17 Bulan Dibangun, Vinfast Subang Kini Siap Produksi Mobil

17 Bulan Dibangun, Vinfast Subang Kini Siap Produksi Mobil

JAKARTA - Pemerintah Indonesia menegaskan posisi strategisnya dalam ekosistem mobil listrik melalui peresmian pabrik Vinfast di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin, 15 Desember 2025.

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menekankan pentingnya pembelajaran dari strategi Vinfast di Indonesia. Setelah 17 bulan sejak groundbreaking pada Juli 2024, pabrik Vinfast kini resmi beroperasi dan siap memproduksi mobil listrik dengan kapasitas awal 50 ribu unit per tahun.

Airlangga menekankan, “Indonesia harus belajar dari Vinfast, strategi mereka di Indonesia luar biasa. Saya belum lihat ada produsen mobil listrik yang membangun ekosistem mobil listrik yang baik. 1.000 charging station.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah menilai langkah Vinfast sejalan dengan visi pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Tanah Air.

Baca Juga

HIMKI Tingkatkan Daya Saing Industri Kayu Lewat Teknologi Global

Pabrik Vinfast dan Komitmen terhadap Produksi Lokal

Pabrik Vinfast Subang tidak hanya menjadi simbol investasi asing, tetapi juga peluang bagi pengembangan industri lokal. Menteri Airlangga berharap, seiring berjalannya waktu, tingkat kandungan komponen lokal dalam pabrik ini meningkat dengan kerja sama yang lebih luas bersama perusahaan-perusahaan Indonesia. “Tapi sampai saat ini, kami berterima kasih atas pendirian pabrik ini. Vinfast menjadi produsen dengan komitmen yang tepat, dan cepat dalam menyelesaikan pembangunan pabrik,” jelas Airlangga.

Selain itu, Wakil Menteri Luar Negeri Armanatha Nasir menegaskan pentingnya peresmian pabrik sebagai bukti bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga produsen. “Kami mengajak Vinfast mendorong untuk lebih dalam untuk bekerja sama dalam pemanfaatan mineral kritis di RI,” ucap Armanatha. Ia menambahkan, kolaborasi ini diharapkan memperkuat komitmen bersama dalam membangun masa depan yang berkelanjutan di Indonesia.

Investasi dan Strategi Produksi Vinfast di Indonesia

CEO Vinfast Asia, Pham Sanh Cou menyatakan, pabrik di Subang merupakan pabrik kedua Vinfast di Asia Tenggara setelah Vietnam, yang menegaskan komitmen global perusahaan terhadap mobil listrik. “Pabrik mobil Vinfast di Indonesia, bukan cuma sekadar lokalisasi pasar, tapi juga komitmen global Vinfast untuk kampanye hijau,” ujar Pham. Ia menambahkan filosofi perusahaan: “Kami memahami bahwa ada pepatah di Indonesia, di situ bumi dipijak, di sana langit dijunjung.”

Vinfast menargetkan untuk memproduksi model VF3 pada tahap awal. Pabrik yang berdiri di lahan seluas 120 hektare dengan total investasi sekitar Rp3,2 triliun ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan produksi berdasarkan permintaan pasar di Indonesia. Selain itu, ada potensi penambahan lini produksi model lain apabila permintaan pasar meningkat.

Ekosistem Mobil Listrik dan Infrastruktur Pendukung

Peresmian pabrik ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat ekosistem mobil listrik nasional. Airlangga menyoroti pencapaian Vinfast dalam membangun jaringan charging station yang mendukung operasional kendaraan listrik. Kehadiran 1.000 charging station oleh Vinfast diyakini dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia, mendukung strategi pemerintah dalam transisi energi bersih dan ramah lingkungan.

Kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan asing seperti Vinfast juga menekankan pentingnya transformasi industri otomotif Indonesia. Dengan adanya pabrik di Subang, Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen mobil listrik yang berstandar global. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif, mulai dari produksi hingga distribusi dan layanan purna jual.

Potensi Ekonomi dan Peluang Tenaga Kerja

Pabrik Vinfast diyakini akan membuka lapangan kerja baru sekaligus mendorong pengembangan kompetensi tenaga kerja lokal. Selain itu, kehadiran Vinfast dapat menjadi katalisator investasi tambahan di sektor kendaraan listrik dan komponen pendukungnya. Airlangga menekankan bahwa kerja sama ini juga membuka peluang untuk memanfaatkan mineral kritis dan sumber daya lokal sebagai bahan baku industri otomotif listrik.

Pham Sanh Cou menegaskan bahwa misi utama Vinfast adalah mendekatkan produksi kepada masyarakat sekaligus mendukung masa depan energi berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa Vinfast tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan dari operasionalnya di Indonesia.

Masa Depan Mobil Listrik di Indonesia.

Dengan resmi beroperasinya pabrik Vinfast, Indonesia kini memiliki basis produksi mobil listrik yang signifikan, yang siap memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus menyiapkan potensi ekspor ke kawasan Asia Tenggara. Peresmian ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik, meningkatkan inovasi teknologi, dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri mobil listrik global.

Keseluruhan inisiatif ini menegaskan bahwa investasi Vinfast di Indonesia tidak hanya sekadar membangun pabrik, tetapi juga mendukung pengembangan ekosistem mobil listrik secara menyeluruh, termasuk pengembangan infrastruktur, tenaga kerja, dan kerja sama industri lokal. Pemerintah dan Vinfast sama-sama berharap langkah ini akan menjadi model sukses bagi investasi kendaraan listrik lainnya di Indonesia, memperkuat transformasi energi bersih dan industri otomotif nasional.