Komponen Biaya Hidup Kuliah di Luar Negeri dan Tipsnya
- Kamis, 20 Februari 2025
Biaya hidup kuliah di luar negeri menjadi salah satu tantangan utama bagi banyak pelajar yang ingin menempuh pendidikan di negara lain.
Kurikulum dan standar akademik yang berbeda dari Indonesia tentu membutuhkan adaptasi, tetapi tantangan terbesar biasanya datang dari persoalan finansial.
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan perencanaan keuangan yang matang agar biaya hidup selama kuliah tetap terkendali.
Baca JugaTanda-tanda, Syarat, dan Cara Mengaktifkan Kartu AXIS yang Sudah Mati
Banyak pelajar merasa ragu untuk melanjutkan studi di luar negeri karena kondisi keuangan keluarga yang terbatas. Namun, dengan usaha dan strategi yang tepat, impian tersebut tetap bisa diwujudkan.
Meskipun dana yang tersedia terbatas, ada berbagai cara untuk tetap bisa berkuliah, seperti menyesuaikan gaya hidup dan mencari peluang beasiswa atau pekerjaan paruh waktu.
Di luar negeri, kamu harus mandiri dan tidak bisa terus bergantung pada orang tua. Tantangan finansial yang ada seharusnya menjadi motivasi untuk lebih disiplin dalam mengelola keuangan.
Jika tidak dikelola dengan baik, kehidupan sehari-hari bisa menjadi sulit, kecuali jika kamu memiliki keluarga yang menetap di sana atau mendapatkan dukungan finansial yang besar.
Lalu, apa saja komponen biaya hidup yang perlu dipersiapkan? Bagaimana cara mengatur keuangan agar tetap stabil selama masa studi? Simak informasi berikut agar kamu bisa mengelola biaya hidup kuliah di luar negeri dengan lebih baik.
Komponen Biaya Hidup Kuliah di Luar Negeri
Ketika berencana melanjutkan studi ke luar negeri, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dengan matang. Salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan adalah biaya hidup kuliah di luar negeri. Lalu, apa saja komponen yang perlu diperhitungkan?
1. Biaya Pendidikan atau Tuition Fee
Salah satu komponen utama yang perlu dipersiapkan saat kuliah di luar negeri adalah biaya pendidikan atau tuition fee.
Di perguruan tinggi dalam negeri, istilah ini lebih dikenal sebagai UKT atau SPP. Besarnya biaya kuliah sangat bergantung pada universitas dan program studi yang kamu pilih.
Sebagai ilustrasi, biaya UKT per semester untuk program pascasarjana Magister Manajemen reguler di Universitas Gadjah Mada pada tahun akademik 2022/2023 mencapai Rp17.000.000.
Sementara itu, untuk program pascasarjana Magister Akuntansi kelas Kerja Sama Khusus Kementerian Keuangan di universitas yang sama, biaya per semesternya sebesar Rp27.500.000.
Oleh karena itu, penting untuk mengecek langsung informasi terkini melalui situs resmi atau kontak administrasi perguruan tinggi tujuan.
Meskipun kamu berencana mengandalkan beasiswa, ada kemungkinan tidak semua biaya pendidikan akan ditanggung sepenuhnya, sehingga tetap perlu menyiapkan dana tambahan untuk tuition fee.
2. Biaya Akomodasi di Luar Negeri
Saat menempuh pendidikan di luar negeri, tempat tinggal menjadi salah satu kebutuhan utama yang harus diperhitungkan karena akan menjadi rumah kedua bagi mahasiswa selama 4–6 tahun.
Kenyamanan dan keamanan tempat tinggal tentu menjadi pertimbangan penting dalam memilih akomodasi. Ada berbagai opsi yang tersedia, seperti tinggal di asrama kampus atau mencari tempat tinggal sendiri sesuai preferensi.
Jika memilih asrama yang disediakan oleh universitas, biaya sewanya berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp6 juta per bulan.
Sementara itu, jika lebih memilih tinggal di kos, apartemen, atau homestay, harga sewanya bisa berada di rentang Rp4 juta hingga Rp10 juta per bulan, tergantung pada fasilitas yang ditawarkan.
3. Biaya Transportasi
Biaya transportasi menjadi salah satu pengeluaran yang perlu diperhitungkan, baik saat proses pendaftaran maupun selama masa perkuliahan.
