Prabowo Tinjau Langsung Kembali Lokasi Banjir Di Sumatra Barat

Prabowo Tinjau Langsung Kembali Lokasi Banjir Di Sumatra Barat

JAKARTA - Kehadiran kepala negara di wilayah terdampak bencana menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah pusat memberi perhatian serius terhadap upaya penanganan dan pemulihan pascabencana. Di tengah masih berlangsungnya dampak banjir bandang dan longsor di Pulau Sumatra, Presiden RI Prabowo Subianto kembali melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya ke daerah terdampak untuk memastikan penanganan berjalan sesuai rencana.

Kali ini, Sumatra Barat menjadi tujuan lanjutan Presiden setelah sebelumnya mengunjungi Aceh dan Sumatra Utara. Kunjungan tersebut bukan sekadar simbolis, melainkan bagian dari agenda evaluasi langsung terhadap kondisi lapangan, kesiapan hunian sementara, serta percepatan pembangunan infrastruktur yang rusak akibat bencana.

Kedatangan Presiden Di Sumatra Barat

Baca Juga

Mensos Gus Ipul Siapkan Empat Program Rehabilitasi Pascabencana Sumatera

Presiden RI Prabowo Subianto kembali mengunjungi Sumatra Barat untuk mendatangi lokasi terdampak banjir bandang dan longsor. Kunjungan ini merupakan kali kedua Presiden menyambangi provinsi tersebut dalam kurun waktu dua minggu terakhir, sebagai bagian dari respons cepat pemerintah pusat terhadap bencana besar yang melanda wilayah Sumatra.

“Tiga hari setelah mengunjungi Aceh untuk ketiga kalinya dan Sumatra Utara untuk kedua kalinya. Pada malam hari ini Presiden Prabowo Subianto kembali mendarat di Sumatra Barat untuk kedua kalinya dalam 2 minggu terakhir,” tulis akun @sekretariat.kabinet.

Presiden Prabowo tiba di Bandar Udara Internasional Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, sekitar pukul 18.30 WIB. Setibanya di Sumatra Barat, ia tidak langsung beristirahat, melainkan menggelar rapat terbatas guna membahas perkembangan penanganan bencana di wilayah tersebut. Rapat tersebut berlangsung di Markas Komando Daerah Militer Sumatra Barat.

Rapat Terbatas Bersama Para Menteri

Berdasarkan foto yang dibagikan melalui akun resmi Sekretariat Kabinet, sejumlah menteri turut hadir dalam rapat terbatas tersebut. Di antaranya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia. Kehadiran para menteri ini menegaskan bahwa penanganan bencana dilakukan secara lintas sektor dan melibatkan berbagai kementerian terkait.

Rapat terbatas tersebut membahas kondisi terkini di lapangan, termasuk perkembangan penyaluran bantuan, proses evakuasi warga, hingga rencana percepatan pemulihan infrastruktur. Pemerintah pusat ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil selaras dengan kebutuhan daerah dan mampu menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat terdampak.

Keterlibatan langsung Presiden dalam rapat tersebut juga menjadi bentuk pengawasan terhadap kinerja aparat dan kementerian, agar seluruh program penanganan bencana berjalan efektif dan tepat sasaran.

Agenda Kunjungan Ke Daerah Terdampak

Setelah bermalam di Kota Padang, Presiden Prabowo dijadwalkan melanjutkan agenda kunjungan lapangan ke sejumlah daerah yang terdampak bencana. Kunjungan tersebut direncanakan berlangsung ke tiga kabupaten utama yang mengalami dampak paling signifikan akibat banjir bandang dan longsor.

“Yakni Kab. Agam, Kab. Padang Pariaman dan Kab. Tanah Datar,” ucapnya.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden diagendakan meninjau berbagai titik penting, mulai dari lokasi pembangunan hunian sementara, kawasan pengungsian, hingga titik pembangunan jembatan yang rusak. Selain itu, Presiden juga ingin memastikan bahwa percepatan pemulihan seluruh infrastruktur dapat segera direalisasikan agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal.

Peninjauan langsung ke lapangan diharapkan dapat memberikan gambaran nyata terkait kondisi masyarakat terdampak, sekaligus menjadi dasar pengambilan keputusan lanjutan oleh pemerintah pusat.

Dampak Bencana Dan Kondisi Terkini

Banjir bandang dan longsor diketahui menerjang sejumlah daerah di Pulau Sumatra dalam beberapa pekan terakhir. Dampak bencana tersebut tergolong besar dan meluas, mencakup Aceh, Sumatra Utara, hingga Sumatra Barat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut mencapai 1.059 jiwa per Rabu 17 Desember 2025.

Sementara itu, jumlah korban hilang mengalami penurunan. Dari total tiga provinsi terdampak, jumlah korban hilang hari ini berkurang delapan orang, dari sebelumnya 200 orang menjadi 192 orang. Penurunan ini menunjukkan masih berlangsungnya proses pencarian dan evakuasi oleh tim gabungan di lapangan.

Untuk jumlah pengungsi, BNPB mencatat adanya penurunan signifikan. Jumlah pengungsi berkurang 17.814 orang, sehingga total pengungsi saat ini tercatat sebanyak 588.226 orang. Angka tersebut menurun dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 606.040 orang.

Meski demikian, tantangan penanganan bencana masih cukup besar. Setelah tiga pekan bencana melanda Sumatra, ratusan ribu warga dilaporkan masih terisolir di wilayah Aceh. Selain itu, di Sumatra Barat masih terdapat lima wilayah yang mengalami krisis air bersih, sehingga memerlukan perhatian dan penanganan khusus dari pemerintah.

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Sumatra Barat diharapkan dapat mempercepat koordinasi lintas lembaga dan memastikan seluruh upaya penanganan bencana berjalan optimal. Pemerintah menargetkan tidak hanya pemulihan jangka pendek, tetapi juga pembangunan kembali infrastruktur dan kehidupan masyarakat secara berkelanjutan.