Daftar Harga BBM Pertamina 3 Desember 2025 Seluruh Indonesia Update
JAKARTA - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) PT Pertamina mengalami penyesuaian pada bulan Desember 2025.
Perubahan ini khususnya terjadi pada jenis BBM nonsubsidi dan mengikuti tren harga minyak mentah dunia. Penyesuaian harga dilakukan secara berkala untuk memastikan kesesuaian dengan kondisi pasar global dan menjaga keberlanjutan distribusi energi di seluruh Indonesia.
Pada Desember ini, hampir seluruh jenis BBM nonsubsidi mengalami kenaikan. Di Jawa Barat, misalnya, harga Pertamax naik Rp550, dari Rp12.200 menjadi Rp12.750 per liter.
Baca JugaRPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
Pertamax Green naik Rp500 dari Rp13.000 menjadi Rp13.500 per liter. Sementara Pertamax Turbo mengalami kenaikan Rp650, dari Rp13.100 menjadi Rp13.750 per liter. Jenis Dexlite juga naik Rp800, dari Rp13.900 menjadi Rp14.700 per liter, sedangkan Pertamina Dex atau Pertadex naik Rp800, dari Rp14.200 menjadi Rp15.000 per liter.
Kenaikan harga BBM ini menunjukkan konsistensi Pertamina dalam menyesuaikan harga jual seiring fluktuasi harga minyak global, sekaligus memastikan ketersediaan bahan bakar di seluruh SPBU tetap optimal.
Daftar Harga BBM Pertamina Hari Ini
Berikut rincian harga BBM Pertamina per Rabu, 3 Desember 2025 di berbagai provinsi, seperti dilansir dari MyPertamina.id:
Aceh: Pertamax Rp13.050, Pertamax Turbo Rp14.050, Dexlite Rp15.000, Pertamina Dex Rp15.300, Pertalite Rp10.000, Biosolar Rp6.800
Free Trade Zone Sabang: Pertamax Rp12.050, Dexlite Rp13.750, Pertalite Rp10.000, Biosolar Rp6.800
Sumatera Utara: Pertamax Rp13.050, Pertamax Turbo Rp14.050, Dexlite Rp15.000, Pertamina Dex Rp15.300, Pertalite Rp10.000, Biosolar Rp6.800
Sumatera Barat: Pertamax Rp13.350, Pertamax Turbo Rp14.350, Pertamina Dex Rp15.600, Dexlite Rp15.300, Pertalite Rp10.000, Biosolar Rp6.800
Riau & Kepulauan Riau: Pertamax Rp13.350, Pertamax Turbo Rp14.350, Pertamina Dex Rp15.600, Dexlite Rp15.300, Pertalite Rp10.000, Biosolar Rp6.800
Free Trade Zone Batam: Pertamax Rp12.250, Pertamax Turbo Rp13.100, Pertamina Dex Rp14.300, Dexlite Rp13.950, Pertalite Rp10.000, Biosolar Rp6.800
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT: Pertamax Rp12.750, Pertamax Turbo Rp13.750, Pertamax Green Rp13.500, Pertamina Dex Rp15.000, Dexlite Rp14.700, Pertalite Rp10.000, Biosolar Rp6.800
Daftar lengkap harga BBM untuk provinsi lain seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan wilayah Papua baru, juga tercantum dalam informasi resmi Pertamina, dengan variasi harga yang mengikuti jenis BBM dan kondisi lokal SPBU.
Faktor Kenaikan Harga BBM
Kenaikan harga BBM nonsubsidi Pertamina dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, fluktuasi harga minyak mentah dunia yang berdampak langsung pada biaya produksi dan distribusi.
Kedua, penyesuaian ini juga mencerminkan kebutuhan untuk menjaga kesinambungan penyediaan BBM di seluruh wilayah Indonesia, termasuk wilayah terpencil dan zona perdagangan bebas seperti Batam dan Sabang.
Penyesuaian harga BBM dilakukan secara berkala untuk mencerminkan dinamika pasar global sekaligus menjaga keseimbangan pasokan. Dengan begitu, Pertamina dapat memastikan ketersediaan BBM, sekaligus mengurangi risiko kelangkaan di berbagai provinsi.
Dampak pada Konsumen dan Distribusi
Kenaikan harga BBM nonsubsidi memberi dampak langsung bagi konsumen yang menggunakan Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Meski demikian, harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Biosolar tetap stabil, yakni Rp10.000 per liter dan Rp6.800 per liter, sebagai bentuk perlindungan pemerintah bagi masyarakat dan sektor usaha yang membutuhkan BBM bersubsidi.
Kenaikan ini juga mendorong pengawasan distribusi lebih ketat. SPBU diminta memastikan penjualan BBM sesuai harga resmi, agar konsumen tidak dirugikan oleh praktik penjualan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Konsistensi Pertamina dalam Penyesuaian Harga
Pertamina secara rutin menyesuaikan harga BBM nonsubsidi mengikuti tren global. Pada Desember 2025, seluruh harga jenis Pertamax dan Dex mengalami kenaikan yang bervariasi antarjenis dan wilayah. Misalnya, kenaikan Pertamax Turbo mencapai Rp650 per liter, sementara Pertamax Green naik Rp500 per liter.
Langkah ini menunjukkan upaya perusahaan energi nasional untuk menyeimbangkan antara kebutuhan konsumen dan stabilitas bisnis, sekaligus menjaga ketersediaan energi yang aman dan andal di seluruh Indonesia.
Perlindungan BBM Bersubsidi
Harga BBM bersubsidi, termasuk Pertalite dan Biosolar, tetap dijaga agar tidak berubah. Hal ini menjadi upaya pemerintah dan Pertamina untuk melindungi masyarakat dari beban kenaikan harga energi, khususnya sektor rumah tangga dan usaha kecil.
Stabilitas harga BBM bersubsidi penting agar inflasi tidak terdorong naik, serta memastikan kebutuhan energi tetap terjangkau.
Pemantauan Harga di Seluruh Indonesia
Pertamina melalui MyPertamina.id memantau harga BBM secara nasional, dari Aceh hingga Papua Barat Daya. Informasi lengkap tentang harga BBM harian disediakan agar konsumen dapat mengetahui harga resmi di setiap SPBU.
Pemantauan ini juga membantu mengidentifikasi wilayah yang memerlukan perhatian khusus terkait distribusi dan stok BBM.
Kenaikan harga BBM nonsubsidi Pertamina Desember 2025 merupakan langkah penyesuaian rutin mengikuti tren global. Meskipun demikian, harga BBM bersubsidi tetap dijaga untuk melindungi masyarakat.
Pemantauan harga harian di seluruh provinsi memastikan transparansi dan kelancaran distribusi. Pertamina menekankan pentingnya kesadaran konsumen untuk membeli BBM sesuai harga resmi dan menghindari praktik di atas HET.
Rekomendasi