Pada tahap pendaftaran, kamu mungkin perlu melakukan perjalanan berulang kali ke kampus untuk mengurus administrasi dan dokumen lainnya.
Apalagi, jika kamu kuliah di luar negeri, ada berbagai lembaga yang perlu kamu datangi untuk memenuhi persyaratan pendaftaran dan beasiswa.
Setelah perkuliahan dimulai, biaya transportasi untuk perjalanan dari tempat tinggal ke kampus juga harus dipertimbangkan, terutama jika beasiswa yang kamu dapatkan tidak mencakup biaya ini.
4. Biaya Hidup dan Makan Selama Kuliah di Luar Negeri
Selain biaya transportasi, beberapa beasiswa tidak mencakup biaya hidup atau living cost. Oleh karena itu, biaya makan dan akomodasi juga perlu kamu siapkan sebagai bagian dari anggaran kuliah.
Hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi kamu yang kuliah di luar negeri atau di kota yang jauh dari rumah. Pastikan untuk merencanakan biaya hidup ini dalam anggaran bulananmu.
Satu hal yang perlu diingat, mencari tempat tinggal dengan harga sewa yang sesuai bisa menjadi sulit tanpa memeriksa kondisi secara langsung.
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa membangun koneksi dengan mahasiswa yang sudah lebih dulu kuliah di universitas yang sama.
Mereka bisa memberikan rekomendasi akomodasi terbaik serta informasi tentang perkiraan biaya makan yang perlu kamu siapkan.
Tips Menghemat Biaya Hidup saat Kuliah di Luar Negeri
Dengan rincian biaya yang sudah dijelaskan, tentunya kamu perlu lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Salah satu caranya adalah dengan menghemat beberapa biaya hidup yang diperlukan selama kuliah di luar negeri. Berikut ini beberapa tips untuk membantu kamu menghemat biaya hidup.
1. Daftar Beasiswa yang Sesuai
Manfaatkan teknologi untuk mencari informasi tentang beasiswa yang bisa kamu dapatkan. Dulu, informasi beasiswa hanya bisa didapatkan dengan cara yang lebih rumit, seperti melalui kakak tingkat yang harus pergi ke kota besar atau bahkan ke kedutaan.
Kini, semua informasi itu bisa diakses hanya dengan beberapa klik. Gunakan kemudahan ini untuk mencari tahu tentang berbagai jenis beasiswa yang tersedia di negara tempat kamu berkuliah.
Pastikan kamu memeriksa dengan detail siapa penyelenggara beasiswa, jurusan yang dituju, dan jumlah dana yang diberikan. Jangan sampai mendaftar beasiswa yang tidak sesuai dengan jurusan yang kamu pilih.
Juga, pastikan beasiswa tersebut terbuka untuk mahasiswa asing yang belajar di negara tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website universitas yang menjadi tujuanmu atau situs resmi pemerintah yang sering menyediakan info beasiswa bagi pelajar internasional.
2. Biasakan Menggunakan Transportasi Umum
Menggunakan transportasi umum adalah salah satu cara efisien untuk menghemat uang, meskipun kamu mungkin juga memiliki opsi untuk membeli kendaraan pribadi selama masa kuliah.
Di beberapa negara atau daerah, status mahasiswa bahkan memberikan keuntungan berupa potongan harga saat menggunakan transportasi publik.
Namun, perlu dicatat bahwa di Melbourne, hanya mahasiswa S1 yang bisa menikmati privilese ini.
Selain itu, kamu juga bisa memilih untuk berjalan kaki atau menggunakan sepeda jika jarak ke tempat tujuan tidak terlalu jauh.
Misalnya, jika jarak antara tempat tinggal dan kampus hanya dua pemberhentian bus dengan biaya sekitar A$3, kamu bisa mempertimbangkan untuk berjalan kaki.
Menariknya, dengan uang yang sama, kamu bisa membeli enam butir telur untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Dengan memilih untuk berjalan kaki, selain menghemat uang, kamu juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Tentu saja, pilihan ini sangat menguntungkan, bukan?
3. Usahakan untuk Masak dan Makan di Rumah
Belajar memasak makanan sederhana seperti nasi goreng, mie goreng, sop, pasta, atau sandwich bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi pengeluaran konsumsi.
