JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan optimisme pemerintah bahwa ekonomi Indonesia berpeluang tumbuh hingga 6% pada 2026.
Optimisme ini muncul seiring tren pemulihan ekonomi yang terus menguat sepanjang 2025, meskipun sebelumnya Indonesia sempat mengalami perlambatan.
“Tahun depan saya harapkan, saya perkirakan akan tumbuh lebih cepat lagi, mungkin di kisaran 6%,” ujar Purbaya.
Pernyataan ini mencerminkan keyakinan pemerintah bahwa langkah-langkah ekonomi saat ini berada di jalur yang tepat.
Konsistensi Kebijakan sebagai Kunci
Purbaya menekankan bahwa konsistensi penerapan kebijakan ekonomi menjadi faktor penentu pertumbuhan. Arah kebijakan yang saat ini ditempuh pemerintah dinilai selaras dengan tujuan jangka panjang untuk menjaga momentum pemulihan.
“Kalau kebijakan yang sekarang dijalankan terus dengan baik, kita berada di arah yang benar,” tegasnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak sekadar fokus pada angka pertumbuhan, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan kebijakan agar dampak ekonomi lebih stabil dan merata.
Pemulihan Ekonomi yang Semakin Solid
Menurut Menkeu, tren pemulihan ekonomi saat ini menunjukkan perbaikan fundamental yang signifikan. “Yang penting apa, tadinya ekonomi ke bawah, kita sudah balik ke sana. Ke arah yang lebih cepat lagi,” kata Purbaya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun sempat mengalami penurunan, ekonomi Indonesia kini bergerak menuju pertumbuhan yang lebih cepat.
Faktor-faktor yang mendorong pemulihan antara lain peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan kinerja ekspor. Purbaya menekankan bahwa indikator-indikator ini menjadi sinyal positif bagi para investor dan pelaku usaha bahwa ekonomi Indonesia mulai stabil.
Proyeksi Kuartal IV-2025
Purbaya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal IV-2025 berada di kisaran 5,5% hingga 5,7%. Capaian ini menurutnya menjadi fondasi kuat untuk percepatan pertumbuhan pada 2026.
“Dengan tren pemulihan yang terus membaik, ekonomi kita berada dalam posisi lebih siap untuk mencatat pertumbuhan lebih tinggi dalam dua tahun ke depan,” ujarnya. Proyeksi ini juga menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan strategi yang tepat untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Faktor Penentu Pertumbuhan 6%
Menkeu menjelaskan beberapa faktor kunci yang akan menentukan kemungkinan ekonomi Indonesia tumbuh 6% pada 2026:
Konsistensi Kebijakan Fiskal dan Moneter: Kebijakan fiskal yang tepat sasaran dan stabilitas moneter menjadi fondasi utama untuk mendorong investasi dan konsumsi domestik.
Perbaikan Infrastruktur dan Digitalisasi: Peningkatan infrastruktur fisik dan digital dapat meningkatkan produktivitas nasional, sehingga ekonomi bergerak lebih cepat.
Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah: Sinergi antarlevel pemerintahan memastikan pembangunan berjalan efisien dan mendukung pertumbuhan inklusif.
Pengelolaan Risiko Global: Volatilitas harga komoditas dan ketidakpastian pasar internasional harus dikelola untuk menghindari dampak negatif terhadap ekspor dan investasi.
Tantangan dan Risiko yang Perlu Diwaspadai
Meski optimisme tinggi, Purbaya mengingatkan bahwa risiko tetap ada. Beberapa tantangan yang harus diperhatikan antara lain: tekanan inflasi global, ketidakpastian perdagangan internasional, dan potensi perlambatan ekonomi dunia yang bisa mempengaruhi ekspor dan investasi.
“Perlu diingat bahwa angka pertumbuhan tinggi bukan otomatis terjadi. Semua tergantung pada bagaimana kita menjaga konsistensi kebijakan, investasi, dan belanja pemerintah agar tidak terhenti,” tegasnya. Pemerintah menyadari bahwa pertumbuhan harus berkualitas, bukan hanya angka semata.
Kebijakan Fiskal dan Moneter Mendukung Pertumbuhan
Purbaya menekankan pentingnya pengelolaan fiskal yang efisien. Belanja pemerintah difokuskan pada sektor-sektor produktif untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang. Sementara itu, stabilitas nilai tukar dan suku bunga menjadi prioritas untuk menjaga daya beli masyarakat dan kelancaran aliran modal.
“Dengan kebijakan yang tepat dan disiplin, target pertumbuhan 6% sangat mungkin tercapai. Semua indikator makro menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia berada pada jalur yang tepat,” kata Purbaya.
Dampak Pertumbuhan terhadap Masyarakat
Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan meningkat memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat, termasuk peningkatan lapangan kerja, pendapatan, dan peluang usaha. Pemerintah berharap target pertumbuhan 6% dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Purbaya menekankan bahwa pencapaian target bukan hanya soal angka, tetapi juga kualitas ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh menghadapi gejolak global.
Dengan tren pemulihan yang terus membaik sepanjang 2025, proyeksi pertumbuhan Kuartal IV-2025 yang solid, dan strategi kebijakan yang konsisten, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yakin ekonomi Indonesia memiliki peluang besar untuk mencapai 6% pada 2026.
Kunci keberhasilan terletak pada konsistensi kebijakan, koordinasi pemerintah, pengelolaan risiko global, serta fokus pada pertumbuhan yang berkualitas.
Optimisme ini menjadi sinyal positif bagi pelaku usaha, investor, dan masyarakat bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat fondasi bagi kesejahteraan jangka panjang.