PLN Indonesia Power Kelola 24% Energi Panas Bumi

Sabtu, 23 September 2023 | 08:51:02 WIB

JAKARTA—PT PLN Indonesia Power mengamati peluang yang ada di Indonesia dalam sektor energi panas bumi. Hal ini karena Indonesia memiliki potensi lebih dari 20 Gigawatt (GW) energi panas bumi yang dapat digunakan sebagai sumber energi bersih di masa depan.   Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa baru sekitar 2,3 GW energi panas bumi yang digunakan untuk pembangkitan listrik di Indonesia. Karena itu, PLN berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas PLTP melalui Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).   “Kami berencana untuk terus meningkatkan penggunaan energi panas bumi melalui pembangunan PLTP. Tujuannya adalah untuk mengurangi kesenjangan antara potensi dan pemanfaatan energi panas bumi, sehingga menciptakan peluang bisnis yang berkelanjutan,” kata dia.   Langkah ini, kata Darmawan, telah sejalan dengan upaya PLN dalam mendukung program transisi energi dengan mengurangi emisi karbon. Penggunaan PLTP, tambah dia, tidak hanya untuk pengembangan bisnis di masa depan, tetapi juga untuk menghasilkan energi bersih sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs).   Tak hanya memberikan manfaat kepada masyarakat, PLN juga memiliki komitmen tinggi terhadap pelestarian lingkungan dengan memprioritaskan penggunaan sumber energi terbarukan (EBT).   Wasis Jati Waskitho, Wakil Presiden Perencanaan dan Pengendalian Operasional Energi Baru Terbarukan di PLN Indonesia Power (IP), menjelaskan bahwa PLN IP, sebagai bagian dari Kelompok PLN, berhasil mengelola 575 megawatt (MW) atau sekitar 24% dari total 2,3 GW energi panas bumi.   Dia juga mengungkap bahwa PLN IP telah berhasil mengelola berbagai PLTP milik PLN di berbagai wilayah Indonesia. Beberapa di antaranya adalah PLTP Ulubelu di Tanggamus Lampung, PLTP Gunung Salak di Bogor, PLTP Kamojang di Kabupaten Bandung, PLTP Darajat di Garut, PLTP Lahendong di Manado, Sulawesi Utara, dan PLTP Ulumbu di Nusa Tenggara Timur.   “Semua PLTP yang dikelola oleh PLN IP memiliki tingkat efisiensi hampir mencapai 90 persen, yang bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan pembangkit energi terbarukan lainnya,” terang Wasis.   Wasis menegaskan komitmen PLN IP untuk meningkatkan pemanfaatan PLTP yang sudah ada dan mendukung inisiatif pemerintah dalam mengidentifikasi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) sebagai bagian dari pemetaan potensi geothermal di seluruh Indonesia.   Berbagai WKP yang sudah diidentifikasi termasuk Danau Ranau di Sumatera Selatan dan Lampung Barat, Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat, Gunung Ungaran di Jawa Tengah, Kepahiang di Bengkulu, Oka Ile Ange di NTT, Gunung Sirung di NTT, Tulehu di Maluku Tengah, Atadei di Nusa Tenggara Timur, serta Songa Wayaua di Halmahera Selatan.   “Potensi-potensi ini akan menjadi fokus pengembangan dalam beberapa tahun mendatang, dan melibatkan hampir seluruh wilayah Indonesia,” tutup Wasis.

Terkini