JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem untuk 16–17 November 2025.
Masyarakat diimbau tetap waspada karena sejumlah wilayah diperkirakan mengalami hujan lebat disertai angin kencang. Fenomena ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan air, dan tanah longsor.
BMKG mencatat dalam tiga hari terakhir, hujan lebat hingga sangat lebat terjadi di beberapa daerah, termasuk Majalengka, Cirebon, Tangerang Selatan, Balikpapan, Nabire, Pangkal Pinang, dan Yogyakarta. Kondisi ini menjadi sinyal bahwa cuaca ekstrem masih akan berlangsung di banyak wilayah, sehingga kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan.
Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem
BMKG menjelaskan bahwa beberapa faktor atmosfer menjadi penyebab meningkatnya potensi hujan lebat. Salah satu faktor utama adalah sirkulasi siklonik yang terpantau konsisten dalam beberapa hari terakhir di Samudra Hindia barat daya Sumatra, wilayah selatan Jawa Timur hingga Bali, serta perairan tenggara Filipina.
“Pola ini mendukung pembentukan dan pertumbuhan awan konvektif,” tulis BMKG dalam keterangannya. Awan konvektif ini merupakan jenis awan yang sering memicu hujan lebat dan badai lokal.
Selain itu, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Equatorial, dan gelombang Kelvin yang aktif di berbagai wilayah turut meningkatkan dinamika atmosfer. Wilayah yang terdampak mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku.
Kondisi ini diperkuat oleh dorongan udara kering dari Belahan Bumi Utara dan Selatan, kelembapan udara yang tinggi, serta atmosfer yang relatif labil. Semua faktor tersebut memicu pembentukan awan hujan intens, sehingga meningkatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang.
Daftar Wilayah Terdampak 16–17 November 2025
BMKG merinci wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat dan angin kencang pada Minggu, 16 November 2025, dan Senin, 17 November 2025. Data ini penting agar pemerintah daerah dan masyarakat dapat menyiapkan langkah antisipatif.
Minggu, 16 November 2025
1. Hujan sedang hingga lebat:
Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan.
2. Hujan lebat hingga angin kencang:
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur.
3. Angin kencang saja:
Tidak ada wilayah yang hanya terdampak angin kencang.
Senin, 17 November 2025
1. Hujan sedang hingga lebat:
Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.
2. Hujan lebat hingga angin kencang:
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Papua Pegunungan.
3. Angin kencang saja:
BMKG mencatat tidak ada wilayah yang hanya terdampak angin kencang.
Imbauan BMKG kepada Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau prakiraan cuaca melalui kanal resmi BMKG dan media lokal. Warga di daerah rawan banjir, longsor, atau genangan diminta menyiapkan langkah mitigasi, seperti mengamankan aset rumah tangga, memantau aliran sungai, dan mengikuti arahan pemerintah daerah.
Selain itu, masyarakat diimbau tidak menyepelekan peringatan dini. Penting bagi keluarga yang tinggal di perbukitan atau dataran rendah untuk menyiapkan perlengkapan darurat. Kesadaran dan kesiapsiagaan warga menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko akibat cuaca ekstrem.
Kesiapsiagaan Kunci Keselamatan
Prediksi BMKG untuk 16–17 November 2025 menunjukkan sebagian besar wilayah Indonesia masih berpotensi hujan lebat dan angin kencang. Fenomena ini dipicu oleh kombinasi faktor atmosfer, termasuk sirkulasi siklonik, aktivitas gelombang MJO, Rossby, Kelvin, kelembapan udara tinggi, dan labilitas atmosfer.
Dengan memahami wilayah terdampak, pemerintah daerah dan masyarakat dapat mengambil langkah preventif yang tepat. Pemantauan rutin, kesiapsiagaan, dan koordinasi lintas instansi menjadi faktor penting untuk meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi.
BMKG menegaskan kembali agar masyarakat selalu waspada dan responsif terhadap perkembangan cuaca. Kesadaran kolektif diharapkan mampu menjaga keselamatan masyarakat serta mengurangi potensi kerugian akibat hujan lebat dan angin kencang.