Konsumsi Batu Bara ASEAN Diprediksi Terus Tumbuh Hingga Tahun Mendatang

Konsumsi Batu Bara ASEAN Diprediksi Terus Tumbuh Hingga Tahun Mendatang
Konsumsi Batu Bara ASEAN Diprediksi Terus Tumbuh Hingga Tahun Mendatang

JAKARTA — Konsumsi batu bara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) diproyeksikan mengalami pertumbuhan stabil sebesar 4% per tahun hingga 2030. 

Prediksi ini disampaikan Badan Energi Internasional (IEA) dalam laporan terbarunya yang dirilis Rabu, 17 Desember 2025. Kenaikan permintaan didorong terutama oleh Indonesia dan Vietnam, dua negara yang menjadi penggerak utama kebutuhan energi fosil di kawasan ini.

Sementara itu, dinamika global menunjukkan tren berbeda. Pertumbuhan permintaan batu bara dari China diperkirakan melambat karena ekspansi energi baru terbarukan (EBT) dan pergeseran peran batu bara dalam sektor energi. Sebaliknya, India tetap mencatat pertumbuhan permintaan sebesar 3% per tahun sepanjang periode 2025–2030, menjadikannya sumber utama tambahan permintaan batu bara dunia.

Baca Juga

Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina Terbaru Hari Kamis 18 Desember 2025

ASEAN Menjadi Penggerak Pertumbuhan Batu Bara

Menurut laporan IEA, negara-negara ASEAN diperkirakan menyumbang tambahan permintaan sebesar 127 juta ton (Mt) dari 2025 hingga 2030. Indonesia memimpin konsumsi regional dengan porsi hampir setengah dari total kebutuhan, diikuti Vietnam, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Laos.

IEA mencatat bahwa konsumsi batu bara di ASEAN pada 2025 diperkirakan mencapai sekitar 516 Mt, meningkat sekitar 4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan meningkatnya kebutuhan listrik, terutama untuk industri pengolahan logam dan sektor pembangkit listrik captive.

Indonesia Dominasi Konsumsi Regional

Konsumsi batu bara di Indonesia diperkirakan mencapai 266 Mt pada 2025. Pertumbuhan permintaan ini terutama berasal dari sektor listrik dan industri pengolahan, termasuk pengolahan nikel. Fasilitas peleburan nikel menggunakan batu bara baik secara langsung di peleburan rotary kiln-electric furnace (RKEF) maupun melalui pembangkit captive, sehingga kebutuhan energi tetap tinggi.

Selain itu, fasilitas high-pressure acid leach (HPAL) juga meningkatkan konsumsi uap dan listrik yang berbasis batu bara. Sektor aluminium juga menambah kebutuhan listrik baseload sekitar 30 TWh, khususnya di Kalimantan Utara, yang dalam jangka pendek memperkuat ketergantungan pada batu bara.

Tren Global Konsumsi Batu Bara

Di luar ASEAN, permintaan batu bara menunjukkan pergerakan berbeda. China, meski tetap menjadi pasar terbesar, mengalami perlambatan karena peralihan ke energi baru terbarukan. India tetap menjadi kontributor utama pertumbuhan global dengan tambahan 225 Mt dalam lima tahun ke depan.

Di sisi lain, permintaan batu bara di Uni Eropa dan Amerika Serikat diproyeksikan menurun sebesar 153 Mt dan 106 Mt. Penurunan ini sejalan dengan kebijakan penghentian bertahap pembangkit berbasis fosil dan peralihan ke bahan bakar alternatif, termasuk gas alam dan energi terbarukan. Pasar lain, termasuk Afrika, Asia Selatan (kecuali India), dan negara berkembang lainnya, mengalami penurunan sekitar 179 Mt, mencerminkan tren global yang beragam.

