Settlement adalah: Contoh, Fungsi, hingga Caranya

Settlement adalah: Contoh, Fungsi, hingga Caranya
Settlement adalah

Settlement adalah suatu proses yang melibatkan pencatatan dan pelaporan berbagai transaksi keuangan serta biaya yang terjadi dalam sebuah perusahaan atau badan usaha, dan merupakan bagian penting dalam akuntansi biaya.

Pada dasarnya, settlement adalah langkah penting untuk memastikan keakuratan laporan keuangan dan memudahkan analisis kondisi keuangan perusahaan.

Untuk memahami lebih dalam mengenai definisi, contoh, fungsi, serta langkah-langkah dalam pencatatan proses settlement, simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga

6 Tips Profit Konsisten di Forex Trading, Pemula Wajib Baca

Settlement adalah

Settlement adalah istilah dalam bisnis dan keuangan yang merujuk pada "penyelesaian". Dalam konteks ini, settlement mengacu pada proses penyelesaian transaksi keuangan, di mana penjual telah memberikan produk atau jasa kepada konsumen, dan konsumen telah menyelesaikan pembayaran.

Proses penyelesaian ini merupakan langkah terakhir yang menunjukkan bahwa pembayaran telah diterima oleh penjual, serta berfungsi sebagai pencatatan keuangan untuk penjual.

Ini mencakup informasi terkait pendapatan yang diterima, tanggal transaksi, produk atau jasa yang terjual, dan hasil akhir dari transaksi tersebut.

Contoh Settlement

Proses settlement secara umum diterapkan dalam transaksi yang melibatkan kartu debit dan kartu kredit yang diproses melalui mesin Electronic Data Capture (EDC).

Sebagai contoh, ketika Anda melakukan pembayaran di swalayan atau merchant menggunakan kartu debit, nominal yang Anda bayarkan akan tercatat dan disimpan oleh bank penerbit kartu tersebut.

Setelah transaksi selesai, Anda akan menerima struk yang mencantumkan informasi produk yang dibeli serta jumlah pembayaran yang telah dilakukan.

Struk tersebut berfungsi sebagai bukti untuk proses penyelesaian transaksi di akhir, dan itulah sebabnya kasir akan menduplikasi serta menyimpan seluruh struk yang dihasilkan oleh mesin EDC.

Proses penyelesaian ini penting agar bank penyelenggara dapat mengirimkan uang yang sesuai dengan nominal yang tercatat ke swalayan atau merchant, menandakan bahwa transaksi telah selesai.

Selain itu, proses settlement juga diperlukan dalam transaksi yang melibatkan e-payment, uang digital, atau dompet digital.

Jika penyelesaian transaksi tidak dilakukan atau tidak diproses oleh merchant melalui mesin EDC atau platform uang digital, maka transaksi keuangan dianggap belum selesai.

Meskipun pembeli telah melakukan pembayaran dan menerima produk yang sesuai, sejumlah uang masih tertahan di bank atau platform uang digital dan belum diteruskan ke merchant sebagai pendapatan yang diterima.

Fungsi Settlement

Fungsi dari settlement, yakni untuk menyelesaikan transaksi keuangan yang dikirimkan oleh penjual ke pihak bank atau platform dompet digital, guna memastikan bahwa kedua pihak—penjual dan pembeli—telah menjalankan kewajiban mereka.

Penjual telah menyelesaikan pesanan, sementara pembeli telah menyelesaikan pembayaran.

Proses penyelesaian melalui bank atau EDC juga berperan penting dalam pencatatan pendapatan yang diterima dalam jurnal keuangan merchant atau penjual.

Namun, proses settlement tidak dapat dilakukan atau dianggap tidak sah apabila transaksi berada dalam kondisi berikut:

Adanya utang-piutang yang belum diselesaikan.
Penjual atau merchant telah menerima pembayaran namun belum memberikan produk atau jasa kepada konsumen. 
Penjual atau merchant telah menyelesaikan pesanan atau memberikan produk/jasa, tetapi konsumen belum melakukan pembayaran penuh.

Oleh karena itu, settlement hanya bisa dilakukan pada transaksi yang telah sepenuhnya selesai, dimana penjual sudah memberikan produk atau jasa yang dijanjikan dan pembeli telah melunasi pembayaran mereka.

Cara Settlement EDC

Untuk memahami lebih lanjut, proses settlement dengan mesin EDC dilakukan untuk merangkum seluruh transaksi pembayaran menggunakan kartu debit dan kartu kredit.

