JAKARTA - Lippo Group memastikan komitmennya terhadap proyek Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, dengan menargetkan serah terima seluruh unit apartemen pada pertengahan 2026.
Hal ini disampaikan langsung oleh CEO Lippo Group, James Riady, saat bertemu Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, di Wisma Mandiri, Jakarta Pusat.
“Menyelesaikan tanggung jawab itu untuk penyerahan rumah dan secara massal itu akan selesai kurang lebih pertengahan tahun depan,” ujar James.
Pernyataan ini menegaskan keseriusan Lippo Group untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada konsumen Meikarta yang selama ini menantikan unit mereka.
Pengembangan Perumahan Baru Menjadi Fokus Lippo
Selain menyelesaikan Meikarta, Lippo Group juga merencanakan pengembangan perumahan baru yang akan mencakup 50.000 hingga 100.000 unit, dimulai pada paruh kedua 2026.
James Riady menjelaskan, “Dan mungkin di sana itu akan dibangun lagi 50.000-100.000 unit perumahan akan dimulai itu perencanaannya itu mungkin sesudah bulan Juli tahun depan.”
Langkah ini menunjukkan bahwa Lippo tidak hanya fokus menyelesaikan proyek yang sudah berjalan, tetapi juga tetap agresif dalam ekspansi properti, sejalan dengan permintaan pasar properti di kawasan Jabodetabek yang terus tumbuh.
Refund Pelanggan Meikarta
Lippo Group juga terus menyelesaikan pengembalian dana atau refund pelanggan Meikarta. Total refund yang telah dicatat mencapai Rp 8,58 miliar.
Direktur Jenderal Kawasan Permukiman, Fitrah Nur, menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 40 pelanggan yang menerima pengembalian dana tersebut.
Pengembalian dana ini dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama mencakup 15 orang dengan total dana Rp 3,98 miliar, sementara tahap kedua dilakukan untuk 25 orang dengan total dana Rp 4,6 miliar, sekaligus disertai penyerahan 12 unit apartemen.
Fitrah Nur menambahkan, “Tahap ketiga ini sedang konsolidasi data karena ada 80 unit yang sedang proses jual untuk dibayarkan jadi refund.”
Meikarta Bukan Proyek Mangkrak
Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan bahwa Meikarta bukanlah proyek mangkrak. Ara menyoroti bahwa terdapat 400 hektar infrastruktur yang sudah selesai dan terlihat berjalan sesuai rencana.
“Ada 400 hektar yang infrastrukturnya juga sudah selesai dan saya lihat itu bukan proyek yang mangkrak ya,” kata Ara. Pernyataan ini sekaligus menjawab kekhawatiran publik terkait proyek Meikarta yang sempat tertunda pada beberapa unit.
Selain itu, Ara juga menekankan pentingnya keberpihakan terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Ia meminta James Riady untuk menyediakan unit perumahan bagi MBR di Meikarta. “Saya titip pesan sama Pak James kalau boleh juga diusahakan ada buat perumahan di Meikarta buat MBR ya,” ujarnya.
Konsolidasi Proyek dan Kepuasan Pelanggan
Dengan penyelesaian Meikarta dan refund pelanggan, Lippo Group menegaskan komitmen terhadap kepuasan konsumen. Penyerahan unit apartemen secara massal pada pertengahan 2026 menjadi langkah strategis untuk mengembalikan kepercayaan publik serta memastikan seluruh kewajiban perusahaan terpenuhi dengan baik.
Langkah konsolidasi ini juga sejalan dengan strategi pemerintah dalam memastikan proyek perumahan strategis nasional dapat berjalan lancar dan memenuhi standar kualitas. Kehadiran Menteri PKP dalam pertemuan dengan Lippo Group menegaskan dukungan pemerintah terhadap penyelesaian proyek Meikarta.
Potensi Pengembangan Masa Depan
Rencana pembangunan 50.000 hingga 100.000 unit perumahan baru setelah Juli 2026 menjadi indikator bahwa Lippo Group terus mengincar pertumbuhan jangka panjang di sektor properti.
Ekspansi ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga memperkuat portofolio properti perusahaan, sekaligus membuka peluang investasi baru di kawasan strategis Cikarang dan sekitarnya.
James Riady menekankan bahwa pengembangan ini akan mengikuti standar kualitas tinggi dan memperhatikan aspek keberlanjutan serta kebutuhan masyarakat lokal, termasuk penyediaan unit untuk MBR.
Strategi ini diharapkan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri properti nasional dan memperkuat peran Lippo Group sebagai salah satu pengembang terbesar di Indonesia.
Dengan target serah terima unit Meikarta pertengahan 2026, pengembalian dana pelanggan, dan rencana pengembangan perumahan baru, Lippo Group menegaskan posisinya sebagai pengembang yang bertanggung jawab dan visioner.
Kombinasi penyelesaian proyek eksisting dan ekspansi strategis menunjukkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar properti, sambil tetap mendukung program pemerintah terkait perumahan nasional.
Lippo Group terus membuktikan komitmennya terhadap kualitas, kepuasan pelanggan, serta keberlanjutan proyek, sehingga Meikarta tidak hanya menjadi proyek properti besar, tetapi juga menjadi contoh manajemen proyek yang profesional dan terencana di Indonesia.