Program Presiden Prabowo Bersama PT Pertamina Menginisiasi Pengembangan PLTP Sebagai Energi Bersih Masa Depan Indonesia

Program Presiden Prabowo Bersama PT Pertamina Menginisiasi Pengembangan PLTP Sebagai Energi Bersih Masa Depan Indonesia

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Gunung Tiga yang berlokasi di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, pada 26 Juni 2025. Pembangkit yang dikembangkan oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), memiliki kapasitas 55 megawatt (MW) dan menjadi bagian dari proyek nasional pengembangan energi baru terbarukan.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa ketahanan energi merupakan faktor kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ia juga menegaskan bahwa transisi menuju energi bersih seperti panas bumi menjadi keharusan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Pemerintah juga mendorong eksplorasi minyak di Blok Cepu dengan target produksi 30 ribu barel per hari, sebagai bagian dari strategi penguatan sumber energi dalam negeri.

Panas Bumi: Sumber Energi Terbarukan yang Potensial di Indonesia

Baca Juga

Update Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Senin 15 Desember 2025

Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, yang diperkirakan mencapai 29.000 MW. Namun, hingga saat ini pemanfaatan energi panas bumi baru menyentuh angka sekitar 6 hingga 7 persen dari total potensinya. Hal ini mendorong pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur energi panas bumi sebagai langkah strategis dalam transisi energi bersih.

PLTP Ulubelu Gunung Tiga menjadi salah satu dari proyek nasional yang bertujuan mengoptimalkan sumber daya panas bumi di Tanah Air. Selain berfungsi sebagai pemasok energi berkelanjutan, kehadiran pembangkit ini juga membantu pengurangan emisi karbon nasional. Selain panas bumi, pemerintah juga mendorong pengembangan energi terbarukan lainnya seperti tenaga surya, angin, dan biomassa, untuk mendukung bauran energi yang ramah lingkungan.

Pemerintah menargetkan pencapaian bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025. Oleh karena itu, pembangunan PLTP seperti Ulubelu Gunung Tiga dinilai sangat krusial dalam mencapai target energi nasional, sekaligus menciptakan kemandirian energi jangka panjang.

Kontribusi Pertamina Geothermal Energy dalam Sektor Energi Hijau

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) merupakan pelaku utama dalam industri panas bumi di Indonesia. Dengan total kapasitas terpasang mencapai 1.877,5 MW, PGE telah menghasilkan sekitar 4.827 gigawatt hour (GWh) listrik per tahun, cukup untuk memenuhi kebutuhan energi jutaan rumah tangga di berbagai wilayah.

Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan bahwa perusahaan terus berkomitmen memperluas investasi di sektor energi bersih. Untuk proyek PLTP Ulubelu Gunung Tiga, investasi yang digelontorkan mencapai USD 36,62 juta, mencakup proses eksplorasi awal hingga pembangunan infrastruktur utama. Pengeboran sumur produksi pertama dijadwalkan akan dimulai pada Agustus 2025.

Proyek ini juga dilaksanakan dengan mengacu pada standar Environmental, Social, and Governance (ESG), guna memastikan bahwa seluruh aktivitas operasional dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan serta sosial masyarakat sekitar.

Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, proyek ini menjadi bagian dari kontribusi Pertamina dalam mendukung target pengurangan emisi karbon dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek energi bersih dan terjangkau.

Dampak Ekonomi dan Sosial Proyek PLTP Bagi Masyarakat Lokal

Keberadaan PLTP Ulubelu Gunung Tiga tidak hanya penting dalam konteks energi, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah proyek. Dalam tahap konstruksi awal, proyek ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 249 orang, sebagian besar merupakan warga lokal. Hal ini membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

PT Pertamina Geothermal Energy juga menjalankan sejumlah program pelatihan dan pemberdayaan bagi warga setempat. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat dapat terlibat langsung dalam kegiatan operasional pembangkit, sekaligus membekali mereka dengan keterampilan baru yang relevan dengan sektor energi panas bumi. Pelatihan tersebut meliputi pengelolaan lingkungan, keterampilan teknis dasar, dan pengembangan usaha kecil berbasis energi terbarukan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, yang turut hadir dalam acara peresmian PLTP Ulubelu Gunung Tiga, menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat adalah kunci untuk mempercepat pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Ia menegaskan bahwa proyek ini menjadi model kerja sama lintas sektor yang perlu direplikasi di daerah lain.

Redaksi

Redaksi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Unggul Impactful, UI Gandeng Komunitas Difabel di Festival Pengmas UI 2025

Unggul Impactful, UI Gandeng Komunitas Difabel di Festival Pengmas UI 2025

Ratusan Penyandang Difabel Meriahkan Festival Pengmas UI 2025

Ratusan Penyandang Difabel Meriahkan Festival Pengmas UI 2025

Jalani Tridarma Pendidikan, UI Gandeng Komunitas Difabel

Jalani Tridarma Pendidikan, UI Gandeng Komunitas Difabel

Kaum Difabel Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut di Festival Pengmas UI 2025

Kaum Difabel Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut di Festival Pengmas UI 2025

UI Beri Perhatian Bagi Penyandang Difabel, Ini Buktinya

UI Beri Perhatian Bagi Penyandang Difabel, Ini Buktinya