Cukup dengan memasak satu kali sehari, kamu bisa mendapatkan cukup makanan untuk tiga kali makan.
Biasanya, kemasan makanan atau bungkusannya sudah menyediakan petunjuk cara memasak yang simpel, atau kamu bisa mencari resep-resep mudah di internet.
Jika kamu punya teman yang pandai memasak, jangan ragu untuk meminta diajarkan atau bahkan memasak bersama.
Tips tambahan, carilah toko bahan makanan Asia di sekitar tempat tinggalmu, karena di sana kamu biasanya bisa menemukan bumbu masakan Indonesia lengkap dengan cara memasaknya.
4. Batasi Kegiatan Berwisata
Sebagian besar mahasiswa internasional mungkin tergoda untuk menjelajahi Eropa selama studi di luar negeri, mengingat banyaknya tempat menarik yang bisa dikunjungi.
Namun, berkeliling Eropa bisa sangat mahal, terutama jika dilakukan selama musim liburan.
Sebaiknya, hindari periode-periode liburan yang penuh sesak dan mahal.
Jika kamu merasa bingung memilih negara mana untuk dikunjungi, pertimbangkan harga tiket sebagai faktor penentu.
Kamu bisa memanfaatkan aplikasi seperti Skyscanner atau Traveloka untuk mencari penerbangan murah dengan memilih tanggal dan bandara keberangkatan.
Untuk akomodasi, bandingkan harga dengan cermat sebelum memesan tempat tinggal, jangan langsung memilih hostel atau hotel pertama yang ditemukan di internet. Dengan perencanaan yang tepat, berwisata dengan anggaran mahasiswa tetap bisa terwujud.
4. Pilih Opsi Hiburan Gratis untuk Refreshing
Hiburan gratis selalu menarik untuk dinikmati. Kamu bisa mulai dengan memeriksa kalender kampus untuk mengetahui berbagai acara yang mungkin menyediakan makanan atau snack gratis.
Jangan sampai ketinggalan hanya karena kamu tidak mengetahuinya.
Selain itu, banyak acara hiburan gratis yang dapat kamu nikmati, seperti konser musik kampus, bazaar, atau movie night yang sering diadakan di kampus.
Selain bisa menghibur diri, acara-acara tersebut juga memberikan kesempatan untuk bertemu teman baru dan mengenal budaya yang ada di sekitarmu.
Jadi, pastikan kamu selalu memeriksa dan menandai kalender kampus agar tidak melewatkan kesempatan menarik ini.
Cara agar Bisa Kuliah di Luar Negeri
Ada berbagai cara yang bisa ditempuh untuk berkuliah di luar negeri, mulai dari pendaftaran daring, menggunakan agen pendidikan resmi, hingga melalui program pemerintah. Berikut beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan:
1. Beasiswa
Beasiswa merupakan salah satu jalur paling umum yang banyak dicari oleh calon mahasiswa.
Keuntungan dari beasiswa biasanya sangat besar secara ekonomi, namun untuk mendapatkannya, kamu perlu memiliki kemampuan akademis dan prestasi belajar yang baik.
Di Indonesia, salah satu jenis beasiswa yang banyak dicari adalah beasiswa dari pemerintah, seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Beasiswa ini mencakup biaya kuliah, akomodasi pulang-pergi, dan biaya hidup.
Setiap jenis beasiswa tentunya memiliki syarat tertentu yang harus dipenuhi, seperti sertifikat bahasa Inggris (TOEFL atau IELTS).
Selain beasiswa dari pemerintah, banyak universitas juga menawarkan beasiswa bagi mahasiswa internasional yang diterima di perguruan tinggi mereka.
Beberapa perusahaan besar juga rutin memberikan beasiswa sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility mereka.
Ada pula beasiswa yang diberikan berdasarkan prestasi di bidang olahraga atau seni. Walaupun umumnya beasiswa jenis ini hanya mencakup akomodasi, hal ini tetap menjadi kesempatan yang baik untuk memperoleh bantuan biaya kuliah.
Untuk memperoleh informasi mengenai beasiswa-beasiswa tersebut, kamu hanya perlu rajin mencari informasi melalui situs-situs resmi yang menyediakan berbagai informasi terkait.
