Program Presiden dan Peran Penting Pertamina Dalam Pencapaian SDGs

Jakarta – PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk terus mengembangkan energi terbarukan berbasis panas bumi. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 55 megawatt (MW) di Ulubelu Gunung Tiga, Lampung.

Presiden Prabowo Subianto secara resmi meresmikan proyek ini pada Kamis, 26 Juni 2025. Peresmian tersebut bertepatan dengan peluncuran proyek energi terbarukan di 15 provinsi dan peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel dari Blok Cepu.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa energi adalah kunci dalam menjaga kedaulatan negara. Ia juga menyampaikan penghargaan atas sumber daya energi yang melimpah di Indonesia.

Baca Juga

Update Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Senin 15 Desember 2025

“Energi terbarukan adalah potensi besar yang kita miliki. Kini tantangannya adalah mengelolanya dengan baik. Hari ini menjadi bukti bahwa bangsa ini mampu bergerak menuju swasembada energi yang sangat menentukan masa depan kita,” kata Prabowo.

Ia menambahkan bahwa pembangunan pembangkit energi terbarukan menjadi bukti nyata komitmen bangsa untuk mandiri di sektor energi. “Hari ini kita meresmikan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan. PLTP ini menjadi simbol kemampuan Indonesia berdiri sendiri dan menyediakan energi yang efisien serta terjangkau bagi seluruh rakyat,” ujarnya.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa Pertamina sebagai penggerak utama transisi energi nasional akan terus memperluas pemanfaatan geothermal, mengingat potensi besar yang dimiliki Indonesia.

“Sesuai dengan mandat pemerintah, Pertamina siap menjadi tulang punggung pengembangan energi berkelanjutan untuk mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Simon.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa saat ini Pertamina mengelola kapasitas panas bumi terpasang sebesar 1.877,5 MW – yang merupakan yang terbesar di Indonesia – dengan total produksi listrik mencapai 4.827,22 gigawatt hour (GWh) per tahun.

Fadjar menambahkan bahwa proyek PLTP Ulubelu Gunung Tiga di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Waypanas, Lampung, akan menambah kapasitas Pertamina sebesar 55 MW. Untuk eksplorasi, Pertamina mengalokasikan investasi sebesar USD 36,62 juta. Pembangunan infrastruktur dimulai April 2025 dengan pengeboran sumur eksplorasi pertama dijadwalkan Agustus 2025. Proyek ini juga akan menyerap 249 tenaga kerja, sebagian besar warga lokal.

“Dengan kolaborasi bersama para pemangku kepentingan, pembangunan PLTP ini diharapkan selesai tepat waktu sehingga percepatan transisi energi dan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060 dapat tercapai bahkan lebih cepat,” tutup Fadjar.

Acara peresmian turut dihadiri Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan, serta Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.

Sebagai pionir dalam transisi energi di Indonesia, Pertamina terus mendukung target NZE 2060 melalui program-program berkelanjutan yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua inisiatif ini sesuai dengan prinsip Environmental Social and Governance (ESG) yang diterapkan di seluruh aspek bisnis dan operasional Pertamina.