Setiap bank penyelenggara memiliki prosedur dan aturan settlement EDC yang berbeda. Berikut adalah cara penyelesaian transaksi pada mesin EDC untuk beberapa bank.

1. EDC BCA

Tekan tombol hijau pada mesin EDC.
Pilih menu "Settlement".
Masukkan kata sandi atau password 36363.
Jika proses berhasil, struk atau faktur akan keluar.
Mesin EDC siap digunakan untuk transaksi lainnya setelah proses penyelesaian transaksi selesai.

2. EDC Mandiri

Tekan menu "Function" pada mesin EDC.
Pilih menu "Settlement".
Masukkan kata sandi atau password 1400.
Tekan tombol hijau "OK".
Struk atau faktur akan keluar setelah proses penyelesaian transaksi selesai.

3. EDC BNI

Tekan "F2" pada mesin EDC.
Tekan tombol hijau "Enter".
Masukkan password 0000.
Menu akan menampilkan "All Host".
Tekan tombol hijau "Enter".
Semua rincian transaksi akan muncul, tekan tombol hijau "Enter".
Tunggu proses selesai.

Selain itu, setiap platform uang digital juga memiliki prosedur penyelesaian transaksi yang berbeda. Untuk mendapatkan panduan yang tepat mengenai penyelesaian transaksi, sebaiknya konsultasikan dengan penyelenggara atau bank terkait.

Waktu untuk Melakukan Settlement

Karena jika proses transaksi tidak selesai, bank tidak dapat mengirimkan pendapatan yang diterima ke rekening Anda, penjual atau perusahaan harus memastikan untuk tidak melewatkan proses settlement.

Adapun waktu yang diperlukan untuk melakukan proses settlement tergantung pada jenis transaksi, seperti berikut:

Jual/beli saham dan obligasi: T+2 atau 2 hari kerja setelah tanggal eksekusi.
Perusahaan sekuritas dan pemerintah: T+1 atau satu hari kerja setelah tanggal eksekusi.
Transaksi dalam valuta asing spot (FX): 2 hari kerja setelah tanggal transaksi.

Sementara itu, dalam transaksi menggunakan mesin EDC, waktu penyelesaian transaksi umumnya dilakukan dengan ketentuan seperti berikut:

Satu hari kerja (T+1), dengan batas waktu penyelesaian pukul 22.00 WIB.
Bukti transaksi (struk) disarankan untuk disimpan selama 9 bulan.
Lakukan audit report sebelum memulai proses settlement.

Di samping itu, setiap bank dan platform uang digital memiliki ketentuan waktu pengiriman settlement yang berbeda.

Namun, untuk transaksi jual beli umum, seperti di toko, penyelesaian transaksi idealnya dilakukan setiap hari setelah transaksi selesai.

Cara Melakukan Pencatatan Settlement

Pencatatan settlement akan memengaruhi beberapa aspek dalam laporan keuangan, seperti penjualan, Harga Pokok Penjualan (HPP), dan Persediaan Produk Selesai. Berikut ini adalah contoh sederhana pencatatan settlement:

Kas                 ______________________________ XX

Penjualan             __________________________ XX

Harga Pokok Penjualan    ___________________ XX

Persediaan Produk Selesai     _______ XX

Setelah transaksi berhasil diselesaikan, perusahaan atau penjual akan mencatat penambahan nilai kas dan nilai penjualan dalam akuntansi biaya.

Di sisi lain, jumlah Persediaan Produk Selesai akan berkurang karena produk tersebut telah terjual kepada konsumen, sementara Harga Pokok Penjualan akan meningkat di sisi debit.

Sebagai penutup, settlement adalah tahap akhir yang penting dalam transaksi keuangan, memastikan bahwa semua pihak terlibat telah menyelesaikan kewajiban mereka dengan benar.

Redaksi

Redaksi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KAI Tawarkan Sukuk Ijarah dan Obligasi Senilai Rp2 Triliun untuk Refinancing dan Pengembangan Infrastruktur

KAI Tawarkan Sukuk Ijarah dan Obligasi Senilai Rp2 Triliun untuk Refinancing dan Pengembangan Infrastruktur

Bilyet Deposito adalah: Bedanya dengan Sertifikat Deposito

Bilyet Deposito adalah: Bedanya dengan Sertifikat Deposito

Mengenal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Persyaratannya

Mengenal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Persyaratannya

Mengenal Passive Income: Manfaat hingga Cara Mendapatkannya

Mengenal Passive Income: Manfaat hingga Cara Mendapatkannya

Insider Trading adalah: Contoh Kasus hingga Cara Mencegahnya

Insider Trading adalah: Contoh Kasus hingga Cara Mencegahnya