuk kebutuhan dalam negeri

Pemerintah secara tegas menekankan pentingnya penggunaan gas bumi untuk mendukung kebutuhan dalam negeri. Melalui kebijakan Domestic Market Obligation (DMO), sebagian besar produksi gas diarahkan untuk memenuhi permintaan industri, kelistrikan, dan rumah tangga. Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari strategi dekarbonisasi dengan mendorong penggunaan energi bersih di dalam negeri.

Pembangunan infrastruktur gas juga dipercepat agar distribusi energi ini lebih merata hingga wilayah pelosok. Pemerintah tengah fokus pada perluasan jaringan gas rumah tangga (jargas), penyediaan LNG skala kecil, serta penguatan pipa transmisi lintas wilayah. Semua inisiatif ini bertujuan agar gas bumi bisa menjadi tulang punggung energi nasional yang efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan.

Insentif fiskal tarik investor masuk ke wilayah kerja frontier

Agar lebih banyak investor tertarik menanamkan modal di wilayah kerja frontier dan laut dalam, pemerintah memberikan sejumlah insentif fiskal. Salah satunya adalah fleksibilitas pemilihan skema kontrak antara gross split dan cost recovery, tergantung karakteristik proyek. Penyesuaian kebijakan ini memberikan kepastian hukum dan daya saing yang lebih tinggi dibanding negara lain.

Selain itu, insentif berupa pembebasan pajak tertentu dan percepatan proses perizinan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor global. Pemerintah juga menggandeng Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk memantau langsung implementasi kebijakan tersebut di lapangan. Targetnya, lebih banyak wilayah kerja migas bisa segera dieksplorasi dan dikembangkan dalam waktu dekat.

Transformasi digital jadi kunci efisiensi di sektor hulu

Digitalisasi menjadi salah satu agenda penting dalam transformasi sektor hulu migas. Teknologi seperti artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), dan predictive maintenance telah mulai digunakan secara luas untuk memantau dan meningkatkan efisiensi produksi. Penerapan teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi gangguan produksi, mengurangi risiko, serta mengoptimalkan kinerja lapangan.

Beberapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) juga memanfaatkan teknologi digital untuk merancang ulang strategi eksplorasi berbasis data geologi dan geofisika. Pemanfaatan digital twin pada sumur produksi memungkinkan simulasi berbagai skenario sebelum diterapkan secara nyata, sehingga mengurangi trial and error di lapangan. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa sektor hulu migas nasional mulai bergerak ke arah modernisasi dan efisiensi tinggi.

Kolaborasi lintas sektor percepat pengembangan proyek migas

Pengembangan blok migas tidak bisa dilakukan sendiri oleh pelaku industri, tetapi memerlukan sinergi antara berbagai pihak. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat lokal, serta mitra internasional harus terlibat aktif dalam mendukung kelancaran proyek. Perizinan yang cepat, dukungan sosial dari masyarakat, serta kepastian tata ruang menjadi komponen penting yang memengaruhi kelancaran kegiatan hulu migas.

Kolaborasi juga diperkuat dalam bentuk kerja sama penelitian, pelatihan tenaga kerja lokal, dan penggunaan produk dalam negeri untuk mendukung operasional lapangan. Beberapa proyek migas strategis nasional telah menerapkan skema kerja sama semacam ini dengan hasil yang positif. Dukungan semua pihak diharapkan mampu menciptakan iklim usaha yang sehat, kompetitif, dan berkelanjutan bagi industri hulu migas Indonesia.