2. Pertukaran Pelajar
Program pertukaran pelajar merupakan salah satu cara populer untuk kuliah di luar negeri. Biasanya, kamu harus menunjukkan prestasi akademis yang baik, aktif di organisasi, dan memiliki keahlian tertentu.
Negara penerima tentunya ingin menukar pelajar yang memiliki kualitas, jadi seleksi untuk program ini cukup ketat. Pertukaran pelajar ini biasanya berlangsung dalam periode tertentu dan memberikan kesempatan untuk merasakan pengalaman internasional.
3. Program Volunteer
Jika kamu memiliki pengalaman menjadi sukarelawan atau volunteer, kamu juga bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk kuliah di luar negeri.
Program volunteer ini memungkinkanmu untuk terlibat dalam kegiatan sosial di berbagai negara, seperti mengajar di sekolah dasar, memberikan penyuluhan, atau melakukan riset sederhana.
Namun, perlu diperhatikan bahwa dalam program ini, kamu mungkin harus menanggung biaya pribadi, seperti tiket pesawat dan biaya hidup selama berada di negara tujuan.
Oleh karena itu, pastikan untuk mengelola keuanganmu dengan baik jika berencana mengikuti program volunteer. Meskipun demikian, sertifikat atau pengalaman yang didapatkan akan sangat berguna saat melamar pekerjaan atau mengikuti tes beasiswa.
4. Summer Course
Pernah mendengar tentang kelas musim panas? Program ini diselenggarakan oleh berbagai institusi, baik pemerintah maupun swasta, untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa asing untuk merasakan pengalaman belajar di negara tersebut.
Program summer course biasanya berlangsung antara 1 hingga 6 bulan dan fokus pada pengajaran hal-hal khas negara tersebut, seperti bahasa dan kebudayaan.
Meskipun kamu tidak akan mendapatkan gelar resmi dari program ini, kamu tetap akan menerima sertifikat yang bisa berguna, terutama ketika kamu mendaftar untuk beasiswa.
Mengikuti program ini memberi kesempatan untuk memperkaya pengalaman dan memperluas wawasan, jadi bisa menjadi pilihan yang baik.
5. Seminar Internasional
Menghadiri seminar akademis internasional juga bisa menjadi kesempatan untuk berkuliah di luar negeri. Kamu bisa mengikuti seminar-seminar yang diadakan oleh universitas luar negeri.
Biasanya, untuk menghadiri seminar ini, kamu hanya membutuhkan visa turis, karena seminar umumnya berlangsung singkat, hanya beberapa hari saja. Proses pembuatan visa turis pun relatif mudah dan cepat.
Untuk mencari seminar-seminar akademis tersebut, kamu bisa rutin mengunjungi situs resmi universitas luar negeri untuk melihat jadwal seminar yang akan diselenggarakan.
Meski kamu harus menanggung biaya perjalanan sendiri, biaya seminar ini biasanya tidak terlalu mahal.
Sertifikat yang diperoleh dari seminar ini sangat berharga dan dapat meningkatkan peluangmu saat mendaftar beasiswa atau melamar pekerjaan.
Sebagai penutup, dengan memahami berbagai komponen biaya hidup kuliah di luar negeri, kamu bisa lebih siap merencanakan keuangan dan memaksimalkan pengalaman belajar di luar negeri.
Rian Murdani
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Harga Pangan Hari Ini 5 Desember 2025 Turun, Beras Premium dan Medium Lebih Terjangkau
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
RPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
IPB University Siapkan Proyek Strategis Ambisius untuk Periode Mendatang
- Jumat, 05 Desember 2025
Pelaku Properti Syariah Didorong Berperan Aktif Wujudkan Program Perumahan Nasional
- Jumat, 05 Desember 2025
Dekarbonisasi Konstruksi Jadi Fokus Utama Insinyur dan Industri di Indonesia
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Kemenkeu Perluas Rusun di Bali untuk Tingkatkan Hunian Pegawai
- 05 Desember 2025
2.
Siap-siap! Aturan Baru Minyakita Segera Berlaku, Intip Detailnya
- 05 Desember 2025
3.
4.
Lippo Siap Luncurkan Rumah Murah HWB Purwakarta Segera
- 05 Desember 2025








.jpg)