IHSG Menguat, Enam Saham Auto Rejection Atas Jadi Top Gainers
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan Kamis, 4 Desember 2025, dengan penguatan signifikan, mencerminkan optimisme investor di tengah dinamika pasar yang cukup fluktuatif.
IHSG naik 23,43 poin atau 0,27% ke level 8.635,22, bergerak dalam rentang 8.606 hingga 8.650 sepanjang sesi perdagangan.
Aktivitas Perdagangan yang Padat
Baca JugaOJK Jelaskan Skema Koordinasi Manfaat Asuransi dan BPJS Kesehatan
Volume perdagangan pada sesi I mencapai 29,87 miliar lembar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 11,92 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.658.077 kali, menunjukkan tingginya aktivitas investor di pasar modal hari ini. Dari total saham yang diperdagangkan, 334 saham menguat, 295 saham melemah, dan 170 saham stagnan.
Mayoritas sektor saham berhasil mencatatkan penguatan. Sektor perindustrian memimpin kenaikan dengan melonjak 3,81%, diikuti sektor infrastruktur 1,69%, transportasi 1,01%, barang konsumsi non primer 0,57%, dan sektor energi 0,56%.
Sementara itu, sektor yang mengalami pelemahan antara lain barang baku 0,42%, barang konsumsi primer 0,26%, sektor keuangan 0,17%, properti 0,11%, dan teknologi 0,1%.
Penguatan IHSG Sejalan Dengan Indeks Asia
Pergerakan IHSG hari ini sejalan dengan mayoritas indeks saham di Asia yang mengalami penguatan. Hang Seng (Hong Kong) naik 0,26%, Shanghai (China) menguat 0,03%, dan Nikkei (Jepang) melonjak 1,88%.
Sementara itu, Straits Times (Singapura) melemah tipis 0,35%. Penguatan di pasar regional ini menunjukkan adanya sentimen positif yang mendorong optimisme investor di pasar Indonesia.
Saham Auto Rejection Atas (ARA) Jadi Magnet Investor
Fokus utama investor tertuju pada enam saham yang berhasil menembus batas auto rejection atas (ARA) dan masuk daftar top gainers. Kenaikan harga saham ARA ini bervariasi dari 24% hingga 34%, menunjukkan adanya sentimen positif yang kuat terhadap saham-saham tertentu.
Saham-saham yang mencetak ARA antara lain:
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) melonjak 34,95% menjadi Rp 139
PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) naik 34,12% menjadi Rp 228
PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) melesat 34,09% menjadi Rp 118
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) naik 24,85% menjadi Rp 2.060
PT Tunas Alfin Tbk (TALF) terkerek 24,51% menjadi Rp 635
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) meningkat 24,32% menjadi Rp 690
Lonjakan enam saham ini menjadi katalis utama penguatan IHSG pada sesi pertama, mencerminkan adanya aksi beli yang signifikan dari investor baik ritel maupun institusi.
Saham Top Losers
Di sisi lain, terdapat lima saham yang masuk daftar top losers, menunjukkan tekanan di beberapa sektor.
PT Martina Berto Tbk (MBTO) ambles 9,62% menjadi Rp 188
PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) turun 9,49% ke Rp 124
PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) melemah 7,01% ke Rp 146
PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) anjlok 6,33% menjadi Rp 74
PT Citra Tubiindo Tbk (CTBN) turun 5,98% ke Rp 7.075
Pelemahan saham-saham ini memberikan keseimbangan di pasar dan menjadi pengingat bagi investor untuk tetap waspada terhadap volatilitas di sektor tertentu.
Analisis Sektor
Penguatan IHSG didorong oleh lonjakan saham-saham unggulan di sektor perindustrian, yang berdampak positif terhadap sektor terkait seperti infrastruktur dan transportasi. Meningkatnya permintaan dan optimisme terhadap prospek emiten mendorong kenaikan harga saham.
Sementara itu, sektor yang mengalami pelemahan, seperti barang baku dan keuangan, memberikan tekanan moderat, namun tidak cukup untuk menahan penguatan IHSG. Investor diharapkan mencermati sektor ini untuk strategi diversifikasi portofolio.
Sentimen Investor
Lonjakan enam saham ARA menjadi perhatian utama investor pada perdagangan hari ini. Kenaikan harga saham yang signifikan ini menunjukkan adanya sentimen positif yang kuat terhadap emiten pilihan.
Namun, investor juga diingatkan untuk memperhatikan risiko koreksi, karena pergerakan harga yang cepat sering diikuti oleh aksi ambil untung.
Selain itu, pergerakan IHSG juga didukung oleh penguatan indeks saham Asia, yang menambah optimisme pasar. Aktivitas perdagangan yang padat, dengan volume hampir 30 miliar lembar saham, menunjukkan antusiasme investor untuk memanfaatkan peluang di tengah volatilitas pasar.
Prospek Pergerakan IHSG
Dengan penguatan IHSG di sesi pertama perdagangan Kamis ini, analis pasar melihat potensi kelanjutan tren positif dalam beberapa hari ke depan. Penguatan saham ARA menjadi magnet yang menarik bagi investor jangka pendek maupun menengah.
Meski demikian, volatilitas pasar tetap menjadi perhatian, terutama bagi saham-saham yang melonjak signifikan. Investor disarankan untuk mempertimbangkan keseimbangan portofolio dan tetap memperhatikan sentimen pasar agar dapat memanfaatkan momentum kenaikan saham dengan tepat.
Perdagangan Kamis, 4 Desember 2025, menjadi hari yang menarik di pasar saham Indonesia. IHSG berhasil mencatatkan penguatan sebesar 0,27% ke level 8.635,22, didorong oleh penguatan enam saham yang menembus auto rejection atas.
Aktivitas perdagangan yang tinggi dan sentimen positif dari pasar Asia turut mendukung optimisme investor.
Meskipun terdapat tekanan pada beberapa sektor dan saham top losers, penguatan sektor perindustrian dan lonjakan saham ARA menjadi katalis utama bagi pergerakan positif IHSG.
Investor disarankan tetap waspada terhadap volatilitas, namun dapat memanfaatkan momentum penguatan saham tertentu untuk strategi jangka pendek maupun menengah.
Rekomendasi
