Perumahan Murah di Solok, Mulai Rp 105 Juta
JAKARTA - Meningkatnya minat masyarakat terhadap hunian terjangkau mendorong pengembang untuk memperluas penawaran rumah subsidi, termasuk di wilayah Sumatera Barat. Kabupaten Solok kini menjadi salah satu daerah yang mencuri perhatian dengan ragam proyek perumahan murah yang tersedia melalui Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (Sikumbang).
Beragam pilihan rumah subsidi ditawarkan di Kabupaten Solok, dengan harga mulai dari Rp 105 juta. Fasilitas dan lokasi yang disediakan cukup menarik, terutama bagi calon pemilik rumah pertama atau keluarga muda yang mencari hunian dengan harga ramah di kantong. Berikut ini daftar perumahan yang sedang dikembangkan di kawasan tersebut:
1. Batu Bagirik Residence – Lembah Gumanti
Baca JugaSimak! Panduan Lengkap Cara Cek Penerima BSU Kemenag Melalui Aplikasi Simpatika
Proyek yang berada di Lembah Gumanti ini dikembangkan oleh PT Diamers Andalas Prima. Menawarkan rumah tipe 36 dengan luas bangunan 36 meter persegi dan lahan seluas 60 meter persegi, Batu Bagirik Residence memasarkan total 168 unit rumah. Harga per unitnya adalah Rp 105 juta. Hingga pertengahan Juli 2025, tercatat 89 unit telah terjual dan masih tersedia 79 unit lagi yang bisa dimiliki masyarakat.
2. Kayu Aro Permai – Gunung Talang
Kayu Aro Permai menjadi salah satu proyek terbesar di Solok saat ini dengan total 282 unit rumah yang ditawarkan. Lokasinya berada di Kecamatan Gunung Talang dan dikembangkan oleh Pilar Wahana Surya. Rumah tipe 36 yang ditawarkan memiliki luas lahan 104 meter persegi, dengan harga jual per unit Rp 130 juta. Hingga kini, sebanyak 201 unit telah laku terjual, meninggalkan 81 unit lagi yang masih terbuka untuk dibeli.
3. Graha Guguk Buluh – Kubung
Dikembangkan oleh Graha Indah Asri, perumahan ini terletak di Kecamatan Kubung, Solok. Graha Guguk Buluh menyediakan hunian tipe 36/108 dengan luas bangunan 36 meter persegi dan tanah seluas 108 meter persegi. Harga yang ditawarkan adalah Rp 130 juta per unit. Dari 75 unit yang direncanakan, sebanyak 61 unit telah berhasil terjual dan 14 unit masih tersedia di pasar.
4. Griya Batu Palano – Kubung
Masih di wilayah Kubung, proyek lain yang tengah berjalan adalah Griya Batu Palano. Dikembangkan oleh Bydara Jaya Develindo, perumahan ini juga menawarkan rumah tipe 36 dengan lahan yang cukup luas, yakni 108 meter persegi. Harga jual per unitnya dipatok Rp 140 juta. Dari 129 unit yang tersedia, sudah 120 unit dimiliki masyarakat, menyisakan hanya 9 unit untuk dipasarkan.
5. Rabo Bukit Kili Residence – Kubung
Satu lagi perumahan di Kecamatan Kubung adalah Rabo Bukit Kili Residence. Dengan konsep rumah tapak tipe 36 dan luas lahan 104 meter persegi, proyek ini dikembangkan oleh Lurah Gumanta. Total rumah yang dibangun mencapai 81 unit. Hingga pertengahan Juli ini, 75 unit sudah dibeli, menyisakan 6 unit rumah yang masih bisa dimiliki. Harga per unit dibanderol Rp 140 juta.
Program rumah subsidi di Solok ini tak hanya menjadi alternatif menarik bagi warga lokal, tapi juga menarik minat masyarakat dari daerah lain yang mencari hunian permanen dengan harga rasional. Apalagi, mayoritas proyek yang ditawarkan berada di kawasan dengan akses memadai serta dikelilingi oleh fasilitas umum yang mendukung kehidupan sehari-hari.
Ketersediaan rumah subsidi juga turut didorong oleh platform Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (Sikumbang) yang memudahkan pencarian dan proses transaksi properti. Melalui platform ini, masyarakat bisa langsung mengecek ketersediaan unit, lokasi, spesifikasi bangunan, hingga pengembang yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Peluang memiliki rumah dengan harga mulai dari Rp 105 juta di Kabupaten Solok patut dipertimbangkan, terutama di tengah tingginya permintaan rumah dan kenaikan harga properti di wilayah lain. Adanya pilihan tipe, lokasi strategis, dan sisa unit yang masih cukup membuat masyarakat memiliki waktu dan ruang untuk menentukan pilihan terbaik.
Dengan berbagai proyek yang terus berkembang, Kabupaten Solok menunjukkan potensi besar dalam mendukung program kepemilikan rumah nasional, khususnya melalui jalur subsidi yang inklusif.
Rekomendasi
Berita Lainnya
