Pasokan LPG ke Bireun dan Tapteng Pulih Lewat Dua Jalur Alternatif
JAKARTA - Upaya pemulihan pasokan energi ke wilayah-wilayah terdampak bencana kembali menunjukkan hasil positif.
Setelah beberapa hari terisolir akibat banjir dan longsor yang memutus akses utama, pemerintah bersama Pertamina akhirnya berhasil menembus wilayah Bireun di Aceh serta Tapanuli Tengah (Tapteng) di Sumatera Utara untuk memastikan kebutuhan LPG masyarakat tetap terpenuhi. Pendekatan distribusi yang lebih fleksibel dan pemanfaatan berbagai jalur alternatif menjadi kunci keberhasilan pemulihan suplai energi tersebut.
Tantangan Akses dan Upaya Pemulihan di Aceh
Baca JugaRPP Penataan Ruang Jadi Instrumen Strategis Perkuat Tata Kelola Nasional
Di Aceh, kerusakan jembatan di wilayah Bireun mengakibatkan jalur pasokan LPG dari darat terputus total. Situasi ini membuat suplai ke sejumlah kecamatan di bagian utara provinsi itu terganggu selama beberapa hari. Pemerintah segera merumuskan langkah darurat, memastikan kebutuhan LPG rumah tangga tetap tersedia meskipun distribusi normal belum dapat dilakukan.
Untuk memulihkan pasokan, dua jalur pengiriman dikerahkan sekaligus. Jalur pertama dilakukan melalui sisi utara menggunakan kapal yang membawa skid tank dari Terminal LPG Arun di Lhokseumawe menuju Banda Aceh. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa pola distribusi ini ditempuh demi memastikan suplai tetap bergerak meski jalur darat belum pulih sepenuhnya.
“Kapal akan tiba di Lhokseumawe Kamis hari ini dan akan tiba di Banda Aceh Jumat besok,” ujar Bahlil.
Selain jalur laut, pemerintah juga menyiapkan pengiriman melalui sisi selatan dan barat Aceh. Pengiriman dilakukan dengan membawa tabung isi dari Sumatera Utara sambil menyiapkan gudang darurat di Aceh Barat sebagai penyangga agar distribusi ke wilayah terdampak tetap berlangsung. Menurut Bahlil, pasokan pertama melalui jalur alternatif tersebut telah tiba pada Kamis, memberikan kepastian suplai bagi masyarakat yang selama beberapa hari mengalami keterbatasan akses LPG.
Dua Jalur Distribusi untuk Sibolga, Tapteng, dan Nias
Tidak hanya Aceh, Tapanuli Tengah, Sibolga, dan wilayah kepulauan seperti Nias juga mengalami kendala serupa akibat bencana yang memutus akses jalan. Untuk memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi, strategi distribusi LPG di kawasan tersebut juga dibagi ke dalam dua jalur utama.
Jalur pertama dilakukan melalui pengiriman laut menggunakan skid tank serta armada yang membawa tabung LPG dari Teluk Kabung, Sumatera Barat. Kapal-kapal ini ditugaskan untuk bergerak menuju Nias, Sibolga, dan Tapanuli Tengah, memastikan suplai tetap mengalir meskipun jalur darat mengalami gangguan.
Jalur kedua ditempuh melalui darat dengan memanfaatkan rute Pakpak Bharat menuju Tapteng dan Sibolga. Akses ini relatif lebih aman dan menjadi alternatif penting bagi pengiriman darat. Bahlil memastikan bahwa pengiriman pertama melalui kedua jalur tersebut telah tiba pada Rabu.
“Pengiriman pertama sudah tiba kemarin melalui dua jalur alternatif ini,” katanya.
Dengan distribusi yang kembali berjalan, masyarakat di wilayah yang sempat terisolir dapat kembali mengakses LPG untuk keperluan memasak, yang sebelumnya sempat terganggu akibat keterbatasan pasokan. Pemerintah berharap strategi ini mampu meringankan beban warga yang terdampak bencana, khususnya di wilayah Sumatera Utara dan Aceh.
Kondisi Stok Energi Tetap Terjaga di Wilayah Terdampak
Di tengah berbagai tantangan distribusi akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pemerintah memastikan bahwa stok energi, termasuk BBM dan LPG, berada dalam kondisi aman. Meski distribusi di beberapa titik sempat terganggu karena akses jalan yang terputus, ketersediaan stok tetap berada pada level mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam beberapa hari ke depan.
Bahlil menjelaskan bahwa stok BBM di daerah terdampak masih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk tujuh hingga delapan hari, sesuai standar kecukupan. Hal ini menjadi penting untuk menjamin masyarakat tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-hari meski jalur distribusi mengalami gangguan.
Namun demikian, ia tidak menampik bahwa beberapa daerah yang akses jalannya terputus masih menghadapi kendala mobilisasi. “Tapi memang di beberapa daerah yang jalannya putus, itu mobilisasi BBM-nya terkendala. Karena itu, kita sebagian ada pakai genset, pakai tangki, terus dilakukan,” ujar Bahlil.
Langkah-langkah darurat seperti penggunaan genset dan tangki tambahan menjadi solusi sementara hingga akses diperbaiki. Dengan dukungan logistik dari berbagai wilayah, pemerintah berupaya memastikan tidak ada daerah yang mengalami kekurangan energi di tengah situasi darurat.
Harapan Pemulihan dan Kelancaran Akses Energi
Keberhasilan memasok LPG ke wilayah-wilayah yang sempat terisolir menjadi bagian dari respons cepat pemerintah untuk menjamin kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi. Dukungan dari berbagai instansi, termasuk Pertamina dan kementerian terkait, menjadi kunci dalam memulihkan rantai pasokan di tengah kondisi yang penuh tantangan.
Dengan distribusi yang kini mulai stabil kembali, pemerintah berharap proses pemulihan infrastruktur dan akses transportasi dapat segera selesai, sehingga alur distribusi energi dan kebutuhan pokok dapat kembali normal.
Rekomendasi
