Investasi Hilirisasi Indonesia Capai Rp407,8 Triliun, Didominasi Sektor Mineral
- Jumat, 31 Januari 2025
Jakarta – Kementerian Investasi dan Hilirisasi mengumumkan kabar menggembirakan mengenai pertumbuhan investasi di sektor hilirisasi yang mencapai Rp407,8 triliun sepanjang 2024. Angka ini memperlihatkan peningkatan sebesar 8,63 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year/yoy). Menurut Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, peningkatan ini didorong oleh dominasi sektor mineral seperti smelter.
Pada konferensi pers yang diadakan di kantornya, Rosan menyatakan, "Kami harapkan kinerja hilirisasi ini terus meningkat karena ini memang menjadi salah satu program prioritas di bawah kepemimpinan bapak Presiden Prabowo," ujarnya dengan optimisme, Jumat, 31 Januari 2025.
Lebih lanjut, Rosan menguraikan detail investasi di sektor smelter yang mencapai total Rp245,2 triliun. Dari jumlah ini, investasi terbesar adalah pada nikel sebesar Rp153,2 triliun, diikuti oleh tembaga dengan Rp68,5 triliun, bauksit Rp21,8 triliun, dan timah senilai Rp1,6 triliun. Sektor mineral yang menjadi andalan ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin mengoptimalkan potensi sumber daya alamnya untuk mendukung industrialisasi dalam negeri.
Tidak hanya berhenti di sektor mineral, investasi hilirisasi juga merambah ke sektor-sektor lain yang potensial. Di bidang kehutanan, investasi mencapai Rp64 triliun, yang tersebar pada produk seperti kertas tisu, kertas kardus, popok, hingga bubur kertas. Hal ini menunjukkan diversifikasi investasi yang dilakukan oleh Indonesia guna memperkuat sektor industri berbasis hutan.
Sektor pertanian juga menikmati aliran investasi yang signifikan, dengan total Rp67,1 triliun. Investasi diarahkan pada komoditas utama seperti biodiesel, palm fatty acid, dan minyak goreng. Dengan tingginya ketergantungan pada produk-produk ini, peningkatan investasi di sektor ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta keberlanjutan energi terbarukan di dalam negeri.
Sektor minyak dan gas tidak ketinggalan dalam peningkatan investasi, dengan total Rp23,1 triliun diinvestasikan di bidang petrokimia. Produk-produk seperti resin, aspal, bahan bakar minyak (BBM), dan metanol menjadi fokus utama yang menarik para investor.
Selain itu, investasi sebesar Rp8,4 triliun mengalir ke ekosistem kendaraan listrik, yang semakin marak dengan perkembangan teknologi baterai kendaraan listrik. Langkah strategis ini dilakukan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam era transisi menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.
Dari segi wilayah, Provinsi Sulawesi Tengah menjadi magnet utama bagi investasi hilirisasi dengan aliran dana sebesar Rp90,2 triliun, di mana 90,9 persen dari produk tersebut adalah nikel. Posisi kedua ditempati oleh Maluku Utara dengan investasi mencapai Rp57,6 triliun, dengan konsentrasi produk nikel sebesar 99,5 persen. Sementara itu, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat investasi sebesar Rp35,4 triliun dengan komoditas utama tembaga.
Data ini menunjukkan bahwa wilayah-wilayah yang kaya akan sumber daya mineral terus menjadi fokus utama untuk investasi hilirisasi. Upaya untuk mendorong hilirisasi di berbagai daerah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan perekonomian secara lokal tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung perkembangan industri nasional yang lebih mandiri.
Dengan strategi investasi yang terdiversifikasi dan fokus pada hilirisasi, Indonesia diharapkan dapat terus meningkatkan daya saing globalnya serta mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Kami optimis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut dan bahkan meningkat di tahun-tahun mendatang," tambah Rosan dalam pemaparannya. Sekarang adalah waktu yang tepat bagi para pelaku industri dan investor untuk turut serta dalam upaya pengembangan ekonomi melalui hilirisasi yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Tri Kismayanti
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Kemenkeu Perluas Rusun di Bali untuk Tingkatkan Hunian Pegawai
- 05 Desember 2025
2.
Siap-siap! Aturan Baru Minyakita Segera Berlaku, Intip Detailnya
- 05 Desember 2025
3.
4.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025








.jpg)