JAKARTA - Pada perdagangan Senin, 17 November 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat, berada di kisaran 8.487 hingga 8.539.
IHSG sebelumnya ditutup melemah tipis 0,02% ke posisi 8.370 pada Jumat, 14 November 2025. Meski terjadi tekanan jual, pergerakan indeks masih dalam fase konsolidasi, sehingga peluang penguatan tetap ada di awal pekan.
Herditya Wicaksana, analis PT MNC Sekuritas, menilai bahwa IHSG masih berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga indeks masih memiliki ruang untuk rebound. Ia menyarankan investor untuk mencermati area 8.279-8.332 sebagai potensi koreksi berikutnya.
“Untuk sepekan ke depan, IHSG masih akan bergerak konsolidasi namun rawan koreksi,” ujar Herditya.
Level Support dan Resistance IHSG
Menurut Herditya, support IHSG berada di level 8.332 dan 8.276, sementara resistance berada di 8.488 dan 8.532. Beberapa sentimen yang diperkirakan memengaruhi pergerakan IHSG meliputi:
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS yang cenderung melemah.
Pergerakan harga emas dunia yang rawan koreksi.
Rilis BI rate dan perhatian investor terhadap langkah The Federal Reserve serta data makro AS, untuk memprediksi kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember 2025.
Riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas juga menyebutkan IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support-resistance 8.310-8.410.
Rekomendasi Saham Pilihan
Untuk perdagangan hari ini, terdapat sejumlah saham yang berpotensi menarik perhatian investor.
PT Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan:
PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH)
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
Herditya Wicaksana (PT MNC Sekuritas) menyoroti:
PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA)
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)
PT Wintermas Offshore Marine Tbk (WINS)
Analisis Teknikal Saham
1. PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) – Buy on Weakness
Saham ESSA menguat 3,82% ke level 680, disertai volume pembelian meningkat. Herditya memperkirakan posisi ESSA berada di awal wave ii dari wave (c).
Strategi:
Buy on Weakness: 630-660
Target Price: 710, 760
Stoploss: bawah 605
2. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) – Spec Buy
HRTA terkoreksi 4,21% ke 1.365 karena adanya tekanan jual. Herditya menilai posisi HRTA berada pada bagian wave (a) dari wave [b], dengan stoploss di 1.330.
Strategi:
Spec Buy: 1.345-1.365
Target Price: 1.455, 1.535
Stoploss: bawah 1.330
3. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) – Buy on Weakness
Saham SSMS naik 0,99% ke level 1.535 dengan volume pembelian meningkat. Herditya menilai SSMS berada pada bagian wave v dari wave (c) dari wave [b].
Strategi:
Buy on Weakness: 1.460-1.530
Target Price: 1.570, 1.690
Stoploss: bawah 1.430
4. PT Wintermas Offshore Marine Tbk (WINS) – Buy on Weakness
WINS menguat 2,75% ke 448, didukung peningkatan volume pembelian. Saat ini posisi saham diperkirakan berada di awal wave Y dari wave (B).
Strategi:
Buy on Weakness: 436-444
Target Price: 454, 478
Stoploss: bawah 432
Pergerakan IHSG dan Sektor Saham
Pada perdagangan Jumat, 14 November 2025, IHSG sempat mencapai level tertinggi 8.417,13 dan terendah 8.360,93. Dari 11 sektor saham:
Sektor menguat: Infrastruktur (+1,18%), Transportasi (+1,15%)
Sektor melemah:
Industri (-1,76%)
Kesehatan (-1,49%)
Consumer siklikal (-1,09%)
Basic (-0,91%)
Energi (-0,42%)
Consumer non-siklikal (-0,38%)
Keuangan (-0,29%)
Properti (-0,77%)
Teknologi (-0,25%)
Jumlah saham melemah: 458
Jumlah saham menguat: 221
Saham diam di tempat: 136
Total frekuensi perdagangan: 2.460.939 kali
Volume perdagangan: 45,3 miliar saham
Nilai transaksi harian: Rp 20,9 triliun
Nilai tukar Rupiah: kisaran 16.696 terhadap dolar AS
Strategi Investasi dan Saran untuk Investor
Meski IHSG masih dalam konsolidasi, beberapa saham pilihan menunjukkan potensi kenaikan berdasarkan analisis teknikal. Herditya menyarankan:
Memanfaatkan strategi Buy on Weakness atau Spec Buy sesuai kondisi saham masing-masing.
Memantau faktor eksternal: nilai tukar Rupiah, harga emas dunia, BI rate, serta keputusan The Federal Reserve.
Menentukan level support dan resistance sebagai panduan masuk dan keluar posisi.
Herditya menekankan bahwa keputusan investasi tetap berada di tangan investor. Studi dan analisis mendalam diperlukan sebelum membeli atau menjual saham untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang keuntungan.
IHSG berpotensi menguat di awal pekan, namun tetap menghadapi risiko koreksi. Saham ESSA, HRTA, SSMS, dan WINS menjadi pilihan menarik bagi investor dengan pendekatan teknikal yang jelas.
Strategi yang tepat dan pemantauan sentimen pasar dapat membantu investor mengambil keputusan cerdas dan memanfaatkan peluang dalam kondisi pasar yang konsolidatif.