Dukung MBG, Danantara Fokus Investasi di Sektor Peternakan Ayam

Rabu, 12 November 2025 | 14:39:26 WIB
Dukung MBG, Danantara Fokus Investasi di Sektor Peternakan Ayam

JAKARTA - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara tengah menyiapkan langkah strategis yang menjadi bagian dari upaya nasional untuk memperkuat ketahanan pangan.

Salah satunya adalah menyiapkan dana sebesar Rp 20 triliun untuk sektor peternakan ayam, khususnya di sektor hulu, guna mendukung program Makan Bersama Gratis (MBG) dan memastikan pasokan protein hewani yang cukup bagi masyarakat.

Tahap Kajian dan Persiapan Investasi

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menegaskan bahwa rencana investasi ini masih dalam tahap kajian.

“Ini juga akan dikaji, nanti tentu akan ada juga SKB (Surat Keputusan Bersama) yang akan dikeluarkan oleh menteri terutama untuk ketahanan pangan dan apalagi dengan MBG kita membutuhkan banyak protein,” ujar Dony.

Dony menjelaskan bahwa meskipun angkanya sangat besar, Danantara tetap mengedepankan perhitungan bisnis yang matang sebelum mengeksekusi investasi. “Danantara tentu saja sebagai korporasi akan mengkaji dengan baik dan akan melaksanakan ini sesuai dengan kaidah korporasi yang baik,” tambahnya.

Hingga kini, detail teknis mengenai alokasi dana, jenis investasi, maupun jadwal pelaksanaan proyek belum dapat diumumkan. Namun, Dony memastikan bahwa proses realisasi akan dipercepat setelah kajian selesai. “Ini sedang dikaji, mungkin sesegera mungkin,” ungkapnya.

Sinergi dengan Program Hilirisasi Pertanian

Langkah investasi Danantara sejalan dengan upaya pemerintah dalam program hilirisasi pertanian, yang mendapatkan dukungan investasi besar dari BPI Danantara.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa dana investasi sebesar Rp 371 triliun akan dialokasikan untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan hortikultura.

“Total rencana Rp 371 triliun kita investasi sektor pertanian, pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan. Pra-FS (studi kelayakan) akan diselesaikan dalam waktu singkat dan diserahkan Danantara. Tadi kita sudah sepakati semua prinsipnya dan kita percepat,” kata Amran.

Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, dengan target menyerap sekitar 8 juta tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa investasi di sektor pangan memiliki efek ganda: memperkuat ketahanan pangan sekaligus menumbuhkan ekonomi nasional.

Fokus pada Pasokan Ayam dan Telur Nasional

Selain investasi besar Rp 371 triliun, pemerintah juga menyiapkan investasi khusus senilai Rp 20 triliun untuk memperkuat pasokan ayam dan telur di seluruh Indonesia. Strategi ini dilakukan agar program MBG berjalan efektif, karena program ini membutuhkan pasokan protein yang stabil dan merata di berbagai daerah.

“Kita akan buat seluruh Indonesia untuk menyuplai Badan Gizi Nasional (BGN). Kita menyuplai, jangan sampai telur dan ayamnya ke depan shortage atau kekurangan. Jadi kita siapkan dari sekarang,” kata Amran.

Pernyataan ini menegaskan pentingnya stabilitas pasokan protein dalam mendukung program MBG sekaligus mengurangi risiko kekurangan pangan.

Dengan investasi ini, sektor hulu peternakan ayam akan dimodernisasi, mulai dari pengembangan fasilitas produksi, pemeliharaan unggas, hingga distribusi. Langkah modernisasi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, serta menjaga harga ayam dan telur tetap terjangkau bagi masyarakat.

Peran Danantara dalam Ketahanan Pangan

Investasi yang dilakukan Danantara menunjukkan adanya sinergi antara pemerintah dan korporasi dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Perusahaan berperan penting dalam modernisasi sektor peternakan, sekaligus memastikan bahwa program MBG dan kebutuhan protein nasional dapat terpenuhi.

Pendekatan ini juga menekankan keberlanjutan usaha peternak lokal. Dengan modernisasi fasilitas dan teknologi, peternak di tingkat hulu dapat meningkatkan hasil produksi sekaligus menjaga kualitas ayam dan telur. Hal ini diharapkan berdampak positif bagi stabilitas harga dan ketersediaan protein di seluruh Indonesia.

Dukungan untuk Program Makan Bersama Gratis (MBG)

Program MBG bukan hanya sekadar program sosial, tetapi juga strategi nasional untuk memastikan ketersediaan protein yang cukup bagi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan.

Dengan dukungan investasi sebesar Rp 20 triliun, Danantara berkomitmen untuk menyediakan pasokan ayam dan telur yang stabil dan merata, sehingga program MBG dapat berjalan sesuai rencana pemerintah.

Dukungan ini juga menunjukkan bagaimana investasi strategis sektor pangan dapat berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Pasokan protein yang stabil akan mendukung gizi masyarakat, sekaligus mendorong ketahanan pangan nasional di tengah dinamika kebutuhan dan harga pangan global.

Tantangan dan Langkah Ke Depan

Meski angka investasi sangat besar, langkah Danantara dan pemerintah menghadapi tantangan logistik, distribusi, dan koordinasi lintas sektor. Oleh karena itu, kajian mendalam dilakukan sebelum realisasi investasi agar hasilnya optimal.

Dony menekankan bahwa semua langkah yang dilakukan akan sesuai dengan kaidah korporasi yang baik, menjaga efisiensi, dan memastikan keuntungan bisnis tetap sejalan dengan tujuan ketahanan pangan.

Proses modernisasi dan distribusi dipastikan akan memperkuat rantai pasok protein, dari hulu hingga hilir, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.

Dengan persiapan matang ini, masyarakat dan peternak dapat menantikan realisasi proyek yang dapat meningkatkan produksi ayam dan telur secara signifikan, mendukung program MBG, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.

Investasi Rp 20 triliun yang disiapkan Danantara menunjukkan komitmen serius pemerintah dan korporasi dalam memperkuat ketahanan pangan dan swasembada protein.

Dengan pendekatan yang terukur dan berkelanjutan, sektor peternakan ayam akan dimodernisasi, pasokan protein nasional terjaga, dan program MBG dapat berjalan optimal.

Sinergi antara BPI Danantara, pemerintah, dan peternak lokal menjadi kunci sukses, sekaligus membuka peluang kerja dan inovasi di sektor peternakan. Dengan demikian, langkah ini bukan hanya investasi finansial, tetapi juga investasi strategis bagi masa depan ketahanan pangan Indonesia.

Terkini