JAKARTA - Direktur PT BRE, Asep Edwin Firdaus, menjelaskan bahwa program reboisasi ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung penghijauan di luar area tambang. Reboisasi dilakukan di tiga lokasi strategis: kawasan Bendungan Tapin seluas 25,11 hektare, serta kawasan Rantau Baru dan RSUD Datu Sanggul seluas 2,7 hektare. Jenis pohon yang ditanam meliputi mahoni, trambesi, spatodea, dan berbagai pohon produktif lainnya. Program rehabilitasi ini berlangsung sejak Januari 2024 hingga Maret 2025.
Asep berharap upaya ini memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan di Tapin. Ia juga menyebutkan bahwa PT BRE sebelumnya telah melakukan program serupa di areal lahan kurang lebih seluas lima hektar untuk hutan kota yang kini sudah diserahkan ke pemerintah daerah. Selain itu, di Kabupaten lain di Kalimantan Selatan, PT BRE juga melakukan reklamasi di atas lahan sekitar 1.100 hektar di Tahura Mandi Angin dan sekitar 300 hektar di lokasi kawasan tambang atau dalam IUP, secara kontinyu.
Apresiasi Bupati Tapin terhadap Program Reboisasi
Bupati Tapin, H. Yamani, mengapresiasi langkah PT Bhumi Rantau Energi, terutama karena penghijauan dilakukan di titik-titik strategis seperti area perkantoran Rantau Baru dan Bendungan Tapin. Ia menyatakan, "Penghijauan ini akan terasa manfaatnya lima hingga sepuluh tahun ke depan." Yamani juga mengajak seluruh perusahaan di Kabupaten Tapin untuk berkontribusi dalam gerakan menanam pohon, baik di sekitar wilayah operasional mereka maupun di area lain di Tapin. Ia berharap lebih banyak pohon produktif dapat ditanam untuk mendukung kesejahteraan warga.
Baca JugaUpdate Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Senin 15 Desember 2025
Sinergi Pemerintah dan Perusahaan dalam Pembangunan Berkelanjutan
Kerjasama antara Pemkab Tapin dan PT BRE dalam program reboisasi ini merupakan contoh sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Program ini tidak hanya berfokus pada rehabilitasi lingkungan, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan ruang terbuka hijau (RTH) atau hutan kota yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain itu, program ini juga berpotensi menghasilkan unit karbon yang dapat diperjualbelikan, memberikan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat sekitar.
Melalui program ini, PT BRE menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung pembangunan daerah. Dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan hasil reboisasi, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Kabupaten Tapin.
Kedepannya, diharapkan lebih banyak perusahaan di Kabupaten Tapin yang dapat mengikuti jejak PT BRE dalam melakukan reboisasi dan rehabilitasi lingkungan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, Kabupaten Tapin dapat mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup warganya.
David
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Rekoemndasi 10 Tempat Makan Siang Terbaik di Jogja yang Wajib Dicoba 2025
- Senin, 15 Desember 2025
Resep Bumbu Bulgogi Autentik, Cara Praktis Masak Daging Khas Korea
- Senin, 15 Desember 2025
Resep Nasi Kandar Rumahan dengan Rempah Kaya, Gurih dan Nikmat yang Harus di Coba
- Senin, 15 Desember 2025
6 Rekomendasi Kuliner Sate Terbaik di Puncak Bogor untuk Pecinta Rasa yang Wajib di Coba
- Senin, 15 Desember 2025
Berita Lainnya
Unggul Impactful, UI Gandeng Komunitas Difabel di Festival Pengmas UI 2025
- Senin, 15 Desember 2025
Kaum Difabel Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut di Festival Pengmas UI 2025
- Senin, 15 Desember 2025
Terpopuler
1.
2.
ESDM Laporkan Ribuan Pelanggan PLN Aceh Sudah Tersambung Listrik
- 15 Desember 2025
3.
KEK Dorong Pertumbuhan Ekonomi Tinggi di Kabupaten Batang dan Kendal
- 15 Desember 2025
4.
Elnusa Perkuat Energi Hijau Lewat Kolaborasi Teknologi Panas Bumi
- 15 Desember 2025
5.
Baru Dirilis Agustus, BYD Atto 1 Kuasai Pasar Mobil Listrik 2025
- 15 Desember 2025












