Bio Farma Perkuat Kemandirian Industri Farmasi melalui Fasilitas Kredit Rp300 Miliar dari LPEI
- Rabu, 11 Desember 2024
Jakarta-PT Bio Farma (Persero), sebagai produsen vaksin terbesar di Indonesia, mendapatkan fasilitas kredit modal kerja ekspor senilai Rp300 miliar dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank). Fasilitas ini merupakan bagian dari program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, sekaligus menegaskan komitmen LPEI untuk mendorong daya saing industri farmasi Indonesia di pasar global.
Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bio Farma, IGN Suharta Wijaya, dan Kepala Divisi Bisnis III LPEI, Nurrohmanudin, dengan disaksikan Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, serta jajaran pimpinan LPEI, termasuk Direktur Pelaksana Bisnis LPEI, Anton Herdianto.
Anton Herdianto menjelaskan, “Perjanjian Kredit LPEI dengan Bio Farma merupakan wujud nyata peningkatan kemandirian industri farmasi Indonesia melalui PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.” Ia juga menambahkan bahwa Bio Farma memiliki peran penting dalam mendukung program vaksinasi serta memperluas penetrasi pasar internasional, yang menjadi bukti atas kualitas dan kepercayaan global terhadap produk-produknya.
Baca JugaPT Hotel Indonesia Natour Sambut Libur Nataru 2025 dengan Atraksi Spesial di Bali
“Sinergi LPEI dengan Bio Farma sebagai salah satu BUMN terbesar di farmasi, merupakan langkah awal untuk mendukung kemandirian industri farmasi Indonesia,” kata Anton.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, menekankan komitmen Bio Farma untuk terus memproduksi vaksin berkualitas tinggi guna mendukung ketahanan kesehatan nasional serta program imunisasi. “Bio Farma memiliki kapasitas produksi 3,1 miliar dosis per tahun, dengan sekitar 52% dari total produksi kami diekspor. Ini menunjukkan bahwa Bio Farma tidak hanya berfokus pada pasar domestik, tetapi juga berkomitmen untuk memenuhi permintaan internasional,” jelasnya.
Saat ini, Bio Farma juga telah diakui sebagai pemain global di pasar vaksin dengan menduduki peringkat ke-9 berdasarkan WHO Global Vaccine Market Report 2023. Produk-produk Bio Farma telah menjangkau lebih dari 160 negara di seluruh dunia.
Hingga November 2024, total dana PKE sebesar Rp8,7 triliun telah disalurkan LPEI untuk delapan program yang sedang berjalan. Program ini meliputi PKE Penerbangan, PKE Kawasan, PKE Pariwisata Mandalika, PKE Trade Finance, PKE UKM, PKE Alat Transportasi, PKE Destinasi Pariwisata Super Prioritas, serta PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
Akumulasi penyaluran PKE sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan hingga 30 November 2024 telah mencapai Rp19,9 triliun, melibatkan 231 pelaku usaha. Total penyaluran baru tahun 2024 hingga periode yang sama mencapai Rp6,6 triliun atau 121% dari target Rp5,5 triliun.
Sinergi antara LPEI dan Bio Farma ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk farmasi Indonesia di pasar global sekaligus memperkuat ekosistem kesehatan nasional demi mendukung ketahanan kesehatan jangka panjang.
Redaksi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Petrosea (PTRO) Dirikan Anak Usaha Baru untuk Perluas Bisnis Jasa Pertambangan
- Rabu, 13 November 2024
Terpopuler
1.
2.
3.
4.
Bank BTN Syariah: Mengenal Layanan dan Produknya
- 09 Desember 2024
5.
Memahami Pengertian Sistem Pembayaran hingga Komponennya
- 09 Desember 2024