Ferizy: Revolusi Digital Tiket yang Dilakukan Ferry ASDP untuk Indonesia Maju

Rabu, 12 Juni 2024 | 21:11:13 WIB

Jakarta – Era digital telah mengubah lanskap berbagai industri, termasuk transportasi penyeberangan. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tidak tinggal diam dalam menghadapi perubahan ini. Melalui platform Ferizy, ASDP telah merevolusi cara masyarakat memesan tiket ferry, memberikan kemudahan, efisiensi, dan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Ferizy, yang diluncurkan pada Mei 2020, merupakan bukti nyata komitmen ASDP dalam bertransformasi digital. Platform ini memungkinkan pengguna untuk memesan tiket ferry secara online kapan saja dan di mana saja, menghilangkan kebutuhan untuk antre di pelabuhan.

Keberhasilan Ferizy tidak perlu diragukan lagi. Dengan 2,32 juta pengguna, platform ini telah menjadi pilihan utama masyarakat dalam memesan tiket ferry. Kemudahan penggunaan, berbagai pilihan pembayaran, dan informasi yang lengkap tentang jadwal dan rute ferry menjadi daya tarik utama Ferizy.

Dampak Ferizy tidak hanya dirasakan oleh pengguna jasa, tetapi juga oleh perekonomian daerah. Dengan memperlancar konektivitas antarwilayah, Ferizy mendukung sektor logistik dan pariwisata, dua sektor kunci dalam pertumbuhan ekonomi.

Salah satu bukti nyata dampak positif Ferizy adalah kelancaran arus balik Lebaran 2024. Tingginya persentase pemudik bertiket yang tiba di pelabuhan Bakauheni sesuai jadwal menunjukkan bahwa Ferizy telah berkontribusi pada efisiensi transportasi dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi masyarakat.

ASDP tidak berhenti berinovasi. Saat ini, Ferizy telah tersedia di 28 pelabuhan dan akan terus diperluas ke wilayah lain, termasuk Kupang NTT pada awal Juli 2024. Berbagai fitur baru juga terus ditambahkan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Ferizy adalah lebih dari sekadar platform pemesanan tiket ferry. Ferizy adalah simbol transformasi digital ASDP, komitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, dan kontribusi nyata untuk Indonesia maju.

Terkini