Konsumsi Batu Bara Global Memasuki Titik Jenuh

Meskipun konsumsi batu bara global diperkirakan mencapai rekor 8,5 miliar ton pada 2025 dengan kenaikan 0,5%, IEA memperkirakan tren jangka panjang bakal berbalik. Konsumsi global diprediksi akan menurun sekitar 3% pada 2030, terutama karena adopsi energi baru, gas alam, dan nuklir.

Direktur Pasar dan Ketahanan Energi IEA, Keisuke Sadamori, menyebutkan, “Kami memperkirakan permintaan batu bara global akan mendatar sebelum kemudian sedikit menurun pada 2030.” Ia menekankan ketidakpastian, terutama di China, karena faktor pertumbuhan ekonomi, pilihan kebijakan energi, dan kondisi pasar energi yang berfluktuasi.

Perbedaan Tren Antar Negara

Beberapa pasar utama menunjukkan tren berbeda. Konsumsi batu bara di India mengalami pertumbuhan signifikan, sementara di AS cenderung menguat karena harga gas alam lebih tinggi dan beberapa PLTU masih beroperasi. Namun, secara historis, konsumsi batu bara di AS melemah selama 15 tahun terakhir.

Uni Eropa mencatat penurunan moderat setelah penurunan signifikan dalam dua tahun terakhir, sedangkan China relatif stabil dibandingkan posisi 2024. Perkembangan ini menunjukkan bahwa meski batu bara tetap menjadi komoditas energi penting, pergeseran global ke energi terbarukan mulai memengaruhi pola konsumsi jangka panjang.

Prospek Batu Bara di ASEAN

Di ASEAN, kebutuhan batu bara diperkirakan tetap tinggi hingga 2030, terutama di sektor industri dan listrik captive. Indonesia dan Vietnam menjadi motor pertumbuhan regional, sementara negara lain seperti Filipina, Malaysia, Thailand, dan Laos menyumbang permintaan tambahan yang lebih moderat.

Pertumbuhan konsumsi ini juga didukung oleh pembangunan kapasitas pembangkit baru dan ekspansi industri, termasuk peleburan logam dan pengolahan mineral. Dengan kata lain, batu bara tetap menjadi tulang punggung energi regional dalam dekade mendatang, meski secara global ada pergeseran menuju sumber energi yang lebih bersih.

Konsumsi batu bara di ASEAN diproyeksikan tumbuh 4% per tahun hingga 2030, ditopang Indonesia dan Vietnam. Sementara tren global mulai bergeser ke energi terbarukan, batu bara tetap menjadi bahan bakar strategis untuk industri dan pembangkit listrik regional.

Masyarakat, pelaku industri, dan pembuat kebijakan perlu memahami dinamika ini untuk menyesuaikan strategi energi jangka menengah, termasuk pengembangan energi baru dan efisiensi konsumsi batu bara. Laporan IEA menegaskan bahwa walaupun permintaan global diprediksi menurun setelah 2030, ASEAN masih menjadi pasar penting bagi industri batu bara dunia.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rekomendasi 10 Tempat Makan Enak Dekat Stasiun Medan

Rekomendasi 10 Tempat Makan Enak Dekat Stasiun Medan

10 Rekomendasi Kuliner Favorit Dekat Stasiun Padang untuk Wisatawan

10 Rekomendasi Kuliner Favorit Dekat Stasiun Padang untuk Wisatawan

Resep Chicken Steak Ala Resto Rumahan dengan Saus Melimpah Praktis yang Harus di Coba

Resep Chicken Steak Ala Resto Rumahan dengan Saus Melimpah Praktis yang Harus di Coba

Resep Chicken Teriyaki Empuk Praktis dengan Saus Meresap Maksimal

Resep Chicken Teriyaki Empuk Praktis dengan Saus Meresap Maksimal

Manfaat Buah Kelengkeng untuk Pencernaan Imunitas dan Pencegahan Penyakit Kronis

Manfaat Buah Kelengkeng untuk Pencernaan Imunitas dan Pencegahan Penyakit Kronis