PLTS Terapung Cirata Hasilkan Listrik Hijau, Turunkan Emisi Karbon Secara Signifikan
JAKARTA - PT PLN Nusantara Power (PLN NP) terus mempercepat pengembangan pembangkit hijau sebagai bagian dari transformasi bisnis menuju sistem ketenagalistrikan yang lebih bersih, andal, dan berkelanjutan.
Langkah ini sejalan dengan visi PLN NP untuk menjadi perusahaan pembangkit listrik terpercaya dan terkemuka, sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menekankan bahwa strategi pengembangan energi terbarukan ini bersifat jangka panjang.
Baca JugaDaftar Lengkap Harga BBM Pertamina Terbaru Hari Kamis 18 Desember 2025
“Transisi energi membutuhkan keberanian untuk melangkah dan konsistensi dalam eksekusi. PLN Nusantara Power memilih untuk berada di garis depan melalui pengembangan pembangkit hijau yang terukur, berkelanjutan, dan memberikan dampak nyata bagi sistem ketenagalistrikan nasional,” ujar Ruly.
Transformasi energi PLN NP menunjukkan komitmen perusahaan untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga menciptakan sistem ketenagalistrikan yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Langkah strategis ini menempatkan perusahaan sebagai pionir dalam pemanfaatan energi bersih di Indonesia.
PLTS Terapung Cirata: Energi Surya Skala Besar
Salah satu pencapaian penting PLN NP adalah PLTS Terapung Cirata yang terletak di Waduk Cirata, Jawa Barat. Pembangkit listrik tenaga surya terapung ini memiliki kapasitas 192 MWp, menjadikannya yang terbesar di Indonesia dan kawasan ASEAN. PLTS ini menandai babak baru dalam pengembangan energi terbarukan skala besar di Tanah Air.
Sejak beroperasi secara komersial pada November 2023, PLTS Terapung Cirata mampu menghasilkan listrik hijau hingga 300 GWh per tahun dan menurunkan emisi karbon sekitar 214.000 ton CO? per tahun.
Keberhasilan ini menegaskan potensi PLTS terapung sebagai solusi energi bersih yang dapat dikembangkan di berbagai bendungan dan waduk di Indonesia.
PLTS Terapung Cirata memanfaatkan area waduk tanpa mengganggu fungsi utama sumber daya air. Sinergi antara PLTS terapung dan PLTA Cirata yang telah beroperasi sejak 1988 menjadikan kawasan ini contoh ideal integrasi energi terbarukan, sekaligus menunjang stabilitas sistem kelistrikan.
Keandalan Sistem Listrik Pulau Jawa
Selain kontribusi terhadap energi hijau, PLTS Terapung Cirata berperan penting dalam menjaga keandalan sistem kelistrikan Pulau Jawa, wilayah dengan beban puncak tertinggi di Indonesia. Dukungan jaringan transmisi yang kuat memastikan pasokan listrik tetap stabil, bahkan saat permintaan meningkat secara signifikan.
Keberhasilan proyek ini menunjukkan bahwa pemanfaatan energi surya terapung dapat meningkatkan kapasitas listrik nasional tanpa menambah tekanan terhadap lahan produktif. Integrasi PLTS dengan PLTA di Waduk Cirata membuktikan bahwa energi terbarukan bisa berjalan beriringan dengan pembangkit konvensional untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan.
Proyek PLTS Terapung Cirata menjadi fondasi bagi pengembangan pembangkit hijau di wilayah lain, membuka peluang bagi PLN NP untuk menambah kapasitas energi bersih secara strategis dan berkelanjutan.
Ekspansi Proyek Energi Terbarukan PLN NP
PLN NP juga terus mengembangkan proyek energi bersih lainnya di Indonesia. Saat ini, PLN NP mengoperasikan PLTS Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan kapasitas 50 MW yang dilengkapi Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 8,3 MWh, mendukung pasokan listrik andal di Kalimantan.
Selain itu, PLN NP tengah mempersiapkan pengembangan PLTS terapung di Waduk Karangkates untuk mengoptimalkan pemanfaatan waduk bagi energi bersih.
Anak usaha PLN NP, yaitu PT PLN Nusantara Renewables, mengembangkan berbagai proyek PLTS di Jawa dan luar Jawa, termasuk PLTS Jawa-1 di Batang, Pemalang, Paiton, dan Sumenep, serta Proyek Mentari Nusantara yang membangun pembangkit listrik tenaga surya dan air di beberapa wilayah strategis.
Ruly Firmansyah menambahkan bahwa potensi PLTS terapung di Indonesia masih sangat besar. “Dengan ratusan bendungan dan waduk di Indonesia, PLTS terapung membuka peluang besar untuk mempercepat bauran energi bersih tanpa menambah tekanan terhadap lahan. PLN Nusantara Power siap mengoptimalkan potensi tersebut melalui kolaborasi, inovasi teknologi, dan pengelolaan proyek yang berkelanjutan,” tutup Ruly.
Langkah-langkah ini memperkuat posisi PLN NP sebagai pelopor pengembangan energi bersih di Indonesia, sekaligus menjadi model bagi perusahaan pembangkit listrik lainnya.
Peran Strategis PLN NP dalam Transisi Energi Nasional
Pengembangan pembangkit hijau yang terintegrasi menegaskan peran PLN NP sebagai penggerak utama transisi energi di Indonesia. PLTS Terapung Cirata menjadi simbol nyata kemampuan perusahaan dalam menghadirkan energi bersih yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
PLN NP menegaskan bahwa pengembangan energi terbarukan tidak sekadar soal kapasitas, tetapi juga implementasi yang dapat diandalkan. Proyek-proyek seperti PLTS Terapung Cirata dan IKN menunjukkan bahwa energi hijau bisa menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat, industri, dan sistem kelistrikan nasional.
Dengan berbagai proyek yang sedang dan akan dikembangkan, PLN NP berkomitmen memastikan transisi energi berjalan lancar. Pencapaian ini diharapkan menginspirasi pengembangan energi bersih lainnya di Indonesia, sekaligus mendukung target Net Zero Emission pada 2060.
Masa depan energi Indonesia kini terlihat lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan, berkat strategi PLN NP yang inovatif dan terukur.
Rekomendasi
